Hong Jisoo/Yoon Jeonghan, Kim Mingyu/Yoon Jeonghan, Choi Seungcheol/Yoon Jeonghan
Angst, Comfort, Tragedy/AU/M-Preg/PG-15
.
.
-<>-||-< Obsession >-||-<>-
.
.
.
Setelah mengambil cuti tiga hari, akhirnya Jeonghan kembali masuk kantor.
Jisoo memandanginya dengan cemas karena carrier itu terlihat masih lemas dan pucat. Seungkwan dan Seokmin sebagai sesama penulis juga ikut 'merawat' Jeonghan selama bekerja. Sementara Minghao yang biasanya bak mandor pada para penulis dan desainer grafis sedikit melunak di depan Jeonghan. Hari itu Jeonghan jarang menyentuh ponselnya -- sebuah pemandangan yang janggal -- dan hanya membuat panggilan untuk Hansol di day care milik bibinya.
Pada jam istirahat, ia bergabung dengan teman-temannya karena tidak sempat membuat bekal seperti hari-hari sebelumnya. Jisoo tidak melewatkan kesempatan itu untuk ikut makan semeja dengan tim penulis. Tiga hari tidak bertemu Jeonghan membuatnya cukup khawatir dan rindu. Tapi ia menyadari bahwa Jeonghan menghindarinya, terbukti dengan Jeonghan yang berpindah tempat duduk ketika Jisoo menghampiri kursi di seberangnya.
Meskipun tidak mengatakannya, Minghao juga merasakan ada sesuatu di antara Jeonghan dan Jisoo. Sebenarnya ia cukup senang dengan kehadiran Jisoo yang begitu perhatian pada temannya itu dan diam-diam berharap bahwa Jisoo bisa mencairkan kembali hati Jeonghan sepeninggal Mingyu, sepupunya. Ia tidak ingin Jeonghan terus bersedih, apalagi Hansol juga butuh sosok ayah keduanya.
Di sisi lain, ekspresi Jisoo berubah murung. Mungkin dirinya sudah membuat situasi di antara Jeonghan dan Mingyu tidak baik di rumah. Mungkin ia tidak seharusnya menaruh perhatian lebih pada Jeonghan. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ini pertama kalinya dalam hidupnya ia merasa begitu ingin membahagiakan seseorang -- selain orang tuanya, tentu saja -- namun sialnya orang tersebut sudah dimiliki pria lain. Melihat Jeonghan yang canggung di dekatnya, ia harus bisa menelan pil pahit kekalahan itu.
Ia harus meminta maaf secara langsung pada Jeonghan dan Mingyu -- meskipun dengan berat hati.
-<>-||-<>-||-<>-
Jisoo belum menemukan waktu yang tepat untuk mengunjungi rumah Jeonghan.
Ditambah lagi, Jeonghan masih sedikit menjaga jarak dengannya. Ia mengakui situasi di antara mereka sudah sedikit membaik, tapi ia tidak bisa mengobrol banyak dengan Jeonghan seperti sebelumnya. Ia merasa seperti memulai dari awal lagi...
"Guys, jangan lupa, minggu depan kita akan makan-makan di restoran untuk perayaan ulang tahun kantor!" Kata Wonwoo setelah rapat evaluasi kinerja bulanan.
Para karyawannya bersorak dan memuji-muji pria itu. Wonwoo memang terbilang atasan yang royal dan dekat dengan bawahannya; mungkin karena sebagian besar dari mereka tidak terpaut umur yang jauh dengannya. Seolah sudah menjadi habit, Jisoo menoleh untuk melihat reaksi Jeonghan dari kejauhan. Ia ikut tersenyum begitu mengetahui carrier itu terlihat senang.
"Wonwoo, apa aku boleh membawa Hansol?" Tanya Jeonghan.
"Tentu saja, Jeonghan! Aku juga kangen dengan putramu itu!"
Wonwoo kemudian menepuk pundak Jeonghan dan berlalu. Hari itu, Jeonghan mengambil lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda karena cutinya. Seungkwan dan Seokmin sudah membantu sebisa mereka, dan Jeonghan sangat berterima kasih untuk itu. Wonwoo sendiri menyarankan Jeonghan untuk tidak lembur terlebih dahulu karena alasan kesehatan, tapi Jeonghan tidak ingin pekerjaannya makin menumpuk. Tanpa sepengetahuannya, Jisoo menunggu di kedai kopi dekat kantor mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Book of (Un)happy Tales
FanfictionBerisi kumpulan drabble/oneshot dengan tokoh utama Yoon Jeonghan dan berbagai pairing-nya. Cerita dapat memiliki happy ending atau sad ending. AU or Headcanon/Various Themes/PG-13 to NC-17 [COMPLETED]
