Hong Joshua (45)/Yoon Jeonghan (42), Kim Mingyu (42)/Yoon Jeonghan (42)
Tragedy, Adultery/AU/PG-15
.
.
-<>-||-< Affair >-||-<>-
.
.
.
Dan ujung tajam pisau itu menyayat dagingnya, menciptakan luka yang agak dalam sebelum cairan merah menetes keluar.
Seungkwan mendesis kesakitan dan kemudian menghisap ujung jarinya untuk menghentikan pendarahannya. Ia mengerutkan kening, tetapi bukan karena rasa logam darah di lidahnya. Entah bagaimana, perasaan buruk telah memenuhi pikirannya sejak semalam, menyebabkan ia kurang tidur nyenyak.
Apa yang mungkin terjadi hari ini, itu adalah pertanyaan yang berulang di kepalanya yang membuatnya sedikit melamun barusan -- karena itulah jarinya terluka. Ia selesai menyiapkan sarapan dan kemudian memanggil dari ruang makan, cukup keras untuk terdengar ke lantai atas. Pasangannya, sang pengacara Vernon, dan putra angkat mereka yang berusia 10 tahun, Chan, muncul pada saat yang sama dan memberinya kecupan manis pada kedua pipinya.
Seperti biasa, mereka akan sibuk sepanjang hari, melakukan aktivitas mereka masing-masing. Seungkwan sendiri harus menyelesaikan buku yang ditulisnya. Ia mungkin ingin mengetik hari itu, duduk di dekat mesin tiknya yang bising, jika saja pikirannya tidak terganggu oleh sesuatu. Ia menatap ke luar melalui jendela yang terbuka. Cuacanya tidak terlalu bagus untuk memulai hari ini.
Kemudian di malam hari, perasaan buruk itu akhirnya bermanifestasi menjadi kenyataan yang buruk juga. Suami saudaranya meneleponnya, memberi tahu kabar buruk. Kakaknya ditemukan terbaring di lantai kamar mandi, tak bernyawa; penyebab kematiannya belum diidentifikasi. Keluarga Choi itu kemudian langsung melaju dengan 1968 Ford Falcon biru mereka ke rumah sakit negara bagian Miami.
Tetesan air akhirnya jatuh dari langit abu-abu, begitu juga air mata di pelupuk Seungkwan.
**********
Pemakaman yang khidmat telah berakhir dan kerumunan yang suram perlahan meninggalkan tempat tersebut.
Jeonghan meninggal karena gagal jantung yang parah. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya juga. Tapi memang tidak mungkin suaminya memukulinya. Seungkwan kembali ke rumah saudara laki-lakinya dengan semua keluarga dan kerabat. Matanya memandang ke segala penjuru rumah tersebut dan berhenti di beranda, di mana saudaranya biasa menyeruput secangkir teh Darjeeling setiap sore, untuk membantunya menenangkan pikirannya -- hal terakhir yang ia lakukan sebelum pergi dari dunia fana ini, menurut suaminya.
It was not the fact that Jeonghan had left him, but the fact that he had never really left him.
Seungkwan kemudian berjalan ke lemari Jeonghan; Joshua, suami dari mendiang kakaknya, telah memintanya untuk mengambil apa pun yang diinginkannya di antara barang-barang Jeonghan. Dengan hati-hati ia masuk walk-in closet kamar utama di rumah tersebut. Menghela napas panjang, ia mulai memilah barang pribadi Jeonghan. Ia tanpa sengaja menemukan kotak karton biru ketika ia sedang membersihkan lemari, di bagian paling belakang -- sangat tersembunyi.
Kotak itu sepertinya disentuh belum lama ini. Ada bagian-bagian di samping dan atas kotak yang tidak terlalu berdebu seperti yang lain. Setelah membuka kotak itu, ia melihat bahwa itu berisi surat-surat lama, bahkan masih dalam amplopnya yang agak kusam. Ia meneliti; semuanya ditujukan untuk Jeonghan ('Yoon Jeonghan') dari seorang pria bernama Kim Mingyu. Nama itu tidak benar-benar asing baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Book of (Un)happy Tales
FanfictionBerisi kumpulan drabble/oneshot dengan tokoh utama Yoon Jeonghan dan berbagai pairing-nya. Cerita dapat memiliki happy ending atau sad ending. AU or Headcanon/Various Themes/PG-13 to NC-17 [COMPLETED]
