Save You, Save Me [Wonhan]

3.3K 160 20
                                    

Jeon Wonwoo/Yoon Jeonghan, ??????/Yoon Jeonghan

Angst, Comfort, Tragedy/AU, ABOverse/PG-15

.

.

-<>-||-< Save You, Save Me >-||-<>-

.

.

.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jeonghan pada pria yang baru saja ia tolong.

Ia sedang berjalan santai di taman kota, seperti yang rutin ia lakukan tiap Minggu pagi, ketika ia menemukan pria itu terkapar hampir tak sadarkan diri di tanah, dekat semak belukar. Dengan sigap ia menarik lengan pria itu dan menyandarkan kepalanya di pahanya. Jika dilihat, pria misterius itu sepertinya lebih tinggi darinya. Ia menduga pria itu mungkin seorang alpha.

Ia tak tahu apa yang sudah terjadi dengan pria itu sampai terbaring di tanah, tapi sepertinya dia tidak mabuk. Hanya saja ada beberapa luka memar keunguan di tulang pipinya dan luka sobek kecil di sudut bibirnya. Ia mengamati wajah asing itu lekat-lekat dan tanpa sadar mengusap memarnya. Tepat pada detik itu, ia melihat sepasang matanya terbuka. Si empunya membalas tatapannya dan mengerutkan keningnya. Jeonghan jadi merasa sudah berlaku tidak sopan.

"Maaf, aku tidak bermaksud lancang. Mari kubantu duduk di bangku itu." Katanya sambil menunjuk pada bangku taman beberapa meter dari mereka.

"...Terima kasih." Jawab pria itu pelan.

Dengan susah payah Jeonghan memapah pria itu untuk berjalan menuju bangku taman. Benar dugaannya, tubuh orang asing ini lebih besar dan berat darinya. Maklum, rata-rata omega sepertinya memang memiliki fisik lebih kecil dari alpha dan beta. Mereka akhirnya dapat duduk di bangku taman tersebut setelah menghabiskan lebih dari dua puluh menit untuk sekadar mencapainya.

"Perkenalkan, namaku Yoon Jeonghan." Ucap Jeonghan sambil memberikan senyuman terbaiknya.

Pria itu seperti memandangnya ragu, tapi kemudian membuka mulutnya lagi.

"Aku Wonwoo. Hanya Wonwoo."

"Wonwoo-ssi, mungkin kau bisa gunakan ini agar lukamu tidak infeksi."

Jeonghan mengeluarkan kotak P3K kecil dari tasnya dan memberikan bandaid serta disinfektan pada pria bernama Wonwoo itu. Ia juga menemani Wonwoo di taman hingga waktu makan siang. Omega itu bahkan membelikan Wonwoo makanan dari stand di sekitar taman sebelum pamit pulang. Wonwoo melihat Jeonghan sangat telaten merawatnya.

Seulas senyum muncul di wajah Wonwoo hari itu, setelah sekian lama ia lupa bagaimana rasanya dipedulikan oleh seseorang.


-<>-||-<>-||-<>-


Tiga bulan berlalu dengan cepat, dan Wonwoo merasa mengenal Jeonghan lebih baik setiap harinya.

Sejak pertemuan pertama mereka, entah kenapa ia tidak bisa melupakan Jeonghan. Berlebihan memang, tapi ia merasa tidak bisa jauh dari Jeonghan. Dan ketika ia berada di dekatnya, hatinya seperti meletup-letup. Sehari saja tidak bertemu sudah membuatnya rindu. Jeonghan begitu perhatian dan menyenangkan diajak mengobrol.

Wonwoo tidak tahu semuanya tentang Jeonghan, tapi harus ia akui bahwa ia merasa sangat nyaman berada di dekat omega cantik itu. Ia pikir konyol kalau ia menyimpulkan perasaan ini sebagai cinta. Ia bahkan tidak yakin apakah ini cinta. Ia tidak pernah membiarkan dirinya merasa seperti ini sebelumnya. Apakah seperti ini rasanya remaja kasmaran?

A Book of (Un)happy TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang