The Inevitable [All x Jeonghan]

2.6K 86 11
                                    

Jeon Wonwoo/Yoon Jeonghan, Kim Mingyu/Yoon Jeonghan

Romance, Angst, Adultery/AU/M-preg/NC-17

Inspired by the songs "Cemburu" and "Cinta Gila" by Dewa/Dewa19

*It may be best to listen to those songs before/while reading to get into the story better*

.

.

-<>-||-< The Inevitable >-||-<>-

.

.

.

Mingyu memalingkan wajahnya kala ia melihat Wonwoo mencium lembut bibir merah Jeonghan.

Mereka dan dua sahabat mereka lainnya sedang berlibur bersama di Sunrise Beach, Thailand. Kapal yacht mewah sewaan mereka sedang berhenti di salah satu titik paling indah di sepanjang perairan semi-privat itu. Hari masih panjang. Jeonghan di sisi kapal mengayunkan kakinya melawan ombak tenang di tengah air biru cemerlang, sementara Wonwoo menceburkan diri dan berenang di sekitarnya, sesekali mencipratkan air pada kekasihnya.

Angin laut menerpa kulit wajah Jeonghan yang berkilau di bawah sinar matahari, membuatnya memejamkan matanya. Helaian rambut pirangnya bak benang emas yang menari. Ia sudah lama menantikan momen liburan ini, menikmatinya bersama Wonwoo dan orang-orang terdekat mereka. Bisa dibilang, ini adalah kesempatan yang agak langka. Memandang ke sekelilingnya, ia menyadari sosok yang menatap balik padanya dari ekor matanya. Ia sedikit menoleh, walaupun ia sudah tahu siapa sosok itu.

Mingyu menyesap cocktail-nya untuk terakhir kali sebelum berjalan ke kabin. Ia mengembuskan napas dengan gusar. Sejak mereka di pesawat, ia sudah menahan kecemburuannya. Dari tempatnya berdiri, ia pun mengirim pesan singkat pada Jeonghan. Tak lama, ia mendengar suara langkah kaki pelan di lantai kayu kapal mereka. Suaranya mendekat padanya. Ia menampilkan wajahnya dan sedikit mengejutkan Jeonghan yang berjalan setengah mengendap-endap.

"Gyu, aku tidak bisa lama-lama. Wonwoo pasti akan sadar aku pergi dan mencariku." Jeonghan mengingatkan.

Alih-alih mendapat tanggapan dari Mingyu, sebelah lengannya ditarik ke salah satu kamar tidur kosong di sana. Ia sudah bisa menebak apa yang akan terjadi. Begitu pintu kamar tertutup rapat, Mingyu langsung menghujani leher Jeonghan dengan ciuman menuntut. Pria tinggi yang juga adik Wonwoo itu marah, Jeonghan tahu. Emosi Mingyu selalu tercermin dengan jelas dari perlakuannya. Jika ia senang, ia akan bersikap baik, dan sebaliknya.

"Then we'll make it quick, Hanie!" Mingyu akhirnya menjawab, lalu membungkam mulut Jeonghan dengan mulutnya.


-<>-||-<>-||-<>-


Mingyu berusaha menjaga senyum sempurnanya selama perjamuan makan malam Keluarga Jeon dengan kolega bisnis mereka.

Kenyataannya, ia mengepalkan kedua tangannya di bawah meja, hingga jemarinya memutih, ketika ia menyadari tangan Wonwoo yang melingkar di pinggang Jeonghan. Tuan Besar Jeon menyuruh Mingyu beramah-tamah dengan tamu yang tidak terlalu disukainya, dan di sisi ruangan lainnya, Wonwoo (dan Jeonghan) berbincang dengan para tamu VIP. Seperti biasa, Wonwoo selalu diberi kepercayaan lebih oleh ayah mereka.

Dalam urusan profesional maupun personal, Wonwoo adalah yang utama bagi Tuan Besar Jeon. Ia didapuk sebagai presiden direktur, sementara Mingyu sebagai direktur strategic planning. Hadirnya Jeonghan, seorang pria carrier yang merupakan anak salah satu mitra bisnis penting perusahaan mereka, melengkapi semuanya. Tentu saja ayah mereka yang berorientasi bisnis dengan senang hati menjodohkan Wonwoo dan Jeonghan. Tanpa susah payah bisnis Keluarga Jeon akan meluas dengan koneksi Keluarga Yoon.

A Book of (Un)happy TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang