Lala keluar dari toilet dan mendapatkan Allea dan Kila yang saling menatap tajam . Lala berdiri disamping Allea .
"Kenapa Al?"tanya Lala yang heran dengan Allea dan Kila . Ada apa ini?
Allea menatap Lala ternyata Lala sudah berada disampingnya. Allea menarik Lala untuk keluar dari sana dan menuju kekelas.
Sesampainya dikelas Allea hanya diam duduk dibangku dan kembali menyalin catatan yang belum selesai.
"Lo ngak diapa-apain kan sama tuh cewek tadi?"tanya Lala yang masih heran.
Allea menatap Lala dan menggeleng."kenapa lagi sih Kila?, nampar lo atau apa?"tanya Vanya ikut nibrung dan kini Vanya sangat serius.
"Ngak kok Van , dia ngak ngapa-ngapain"ucap Allea tersenyum dan menutup bukunya karena sudah selesai menyalin catatan Lala.
"Awas aja kalo dia apa-apain lo , gue jambak dia"ucap Vanya dan Allea hanya tersenyum manis.
☆☆☆
Bel pulang sekolah telah berbunyi dan hari ini giliran Allea dan Tisya piket . Vanya dan Lala menunggu diparkiran.Allea menyapu diteras sementara Tisya menyapu didalam ruangan kelas.
"Sendiri?"tanya seseorang lelaki. Allea membalikkan badannya untuk melihat lelaki itu dan ternyata Alvaro . Allea hanya menatap dan tidak menjawab."Berdua sama Tisya"jawab Allea melanjutkan pekerjaannya.Alvaro masih berdiri dan menunggu Allea selesai piket.
Setelah selesai piket Tisya menutup pintu kelas dan melihat Alvaro tengah berdiri.
Tisya meninggalkan Allea mungkin Alvaro ingin berbicara dengan Allea.
"Gue tunggu parkir ya"ucap Tisya pada Allea dan berlalu pergi.
"Kenapa?"tanya Allea berjalan seiringan menuju parkiran bersama Alvaro.
Alvaro berhenti dan membuat Allea berhenti dan menatap Alvaro.
Alvaro dan Allea hanya daling tatap."Udah berubah ya sekarang"ucap Alvaro masih menatap Allea .
"Semua ngak akan berubah jika tidak ada orang yang merubahnya"ucap Allea
"Sama seperti hubungan kita , jika tidak ada Kila mungkin semua baik-baik saja"sambungnya dan membuat Alvaro diam ."Ngak usah nyalahin gue"ujar seseorang dari belakang Alvaro dan itu adalah Kila, mungkin Kila sejak tadi menguping .
"Fakta kan?"tanya Allea yang kini sudah mulai berani dengan Kila maupun Alvaro.
"Lo yang salah. Kalo ngak ada Lo, mungkin persahabatan gue sama Alvaro baik-baik aja"ucap Kila jelas dan menunjuk-nunjuk Allea.
"Aku ngak pernah ngerusakin persahabatan kalian. Yang aku mau Alvaro memberi perhatian lebih ke aku dan bukan kamu"ujar Allea berkata keras dan berlalu pergi meninggalkan Alvaro dan Kila.
"LEA"panggil Alvaro
" Apa Al mau belain dia lagi?"Tanya Allea menatap sendu Alvaro yang menatapnya tajam.
Tanpa berbicara lagi Allea langsung pergi meninggalkan Alvaro sangat Kila berdua di Koridor sekolah. Allea sangat tidak suka dengan sikap Alvaro yang selalu membela Kila.
Alvaro yang membela Kila karena sakit yang dibuat-buat oleh Kila. Sampai-sampai Alvaro sendiri tidak tau penyakit yang Allea alami lebih parah dari penyakit buatan Kila itu.
☆☆☆
Sepulang sekolah Alvaro telah berada dikamar besar miliknya.tiba-tiba suara pintu kamar berbunyi ketukan.Tok tok
Alvaro beranjak dari kasur untuk membuka pintu.
"Kenapa bi?"tanya Alvaro pada pembantu dirumahnya.
"Itu ada tuan dibawah katanya mau bicara sama den Alvaro"ucap Bi Inem . Alvaro menutup pintu kamarnya dan turun kebawah untuk menghampiri Papa-nya.kamar Alvaro berada dilantai 2.
"Kenapa?"tanya Alvaro telah berdiri didepan Papa-nya.
Plaakk
Tamparan mendarat dipipi kanan Alvaro dan itu membuat Alvaro terkejut."Kenapa?"tanya Alvaro masih santai dengan kelakuan papa .
"papa sudah bilang sama kamu PUTUSIN perempuan itu,dia bukan perempuan baik-baik Alvaro"bentak Aldebaran emosi kepada putranya ini.
Aldebaran memang sudah mengenal Allea. Alvaro telah memperkenalkan Allea kekeluarganya.tapi Aldebaran tidak menyetujui putra-nya mempunyai hubungan dengan Allea.
Pernah Aldebaran melihat Allea jalan sama lelaki, tapi lelaki itu adalah Tama kakak sepupu Allea.Bahkan Aldebaran menghampiri Allea bersama Tama , tapi Aldebaran sama sekali tidak ingin mendengar perkataan dari Allea.
"Anda tidak tau, dia wanita baik-baik dan bahkan saya berubah karena dia, jika bukan karena dia saya tidak akan ada didunia lagi"ujar Alvaro menatap tajam Aldebaran.
Mungkin jika Allea yang mendengar kata-kata yang Alvaro lontarkan kepada Orang tuanya sendiri itu akan membuat Allea merasa perempuan yang beruntung mendapatkannya.
☆☆☆
Jangan lupa vote dan komen.Penasaran ngak? Lanjut part
Follow akun ig:
@Andiniputri8672Ada yang ingin ditanyakan?
Spil Aldebaran ngak nih?(komen)
Udah part 30 aja nih .
Byeeeeeeeeeeee
Lanjut part 30Typo!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLEA [KEMATIAN]
Fanfiction"Mau aja lo diajak cowok. MURAHAN" Ucapan Alvaro dengan penekanan, menatap Allea dengan datar dan ada kebencian terhadap Allea. "Trus kamu apa Al? Brengsek hm?" Ujar Allea menahan tangis. Tanpa menjawab Alvaro pergi begitu saja dari hadapan Allea...