Another Ending

8.3K 532 128
                                    

Hallo👋👋

Adakah yang masih menyimpan book ini di perpustakaan?

P.s: bacanya pelan-pelan aja dan disarankan baca di rumah karena ini akan lumayan panjang

***

Jepang, Day-10

Hari ke sepuluh Jeno di Jepang dan dia memilih menyelusuri Kyoto, salah satu kota metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto.

Beda dari hari-hari sebelumnya, hari ini Jepang diguyur hujan. Ribuan titik-titik air yang jatuh dari langit membuat jalanan basah dan udara cukup dingin— atau bisa dikatakan dingin karena Jeno merasa seluruh badannya bergetar.

Sambil menunggu hujan reda, Jeno memilih masuk ke dalam salah satu kafe untuk menikmati secangkir kopi dan sepotong kue kesukaan Renjun. Entahlah, akhir-akhir ini Jeno jadi lebih sering makan makanan yang dimakan Renjun. Sepotong kue stoberi ini misalnya.

Terhitung sudah satu jam Jeno duduk disini, memandang hujan dari kaca jendela besar di depannya. Menikmati makanannya dan senandung lagu yang diputar di penjuru kafe.

Ah bahkan dalam keadaan seperti ini Jeno sangat merindukan Renjun.

Apa kabar ya cowok itu? Apa Renjun masih berada di Jepang? Atau udah pulang ke Jakarta?

Sejujurnya sejak obrolannya dengan Jaemin tadi, Jeno sedikit tidak percaya diri.

Apa Renjun benar-benar mengindarinya? Dan apa dia benar-benar sudah tidak memiliki kesempatan?

Jeno memandang ponselnya. Foto Renjun dengan senyum mengembang memenuhi layar membuat Jeno ikut menarik kedua sudut bibirnya, tersenyum seraya mengusap pelan foto itu.

"Gue kangen." Ucapnya pelan.

Jeno menghela napas. Tadinya setelah percakapannya dengan Jaemin dia emang mau langsung keluar dari kafe tapi mendadak kakinya berhenti ketika lagu Coldplay yang berjudul Fix You terdengar dari speaker di sudut ruangan.

Jeno sebenernya gak ada niatan untuk bergalau ria. Tapi dia juga gak bisa bohong kalau setengah dari hatinya ngerasa takut.

Jeno takut Renjun benar-benar menjauh disaat dia udah meyakinkan hatinya untuk memilih cowok itu.

Untuk kesekian kalinya helaan napas keluar dari bibirnya. Jarum jam terus bergerak cepat. Detik demi detik hujan mulai mereda menyisakan gerimis kecil namun suhu malah semakin rendah.

Jeno mengambil ponselnya. Dia melihat nama Eric dibawah nama Jaemin. Tadinya Jeno emang mau nelpon Eric nanti di hotel. Tapi gak tau kenapa dia kangen banget sama kembarannya itu.

Jadi setelah menghabiskan sisa kuenya, Jeno menekan tombol telpon dan butuh beberapa detik sampai panggilan itu tersambung.

"Hallo?"

"Ric.." Jeno menggigit bibir bagian bawahnya. Gak biasanya dia sesensitif ini. Bahkan hanya dengan mendengar suara serak disana dia ingin pulang.

Ya walaupun Eric lebih menyebalkan, tapi Jeno sayang banget sama anak itu. Dan walau bagaimanapun juga mereka udah hidup bareng-bareng sejak di dalam perut Mama.

"Hm?" Eric menyahut. Lagi Jeno terdiam. Lagu Perfect milik Ed Sheeran masih terdengar dari speaker.

"Yang kata lo Papa ada di Jepang, bener?"

Bukan, sebenernya Jeno bukan ingin mengatakan itu. Dia juga gak peduli kalo Papa ada di Jepang karena dia yakin kalo mereka ketemu, Papa pasti langsung menariknya untuk pulang hari ini juga sedangkan Jeno bertekad gak akan pulang sebelum ketemu sama Renjun.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang