Bagian 42. Menebus Dosa

8.8K 1K 103
                                        

Annyeong kiyomideul😍😍💚

***

Ucapan Seungmin mengenai 'besok pasti sekolah akan ramai' ternyata benar adanya.

Sejak cowok itu memarkirkan mobilnya, puluhan pasang mata udah natap dia dengan tatapan yang seakan bisa membunuhnya kapan saja. Dan sejauh Seungmin melangkah, ledekan, cacian, cibiran dan ujaran kebencian memenuhi indera pendengarannya. Bukan cuma kata-kata dari bibir ke bibir, lemparan kertas bahkan kerikil kecil bahkan tak segan mengenai tubuhnya.

Seungmin hanya bisa menghela napas. Tadi di rumah dia udah nyiapin kemungkinan-kemungkinan kok, dan ternyata benar, hujatan buat dia lebih parah dari Renjun waktu itu.

Tapi apa Seungmin marah? Nggak. Dia tau ini akibat dari semua perbuatannya jadi dia harus nerima semuanya. Dia cuma bisa berjalan dengan cepat, mengabaikan segala macam umpatan dan berusaha melindungi dirinya saat puluhan gumpalan kertas dilempar ke arahnya.

Sebenernya Seungmin pengen nangis, apalagi dia liat anak-anak OSIS yang berdiri di lapangan cuma ngeliatin dia, begitu juga dengan Jeno. Cowok itu cuma berdiri, menatapnya dengan berbagai rasa.

"Dasar gak tau diri."

"Sampah."

"Muka aja polos tapi kelakuan jijik banget."

"Masih berani nampilin mukanya, kalo gue pasi udah bunuh diri."

"Hidup juga gak guna."

"Gara-gara dia Renjun jadi pindah."

"Emang parasit, gak punya malu, gak tau diri."

Seungmin coba nuliin telinganya, dia berjalan semakin cepat ke kelas.

Padahal ini hari pertama ujian kenaikan, tapi mood Seungmin udah jelek banget. Dia gak yakin nanti bisa fokus ngerjain soal apalagi ketika masuk ke kelas juga temen-temen sekelasnya pada natap dia jijik.

Nyoba mengabaikan tatapan itu, Seungmin berjalan ke bangkunya dan langsung mendudukkan dirinya sebelum sebuah kertas lagi-lagi menghantam punggungnya.

Seungmin bener-bener pengen nangis. Dia butuh Hyunjin, dia pengen dipeluk sama Hyunjin tapi sampe saat ini cowok itu masih belum menghubunginya padahal Seungmin yakin Hyunjin udah sampe Malang.

Apa ini benar-benar karma buat dia?

Seungmin
Hyun..|
Aku kangen|
Aku butuh kamu|
Aku pengen sama kamu|
Hyunjin..|
Peluk|

Namun pesan itu masih berakhir sama, ceklis satu. Hyunjin benar-benar menonaktifkan ponselnya.

Disaat Seungmin udah mau nangis karena pesannya masih ceklis satu, sebuah notifikasi masuk membuat cowok itu buru-buru mengambil ponselnya, berharap Hyunjin membalasnya namun ternyata bukan.

Renjun
|Gak pa-pa
| Ayo semangat

Ngeliat itu Seungmin semakin ingin menangis dan rasa bersalahnya semakin besar.

Kenapa Renjun harus bersikap seperti itu? Kenapa Renjun masih bersikap baik? Seungmin lebih baik dibenci sama Renjun daripada seperti ini.

Seungmin coba nelungkupin kepala di meja. Ujian masih ada setengah jam lagi jadi dia mau tidur sebentar, itu pun kalo bisa.

Tapi ternyata waktu dia buka matanya dia malah liat Jeno yang natap dia khawatir. Dan Jeno yang liat Seungmin udah bangun langsung menghela napas terus dia samperin, dia usapin kepalanya.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang