01.The Babies

11.7K 480 33
                                    

Uhuk adakah yang nunggu book ini??

🐶

X

🐻

Di sebuah ruangan yang didominasi warna putih terlihat seorang pria manis terbaring lemah dengan berbagai alat penopang kehidupan yang melekat pada tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah ruangan yang didominasi warna putih terlihat seorang pria manis terbaring lemah dengan berbagai alat penopang kehidupan yang melekat pada tubuhnya.

Disisi ranjang terduduk seorang pria tampan yang menyandang status sebagai suaminya. Gurat lelah tercetak jelas diwajah tampan itu yang kian menirus dengan lingkaran hitam dibawah matanya.

Manik kelamnya yang selalu memancarkan binar bahagia redup dan menatap pria manis sendu. Jari panjangnya terus mengusap lembut wajah mungil kesayangannya yang tidak tertutupi masker oksigen.

Sedangkan tangan kirinya menggenggam erat tangan si mungil, seakan tak pernah ingin ia lepas takut pria mungil akan pergi bila sedikit saja ia longgar kan.

"Bear...? " Panggilannya serak dengan air mata tertahan.

"Kamu gak mau bangun, hm? "

"Kamu gak mau liat baby kita? "tanyanya kian serak karena menahan tangis.

Hiks.

" Sayang... Mas kangen kamu...."

Tes.

Jeno menghapus air mata yang menetes di sudut mata Haechan.

"Hei~jangan nangis sayang. "

"Maaf, mas cengeng banget ya? Hiks. "

Jeno menunduk dan menarik nafas dalam, lalu menghapus air matanya kasar dan kembali mendongkak.

"Hahh... Liat sayang mas udah gak nangis lagi. Hehe. "

"Jadi kamu juga gak boleh nangis ya? "

"Mas gak mau liat mata kamu sembab. Mas gak suka. "Gumamnya sambil mengelus mata Haechan yang tertutup rapat.

Jeno diam dan tak berbicara lagi. Kini Ia fokus menatap suami manisnya yang tak tunjukkan tanda-tanda akan siuman.

" Sayang kamu mimpi indah banget ya? Sampai gak mau bangun ketemu sama mas? "Lirih Jeno menunduk.

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang