30. Sikembar bisa merangkak!

744 90 3
                                    

🐶

X

🐻

Jam diatas nakas baru menunjukkan pukul 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam diatas nakas baru menunjukkan pukul 7.30 pagi ketika Haechan dengan tampilan santainya— kaos kebesaran milik Jeno dan celana pendek. Sudah sibuk memasak di dapur rumahnya. Dengan cekatan satu tangannya membalik omelette dan yang lainnya mengaduk sup didalam panci. Ia angkat omelette dan pindahkan ke piring lalu setelahnya mencicipi sup dan mematikan kompor setelah merasa sup yang ia buat telah matang. Setelah menata makanan di meja Haechan langsung melipir naik ke kamarnya, berniat membangunkan sang suami.

Saat Haechan tiba di kamar bisa ia lihat Jeno sudah bangun dengan si bungsu dipelukan suaminya.

"Mas udah bangun?" tanya Haechan menghampiri Jeno yang mengucek matanya.

"Mnn..." Jeno bergumam sebagai balasan. Ia peluk pinggang dan duselkan wajahnya ke dada Haechan kala suaminya itu tiba disisinya. Haechan terkekeh dan mengelus surai Jeno.

"Adek kok bisa sama kamu mas? Bukannya tadi dia masih tidur?" tanya Haechan merapihkan beberapa rambut yang menutupi mata suaminya.

"Gak tau sayang... mas bangun dia udah ada di perut aku berat~" jawab Jeno dengan sedikit rengekan diakhir. Haechan kembali terkekeh dan menyematkan satu kecupan di pipi suaminya, buat Jio yang dari tadi memainkan baju Daddynya berseru nyaring, "Pa~!! " Haechan tertawa kecil dan menggendong Jio, sematkan dua kecupan di pipi kiri dan kanan putranya. "Kenapa? Adek cemburu hm~?"

"Pa~! Nyanyaa~ Dy~ nyooo~~!!" Haechan tertawa dan kembali mencium pipi bulat putranya.

"Oke-oke, Papa gak akan kiss Daddy," kata Haechan buat pekikan nyaring dari Jio dan dengusan pelan dari Jeno.

"Ya udah kamu sama Jio aku biar sama Jia aja deh," ujar Jeno mulai menoel-noel pipi berisi putrinya yang masih tertidur lelap.

"Hic~ Paa~~!! Ngeuhh~~!" Bayi kecil itu yang merasakan tidurnya terganggu mulai merengek dan memanggil papanya.

"Mas ish jangan! Jia-nya keganggu!" peringat Haechan menggeplak punggung Jeno. Jeno tertawa pelan dan menggendong putrinya, memberikan kecupan-kecupan selembut kapas dipipi bulat putrinya.

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang