32. Nakal

888 91 0
                                    

🐶

X

🐻

Bila ada orang yang bilang waktu berjalan cepat bagai tetesan hujan yang turun ke bumi, maka Haechan akan setuju dengan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bila ada orang yang bilang waktu berjalan cepat bagai tetesan hujan yang turun ke bumi, maka Haechan akan setuju dengan itu.

Rasanya, baru saja kemarin anak-anaknya berjalan merangkak. Dan kini mereka telah bisa berlarian kesana kemari sendiri.

Menginjak umur dua tahun setengah, memang dalam fase-fase kritis bagi anak-anak yang haus dengan segala hal. Maksudnya mereka selalu ingin tahu ini dan itu. Dan Haechan sebagai orang tua yang tidak posesif pada anaknya membiarkan mereka mengeksplor segalanya selama itu masih dalam batas wajar.

Walaupun... mungkin ada beberapa hal yang masih wajar tapi mampu buat ia menghela napas lelah dan rasa ingin melarang muncul. Contohnya saja, kala kedua anak kembarnya kembali ke rumah dengan wajah dan badan kotor terkena air got. Saat itu ia hanya bisa menghela napas lelah dan memandikan mereka dan setelahnya menanyai kenapa mereka bisa kena air got itu. Dan kalian tahu apa jawaban mereka? Ya seperti ini misalnya.

"Tadi da little duckling cebul got papa katian, jadi Io ma Ia bantuin~!" jawab anak bungsunya dengan nada cadel khas anak kecil.

Bila sudah begitu, Haechan hanya bisa menunjukkan senyum tipis dan membelai surai putranya. "Jio sama Jia baik banget udah bantuin anak bebek." Jio dan Jia yang mendengar pujian papanya tersenyum senang.

"Iya dong! Io tama Ia gitu lohh~!" Haechan terkekeh dan mencubit pelan pipi putranya. Setelahnya ia elus pelan kedua surai anaknya dan berujar,"Tapi, lain kali bilang sama papa aja ya? Kalian gak boleh langsung masuk got sendirian gitu. Disana bahaya sayang, takut ada ular sama binatang berbahaya lainnya."

Jia yang mendengar itu menatap manik papanya yang mirip dengan miliknya. "Solly papa, Ia plomise ga kan macuk cana agi~," kata Jia mengulurkan jari kelingkingnya yang disusul Jio. "Io uga~!"

Haechan tersenyum dan mengailkan kelingkingnya pada masing-masing kelingking anaknya. "Papa terima janjinya."

•••

Itu hanya hal kecil, tapi yang lebih merepotkan lagi kala mereka sudah sibuk bermain dengan mainan mereka.

Ruang bermain, yang sengaja dibangun oleh Jeno juga Haechan terlihat sangat berantakan saat Haechan memasukinya.

Segala mainan terlihat berserakan dimana-mana, dari mulai robot-robotan hingga boneka anjing lembut. Haechan yang melihat itu kembali menghela napas dan sedikit merapihkannya. Itu tidak terlalu sulit.

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang