Warning ⚠️ This chapter kinda 18+ , please read at your own risk.
◑
◑
◑
🐶
X
🐻
◑
◑
◑
Haechan melenguh dan menggerakkan badannya mencari posisi nyaman. Ia mengernyit saat merasakan ada yang melingkupi tubuhnya. Dengan enggan ia mulai buka pelan kedua maniknya walau berat.
Ia mengernyit karena cahaya lampu yang menyilaukan pandangannya. Haechan berkedip beberapa kali agar maniknya terbiasa, setelah jelas yang pertama ia lihat adalah dada seseorang.
'siapa...?'
Haechan meringis kala tiba-tiba pusing menderanya. Tanpa sadar ia mencengkram dada orang itu buat siempu terbangun.
"Nghm...? Bear kamu udah bangun?" Haechan mendongkak kala mendengar suara serak orang yang ia kenal.
"Mas Jeno...?" Jeno tersenyum dan mengusap pipi beruangnya.
"Iya ini mas." Haechan membulatkan matanya dan bangun dengan cepat buat ia kembali meringis karena gerakan tiba-tiba itu.
Jeno dengan panik ikut duduk dan pegang lengan beruangnya yang menjambak surai kecoklatan Haechan.
"Sayang jangan dijambak."
Haechan menunduk dan mengendurkan jambakannya. Jeno bawa tubuh Haechan agar menyender didadanya, ia tarik pelan lengan Haechan dari kepala suami kecilnya itu dan ia ganti dengan tangannya yang memijit pelan kening suaminya.
Haechan menutup matanya menikmati pijitan Jeno.
"Pusing?"
"Mnn..." Haechan bergumam sebagai balasan.
"Udah diperiksa sama Dokter?"
"Udah."
"Tadi pagi dipanggil Mama..."
Jeno mengangguk."Kamu sakit dari kapan? Kenapa gak telfon aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] papa, daddy & twins
Fanfiction.・゜-: ✧ :- Menceritakan keseharian keluarga kecil Daddy Eno, Papa Chan. Dan si kembar kesayangan mereka ♡ Catatan: jika berkenan boleh baca book '30 days relationship challenge' dulu buat cek kisah papa&daddy sebelum punya si kembar. 🐶 ♡ 🐻 begin...