[nohyuck] papa, daddy & twins

59. Zoo & Puk-puk

◑

◑

◑

🐶

X

🐻

◑

◑

◑

Siang ini keluarga kecil Jeno sedang santai-santai di ruang keluarga papi Lee. Mereka menonton sinema keluarga di sofa dengan posisi; Haechan menyender pada punggung sofa dan kaki diatas paha Jeno memijatnya, sedangkan si kembar di sisi Haechan dengan Jio di tengah.

Dengan setoples kripik kentang di pangkuannya Jio dengan fokus menonton film yang berjudul 'Lion King' itu, dengan sesekali ia akan menyuapi Papa atau saudarinya.

Haechan, yang sudah pernah menonton film itu sedikit menguap, merasa bosan dan mengantuk terlebih karena pijatan Jeno dikakinya buat maniknya memberat. Haechan berkedip dan baru saja akan terlelap kala Jio berseru padanya, "Papa Jio mau liat lion king!"

Haechan mengerjap dan bergumam, "Huh?"

"Jio mau liat lion king Papa," ulang Jio.

"Lion king?" Jio mengangguk.

"Papa."

"Hm?"

"Jia juga mau liat beruang, ayo kita ke zoo Papa!" seru Jia ikut menatap Haechan dengan manik berkilau.

Haechan berkedip dan menatap Jeno yang terkekeh. Lalu pada orang tuanya yang baru masuk ke ruang keluarga.

"Kalian mau ke zoo?" tanya mami menyimpan sepiring cookies didepan si kembar.

Si kembar makin berbinar menatap cookies yang baru di panggang, dengan semangat mereka mengambil cookies dan memakannya.

"Iya Yuyu, Jio mau liat lion king!"

"Boleh, Yaya tau zoo yang bagus, mau berangkat sekarang?" tanya Papi pada si kembar yang menatapnya berbinar.

"Papa~" Haechan terkekeh dan mengangguk.

"Kalian siap-siap dulu ya, habis itu kita berangkat."

Si kembar tersenyum senang dan segera melesat ke kamar mereka, meninggalkan para orang dewasa tertawa merasa gemas dengan tingkah si kembar.

...

Setelah bersiap mereka berangkat dengan mobil yang dikendarai oleh supir pribadi Papi, sengaja karena Haechan sedang ingin bermanja dengan suaminya.

Di kursi penumpang depan ada Papi, lalu di belakang si kembar dengan nenek mereka, dan kursi paling belakang Haechan dengan Jeno.

Si kembar asik bercerita dengan nenek mereka sedangkan Haechan sedari tadi terus mendusel pada suaminya.