25. Takdir memang terkadang lucu

1K 121 7
                                    

Warning ⚠️
Di chapter ini mungkin akan ada beberapa kata yang menyinggung beberapa pihak. Konten kali ini juga sedikit membahas m-preg / male pregnant, untuk kebutuhan cerita dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun 🙏 Dan tolong diingat ini hanya FIKSI jadi tolong jangan dikaitkan dengan real life terimakasih.

🐶

X

🐻

Angin masuk lewat celah pintu kaca yang tak tertutup rapat buat pria manis yang sedang tertidur diranjang terusik dan coba cari kehangatan, tangannya sudah terulur mencari guling hidup sekaligus penghangatnya namun hanya ranjang dingin yang ia dapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin masuk lewat celah pintu kaca yang tak tertutup rapat buat pria manis yang sedang tertidur diranjang terusik dan coba cari kehangatan, tangannya sudah terulur mencari guling hidup sekaligus penghangatnya namun hanya ranjang dingin yang ia dapat.

Haechan, mengernyit dan mulai bangun dari tidurnya. Maniknya mengedar dikamar yang gelap. Melihat pintu balkon yang tak tertutup rapat buat ia bangkit dan menemukan punggung suaminya yang berdiri diluar.

"Mas Jeno?"

Jeno tersentak dan berbalik untuk menemukan suami manisnya berdiri antara balkon dan kamar dengan ekspresi terkejut. Dengan cepat Jeno menghapus sisa air mata dan berjalan sembari melepas selimut pindahkan ke pundak suaminya.

"Sayang kenapa keluar? Disini dingin."

Haechan pegang tangan dingin suaminya, "Harusnya aku yang nanya, mas kenapa ada diluar?" Ia tatap khawatir wajah suaminya yang sedikit pucat.

"Mas...," Haechan sentuh wajah suaminya dan menjeda.

"... mas habis nangis?" tanyanya menekan ujung mata Jeno yang memerah.

Jeno terdiam sebentar sebelum melemparkan senyum lembut seperti biasa dan menarik tangan suaminya. Ia menggeleng, "Enggak kok sayang, mas ini cuma—"

"Mas Jeno," Haechan potong perkataan Jeno dan menatap manik suaminya.

"Are you trying to lie to me? " Jeno tertegun.

"Bear mas—" Jeno menghela dan menarik kata-katanya. Ia menunduk dan menggigit bibir bawahnya.

Haechan yang melihat ekspresi Jeno tidak benar mengeratkan genggaman tangannya dengan Jeno buat suaminya menatapnya. Ia beri senyum lembut miliknya buat hati Jeno lebih tenang.

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang