08. Daddy ~~

2.8K 198 9
                                    

🐶

X

🐻

Beberapa hari kemudian Haechan sudah sembuh dari demam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari kemudian Haechan sudah sembuh dari demam. Mungkin karena efek rindu pada Jeno hingga Haechan bisa terserang demam, begitu yang dikatakan Maminya saat Haechan bercerita tentang ia yang sakit beberapa hari yang lalu.

Jeno pun sudah kembali bekerja seperti biasa, terkadang ia sampai lembur karena pekerjaannya yang cukup banyak. Yah, begitulah semakin tinggi jabatannya semakin banyak juga pekerjaan dan tanggung jawab yang harus Jeno emban. Terkadang Haechan tidak suka melihat Jeno yang memporsir tenaga dan waktunya untuk bekerja hingga tidak memiliki waktu untuk berkumpul dengan ia juga kedua anaknya.

Namun apa daya ia hanya bisa menyemangati Jeno dan selalu hadir ketika suaminya itu butuh pelukan.

Seperti malam ini. Setelah membersihkan tubuhnya Jeno menaiki kasur dengan Haechan yang sudah terlelap diatasnya, maniknya ia bawa kearah jam dinakas yang menunjukkan waktu setengah sebelas malam. Tadi ia harus lembur mengecek berkas kerjasama dengan salah satu brand yang jadi partner untuk lonceng baru mall yang akan segera buka tiga sampai dua bulan lagi.

Dengan perlahan Jeno baringkan tubuhnya disebelah Haechan. Ia tidur menyamping dan menyelipkan sejumput rambut Haechan ke belakang telinga suaminya. Ia tatap dalam diam wajah damai beruangnya, tersemat senyum tipis kala ia susuri pahatan indah karya Tuhan didepannya. Ia kecup kening Haechan lama sebelum tarik pinggang suami kecilnya agar lebih dekat padanya. Dengan pelan takut membangunkannya, namun ternyata Haechan malah membuka matanya menatap Jeno sayu.

"Mas Jeno~?"

"Sorry, mas ganggu kamu ya?" Haechan menggeleng.

Ia dengan sendirinya mendekatkan tubuhnya kearah Jeno, Haechan peluk dan duselkan wajahnya kedada bidang Jeno. "Kangen~"

Jeno terkekeh dan mencium pucuk kepala Haechan beberapa kali. "Mas juga kangen."

Haechan mendongkak dan tersenyum menatap Jeno. "Mas..."

"Mn?" Jeno menyisir poni Haechan kebelakang.

"Aku mau ciuman." Jeno menaikan alis.

"Tumben ngomong dulu? Biasanya juga langsung nyosor."

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang