23. Backstreet

1.3K 109 6
                                    

cw // 🔞

🐶

X

🐻

Desahan dan geraman terdengar jelas dari sebuah kamar di apartemen cukup mewah di Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desahan dan geraman terdengar jelas dari sebuah kamar di apartemen cukup mewah di Seoul.

Diatas ranjang nampak dua anak Adam yang sedang sibuk memadu kasih. Pemuda yang lebih kecil terdorong maju mundur diatas ranjang tak berbentuk, mendesah dan menyorongkan pinggul memposisikan dengan nyaman saat pemuda diatasnya terus menghujamnya tanpa ampun.

Punggung si manis melengkung dengan garis kurva erotis saat putihnya datang buat yang diatasnya menggeram keenakan dan sedikit frustasi karena dijepit makin kuat. Ia kecupi punggung tan yang telah banyak dihiasi kissmark dan bitemark hasil karyanya. Sedangkan pinggulnya makin cepat menghujam lubang kecil yang menjepit miliknya buat siempu yang masih sensitif makin mendesah keras dan memohon agar sang dominan memelankan temponya.

"Ah~ No... Jeno pelan hngg~!" Sang dominan tak mengindahkan sedikit pun permohonan si manis melainkan malah makin cepat menggerakkan pinggulnya buat si manis menjerit.

Haechan, coba menarik diri dengan merangkak ke depan namun gagal ketika sebuah tangan peluk pinggangnya erat-erat tak biarkannya lepas.

Jeno, peluk erat pinggang orang dibawahnya. Ia cengkram rahang si manis memintanya agar menoleh, ia terkekeh melihat wajah menangis Haechan.

Haechan mengeluh dan terisak pelan namun itu tak buat Jeno iba, malah ia semakin semangat menggagahi orang dibawahnya, ia tersenyum dan bawa si manis untuk berperang lidah.

Haechan, lepas cumbuannya kala ia rasakan semburan hangat dilubangnya. Ia pukul lengan sang dominan memintanya berhenti untuk menekannya. Jeno terkekeh dan menarik miliknya, buat lahar putih yang tak sanggup Haechan tampung meluber kemana-mana. Jeno menjilat bibir dan memasukkan kembali cairan dilubang Haechan dengan jarinya buat siempu menggeram kesal.

"Kebiasaan... kenapa dikeluarin didalem sih??" gumam Haechan kesal kala Jeno membalik tubuhnya.

Jeno terkekeh dan mengecup bibir Haechan cepat.

"Enak tau Chan," balasnya tanpa dosa buat Haechan mendengus.

"Lo enak! Gue ngebersihinnya susah tolol!" cercanya buat Jeno terkekeh.

"Siapa yang ngebersihin? Lo?" Jeno menggeleng.

"Biasanya juga gue yang bersihin, lo mah tinggal terima beres aja sambil tidur." Haechan mendengus,  lagi.

"Tetep aja gak enak tau! Perut gue blekbeuk-blekbeuk karena kebanyakan nampung kecebong lu!"

"Terus, kalo misalnya jadi gimana tolol!?"

Jeno terkekeh dan berbaring disamping Haechan memeluknya,"Ya gak pa-pa dong, bagus malah. Jadi gue ada alasan buat nikahin lo. Dan kita gak usah backstreet lagi kayak gini."

Haechan kembali mendengus dan mencubit lengan Jeno dipinggangnya,"Tolol!"

"Enak banget kalo ngomong, emang berani lo kalo ngadepin papi sama papa?"

Jeno meringis dan mengusap lengannya,"Urusan gampang."

Haechan yang mendengar itu mendumel dengan menggerakkan bibirnya mengulang kata-kata Jeno dengan menyebalkan.

Jeno kembali terkekeh dan mencomot bibir Haechan buat siempu memukul lengannya.

Haechan tatap Jeno kesal dan berbalik memunggungi kekasihnya itu. Namun, dengan cepat Jeno kembali kungkung tubuh Haechan membuatnya terlentang.

Haechan menatap Jeno tajam sedangkan siempu menampilkan senyum tanpa dosanya.

"Gue belum ngantuk Haechan... dan Lo juga belum pingsan, inget perjanjiannya?"

Haechan berdecak dan memukul perut Jeno,"Gue capek No!"

"Besok gue masih ada Kuisss!!" Jeno tersenyum.

"Oke, kalo gitu dua ronde lagi."

"ANJNG!!"

°

°

°

°

Ngerti dong?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngerti dong?

Masa gak ngerti sih??

☺️

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang