53. Detak sibungsu

1K 115 3
                                    

🐶

X

🐻

Pagi yang cerah menyambut hari bagi sepasang anak Adam yang sudah menjalin hubungan suci (pernikahan) sepuluh tahun lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah menyambut hari bagi sepasang anak Adam yang sudah menjalin hubungan suci (pernikahan) sepuluh tahun lamanya.

Cahaya mentari dengan malu-malu mengintip dari celah gorden yang sedikit tersingkap, membelai lembut wajah pria yang lebih kecil buat siempu mengernyit dan menguburkan wajah ke dada bidang suaminya. Ia mendusel dan menggali lebih dalam ke pelukan hangat pasangannya.

Netra pria yang lebih besar mulai terbuka saat merasakan pergerakan didadanya, ia berkedip beberapakali sebelum menunduk untuk menemukan surai lembut kesukaannya. Dia tersenyum dan menguburkan wajahnya ke surai kecoklatan yang memancarkan harum buah-buahan khas suaminya, lengannya pun semakin memeluk erat tubuh kecil suami manisnya.

Jeno, baru saja akan kembali terpejam jika saja tak terdengar suara panggilan dari ponselnya. Dia menghela napas dan dengan malas meraih ponsel diatas nakas.

"Halo?"

"Selamat pagi pak Jeno."

Jeno bergumam sebagai balasan. "Hmm... ada apa?"

"Maaf pak, saya ijin mengingatkan pagi ini bapak ada meeting dengan pak Kim jam sembilan, dan setelah itu dilanjutkan meeting bersama pemegang saham, lalu setelah makan siang penerbangan bapak ke Shanghai dijadwalkan sekitar jam setengah dua pak."

Jeno menatap jam dikamarnya dan membalas, "Oke, kirimkan bahan meeting dengan pak Kim ke email saya."

"Baik pak, segera saya kirimkan."

"Oh ya, sekalian carikan kado untuk anak remaja perempuan, kalau tidak salah pak Kim punya anak perempuan yang baru masuk SHS."

"Siap pak."

Jeno bertukar beberapa kata lagi dengan sekertarisnya sebelum ia memutuskan panggilan. Jeno simpan ponselnya kembali ke nakas dan menunduk melihat suaminya yang masih asik tertidur lelap. Ah, Jeno jadi tidak tega membangunkannya.

Jeno coba longgarkan pelukan Haechan dan berniat turun dari kasur, namun suaminya malah semakin memeluknya erat dan bergumam, "Nghh~ mas Jeno ~~"

Jeno menghela napas dan memutuskan membangunkan suaminya. "Sayang."

"Haechan, tolong lepas pelukannya ya?"

Haechan melenguh dan mulai membuka maniknya, ia menatap Jeno menyipit. "Mas mau kemana?"

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang