◑
◑
◑
🐶
X
🐻
◑
◑
◑
Beijing, 10.15 pm.
Seorang pria berparas tampan keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk menutupi bagian bawahnya. Ia berjalan kearah kasur sembari mengeringkan surai pirangnya dengan handuk.
Drrtt, drrtt, drrtt.
Ia ambil ponselnya yang ada diatas nakas. Alisnya mengkerut mendapati nomor suami manisnya yang menelfon.
Jeno. Melirik jam diatas nakas dan kembali ke ponselnya, setelahnya ia segera menggeser icon hijau menerima panggilan dari suaminya.
"Hallo?" Terdengar suara kresek tidak jelas sebelum suara manis suaminya terdengar.
"Mas Jeno~"
"Sayang? Kok belum tidur?" Tidak ada jawaban dari sebrang buat Jeno kembali bersuara.
"Bear? Sayang kamu masih disana?" Terdengar gumaman pelan sebagai balasan.
"Emmm."
Mendengar suara suaminya yang seperti tidak bersemangat buat alis Jeno kembali mengkerut.
"Sayang kenapa?" Ia bertanya dengan lembut.
Kembali tidak ada jawaban buat Jeno menghela napas. Ia berjalan kemeja rias dan mengambil hairdryer dari laci lalu mencolokkannya ke colokan nakas dekat tempat tidur. Ia masih menunggu balasan dari Haechan.
"Bear?"
"Sayang kalo kamu gak ngomong juga mas tutup ya?"
"JANGAN!" Jeno menutup matanya mendengar pekikan Haechan.
"Terus? Kenapa diem aja dari tadi?"
"Kamu juga kenapa belum tidur? Bukannya udah malem banget disana?"
"Haechan?" Hening. Haechan kembali diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[nohyuck] papa, daddy & twins
Fanfiction.・゜-: ✧ :- Menceritakan keseharian keluarga kecil Daddy Eno, Papa Chan. Dan si kembar kesayangan mereka ♡ Catatan: jika berkenan boleh baca book '30 days relationship challenge' dulu buat cek kisah papa&daddy sebelum punya si kembar. 🐶 ♡ 🐻 begin...