60. Family Lee

405 74 2
                                    

🐶

X

🐻

Jio mengerjap kaget menatap perut Papanya yang tiba-tiba menonjol lalu normal lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jio mengerjap kaget menatap perut Papanya yang tiba-tiba menonjol lalu normal lagi.

"Papa ... tadi perut Papa kenapa!?" tanya Jio kaget menatap Papanya khawatir.

Haechan terkekeh dan mengelus kepala anaknya. "Itu adek lagi main sayang."

"Main?" Haechan mengangguk.

"Kaki adeknya gak bisa diem, kayaknya dia lagi bosen. Coba Abang pegang." Dengan ragu Jio pegang perut Haechan, bisa ia rasakan ada yang mendorong tangannya.

"Ih Papa dia gerak lagi!" katanya buat Haechan kembali terkekeh.

Jia yang diam-diam memerhatikan mereka sembari mengerjakan PR-nya bertanya, "Papa, adek gerak gitu di perut Papa gak sakit?"

Haechan menggeleng. "Ngilu dikit sayang, tapi gak papah. Papa udah biasa kok hehehe."

"Tapi dibandingkan adek, dulu pas Papa hamil kalian Papa lebih kaget. Soalnya dulu kan Papa baru pertama kali hamil terus kalian aktif banget lagi, Daddy kalian sampai khawatir karena tiap malem Papa ngeringis terus kalau tidur."

Jia dan Jio yang mendengar itu berpandangan, Jia bangkit lalu memeluk Papanya yang sudah dipeluk Jio duluan. Haechan sempat kaget sebelum ikut memeluk si kembar.

"Hey kenapa?"

"Papa sorry, Jia pasti udah ngerepotin Papa..."

"Jio too Papa."

"Jio minta maaf Papa, karena Jio keasikan main dulu Papa jadi gak bisa tidur nyenyak."

Haechan menatap sendu anak-anaknya, ia elus dua surai legam si kembar. "Gak papah sayang, malah Papa seneng. Dengan kalian yang aktif main di perut Papa berarti kalian sehat."

"Papa dulu senang sekali pas pertama kali ngerasain tendangan kalian, saat itu Papa langsung sadar 'ah nanti aku bakal punya dua bayi lucu dan sehat', jagoan-jagoannya Papa sama Daddy..."  Haechan bercerita dengan suara lembut tanpa sadar maniknya mulai berkaca.

"Walaupun awalnya Papa takut, tapi ada Daddy kalian yang selalu jaga Papa. Daddy kalian selalu siap nurutin maunya Papa, dia selalu ngalah dan ngertiin Papa... Papa bersyukur sekali punya kalian dan Daddy..."

"Papa jangan nangis..." Jia hapus pelan air mata yang mengalir di pipi Papanya. Sedangkan Jio sudah terisak kecil dan semakin erat memeluk Papanya, ia jadi ikutan sedih mendengar tangisan Papanya.

Haechan tersenyum kecil dan mengelus pipi Putrinya, ah beruntung sekali dia mempunyai anak sebaik mereka. Si sulung yang dewasa dan si tengah yang penyayang, yang selalu melindungi. Haechan berharap si bungsu juga akan di limpahi keberkahan dan menjadi anak yang kuat, penyayang, sehat dan baik.

"Sayang sini, Papa mau peluk lagi," pintanya pada Jia. Jia mengangguk dan kembali memeluk Papanya, ia elus perut Papanya dan berbisik, "Adek jangan nakal-nakal ya, kalau malam jangan gerak-gerak biar Papa bisa bobo. Nanti kalau mau main sama Kakak atau Abang aja ok?"

Haechan terkekeh kecil dan mengeratkan pelukannya, mereka asik berpelukan hingga terdengar.

"Heh, kalian apain suami Daddy itu?"

Dengan sebal si kembar melepas pelukan mereka dan berseru, "Apa sih Daddy!"

"Daddy nih sukanya nuduh-nuduh!"

"Tau tuh, Papa marahin Daddy!"

Haechan terkekeh dan menarik suaminya, ia kecup pelan pipi Jeno buat si kembar memekik sebal, "Ih Papa kok Daddy malah di cium!?"

Haechan tertawa dengan Jeno yang sudah siap menggendongnya, Jeno tersenyum menang dan menggendong Haechan didepan tubuhnya.

"Daddy Papa mau dibawa kemana!??"

"Daddy sama Papa mau cuddle kalian jangan ganggu, mending selesain tugas rumah kalian," kata Jeno sudah berjalan ke tangga.

Si kembar menatap sebal pada Jeno. "Papa~!"

Haechan redam tawanya. "Kalian selesaikan dulu tugas rumahnya, habis itu nyusul oke?"

Jia dan Jio tersenyum senang, dengan cepat mereka kembali duduk dan mengerjakan tugas mereka.

Jeno menatap Haechan cemberut. "Sayang~"

Haechan terkekeh dan mengecup bibir Jeno, lalu berbisik, "Tugas mereka masih banyak mas, kayaknya butuh satu jam-an buat selesai."

Ia kecup cuping suaminya dan melanjutkan, "Wanna play quickly?"

Jeno tersenyum miring dan melumat kilas bibir suaminya. "Sure."

°

°

°

Double updateuuu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double updateuuu~

Tanda-tanda apakah ini?

Yup, betul bentar lagi tamat muhehehe

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang