24. No-one can turn the clock back

1.4K 128 7
                                    

"No-one can turn the clock back and have perfect teeth again."
— anonym.

A/n : isinya narasi doang mungkin bakal bikin ngantuk, tapi ini jawaban buat pertanyaan² yg muncul d book ini. So, happy reading 🥰


🐶

X

🐻

Disebuah balkon kamar lantai tiga sebuah Mansion terlihat seorang pria dengan setelan piyama dan selimut tersampir dibahu lebarnya sedang berdiri sembari mendongak melihat langit yang dihiasi beberapa bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disebuah balkon kamar lantai tiga sebuah Mansion terlihat seorang pria dengan setelan piyama dan selimut tersampir dibahu lebarnya sedang berdiri sembari mendongak melihat langit yang dihiasi beberapa bintang.

Maniknya nampak menerawang jauh... jauh ke masalalu nya.

Pria itu, Jeno. Menghela napas panjang dan menggenggam pagar pembatas kencang. Ia menutup mata mengingat kala suami manisnya meraung keras didekapnya.

Hatinya berdenyut sakit mengingat racauan penyesalan dan bagaimana beruangnya menyalahkan dirinya sendiri. Rasanya... saat itu Jeno ingin sekali menyangkal kalau itu salahnya bukan salah suaminya.

Jika saja, jika saja ia dulu tak egois dan hanya memikirkan kepuasannya. Bila saja, saat itu ia bisa lebih dewasa...

Andaikan saja, dia punya keberanian lebih untuk mengaku lebih cepat pada orang tuanya.

Namun, semuanya hanyalah andai... yang, bagaimana Jeno berandai ingin balikan waktu namun tak pernah bisa. Ia hanya bisa berandai-andai yang tak akan mungkin terwujud.

Bila, Jeno harus mengingat masa itu... rasanya sangat berat. Bisa dibilang itu adalah salah satu titik terendah yang pernah Jeno rasakan dalam hidupnya.

Saat itu, ia dan Haechan baru memasuki dunia perkuliahan. Ia yang tak sengaja mabuk saat upacara penerimaan mahasiswa baru tak bisa kontrol diri untuk menjamah kekasihnya. Awalnya, setelah kejadian itu ia sangat kesal pada diri sendiri. Ia benci, kenapa ia tak bisa menahan diri. Namun, seiring berjalannya waktu dan atas dasar mau sama mau hal tersebut entah kenapa jadi kegiatan rutin yang selalu mereka lakukan di apartemen yang mereka tinggali.

Semuanya berjalan lancar... awalnya. Hingga, beberapa bulan kemudian setelah penilaian akhir semester, hubungan yang mereka jaga rapat-rapat kerahasiaannya terbongkar oleh mata kepala orang tua mereka sendiri.

Itu adalah kejadian yang tak pernah ingin ia ingat-ingat. Kejadian yang paling memalukan dalam hidup Jeno.

Ketika ia dan Haechan sedang melayang karena kegiatan panas yang mereka lakukan. Ia tak tahu bahwasanya orang tua mereka telah mendengar suara laknat yang keluar dari kamar anak kesayangan mereka.

[nohyuck] papa, daddy & twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang