Satu

423 18 3
                                    

Cerita Pertamaku!!!

==================================

"Cana..!!!" Teriak Lisa penuh semangat, gadis berkuncir kuda dari kejauhan, setengah berlari mendekati gadis yang sudah belasan tahun ia kenal dan kini menjadi sahabatnya. Si pemilik Nama pun buru-buru mencium punggung tangan sang Ayah dan melambaikan Mobil Hitam yang bahkan belum mulai berjalan.

"Yeay Yeay kita bisa satu sekolah lagi." Kedua gadis dengan seragam serula melompat kecil kegirangan, tentu saja keduanya berakhir mendapat perhatian dari siswa siswi lain yang kebetulan ada di sekitar mereka.

Seperti apa yang mereka sepakati sejak kecil, Cana dan Lisa berjanji untuk terus bersama-sama menempuh pendidikan baik formal maupun nonformal. Dua gadis yang diberkahi dengan ketekunan dan kepintaran itu pun mampu menyeimbangkan peran masing-masing sebagai sahabat.

"Masuk yuk, sebentar lagi MPLS dimulai." Cana menarik tangan Lisa sambil berlari kecil memasuki gerbang sekolah.

Chantika Nara Pratama (Cana), gadis berusia 15 tahun yang baru saja menginjakkan kakinya di bangku SMA nampak bersemangat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS di SMA. Cana adalah gadis dengan kepribadian ceria dan supel, sejak kecil Cana memiliki banyak teman karna kepribadiannya yang mudah disenangi.

Sedangkan Tania Lisa (Lisa) adalah sahabatnya sejak di bangku SD sekaligus satu-satunya sahabat terdekat bahkan seperti saudara kandung bagi Cana.

Kegiatan MPLS sendiri dijadwalkan akan berjalan selama satu minggu sebelum kegiatan belajar mengajar benar-benar dimulai. Di waktu ini adalah minggu-minggu awal penyesuaian terhadap lingkungan sekolah bagi siswa baru.

- Setelah Satu minggu MPLS.-

"Baik, karna hari ini adalah hari terakhir MPLS, mulai hari senin kalian sudah masuk kelas dan pelajaran seperti biasa. Jadi jangan malas belajar dan dapatkan Nilai terbaik." Seorang guru pria berusia sekitaran 45 tahun menerangkan kepada murid di kelasnya.

"Pak!!!"

Cana mengangkat tangan kanannya dan bersuara dengan lantang tanpa ragu.

"Pak saya mau tanya!"

"Silahkan." Jawab pria yang biasa dipanggil Pak Sarho itu.

"Apa bapak nantinya menjadi walikelas kami?"

Pak Sarho maju dan berdiri didepan meja seraya menurunkan kacamatanya sampai ke ujung hidung.

"Benar, suka tidak suka saya walikelas kalian." Ujarnya yang kembali menaikkan kacamata pada tempatnya

"Kamu, nama kamu siapa?" Tanya pak Sarho seraya menunjuk Cana.

"Saya Cana pak"

Pak Sarho melihat ke daftar nama pada buku yang ada di mejanya. Menunjuk urutan nama berdasarkan abjad dari atas kebawah selama beberapa kali tapi tak menemukan nama Cana di sana.

"Chantika Nara Pratama, pak!" Seru Gadis berkulit kuning itu dari mejanya.

Pak Sarho kembali mencari diurutan nama siswa kelas X-A1. "Nah ini baru ketemu, kalau Clana engga ada."

"Cana pak bukan Clana." Cana berseru sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sontak Pak Sarho dan murid seisi ruangan dibuat tertawa dengan guyonan garing pak Sarho. Cana ikut tertawa sumringah sampai beberapa saat kemudian seorang murid laki-laki yang sepertinya kakak kelas mereka, membawa setumpuk Buku mengetuk pintu kelas Cana.

Kehadirannya berhasil mengubah atensi seisi kelas khususnya murid perempuan yang terlihat histeris mengagumi paras rupawan kakak kelas mereka.

"Itu kan Kak Jayden."

My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang