Tiga

107 14 0
                                    

Happy Reading

==================================

- Rumah Jayden -

"Mom, Daddy udah pulang?" Laki-laki tampan berlesung pipi, menuruni tangga menghampiri seorang wanita berpawakan tinggi, kurus dan cantik.

"Belom sayang, Daddy barusan telpon, hari ini pulang terlambat karna ada pertemuan dengan dokter bedah."

Mommy Yuna mencium kepala putranya yang duduk di kursi ruang makan.

"Kenapa sayang? Ada yang mau kamu obrolin sama Daddy?"

Jayden mengangguk di susul Mommy Yuna yang duduk di sebelahnya, mommy mengelus pucuk rambut putra bungsunya penuh kasih sayang.

"Kalau abang? Udah telpon hari ini?"

"Abang barusan telpon, nanyain kamu. Jadi engga kamu ambil beasiswa di kampus Abang?"

"Oohh, nanti biar aku kirim pesan ke Abang, supaya abang telpon kalau waktunya senggang."

Percakapan singkat Ibu dan anak itu berganti menjadi suara saut menyaut piring dan sendok. Mommy sesekali menambahkan lauk diatas nasi putranya, Sementara sang putra nampak sangat menikmati masakan yang tersaji.

Kriuk... kriuk... kriuk

Suara renyah kripik ubi berdampingan dengan sura tv yang menyala, memecah kesunyian rumah mewah dua lantai yang terletak di tengah kota. Sebungkus kripik ubi favorit ada dalam genggaman Jayden. Camilan kesukaannya itu selalu disediakan Mommy untuk putra bungsu tersayangnya.

"Mommy kangen deh ada Jayden dan Abang di rumah."

Yuna duduk dan meletakkan kepalanya di pundak sang putra, Jayden.

"Kalau kamu ikut Abang, Mommy sendirian dong."

"Kan ada Daddy Mom!" Cerocos Jayden santai.

"Daddy kan sering pulang malam, belum lagi kalau ada kondisi darurat, tiba-tiba pergi ke rumah sakit tengah malam." Gerutu Yuna pada sang putra.

"Atau mommy ikut kita aja! Biar Daddy di sini sama Bu Amih."

"Hush... ngawur kamu, biarpun ada Bu Amih, mana mau Daddy kalau mommy tinggal."

Saat sedang asik bermanja dengan putra bungsunya, Yuna berdiri lalu berjalan menuju pintu. Ia tau betul suara mobil suaminya baru saja terparkir di depan rumah.

"Gimana sudah selesai semua urusan di rumah sakit?" Yuna menyambut suami tercinta Juno Xaquille di depan pintu.

"Sudah, seperti biasa, semua harus tuntas hari ini agar tidak ada resiko di kemudian hari."

Wanita paruh baya cantik itu berjalan mengiringi langkah Juno ke dalam rumah, menyiapkan sandal rumah dan membantu meletakkan sepatu di tempatnya.

"Kamu sudah makan Sayang?" Tanya Yuna pada Juno yang melepaskan Tas dan Dasinya sambil berjalan menuju ruang keluarga.

"Sudah, barusan aku makan dan mandi di kantor sebelum pulang."

My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang