Tigapuluh Satu

38 6 0
                                    


"Jadi kamu beneran hamil Ca?" Mommy terlihat antusias mendengar ucapan Cana dan Jayden.

Kedua suami istri itu tampak tersenyum melihat reaksi Mommy, Daddy dan Oma. Betapa beruntungnya mereka memiliki keluarga yang saling menyayangi.

"Mommy mau telpon Jonny dulu biar nanti mereka makan malam disini. Sekalian besok semua staff di Rumah Sakit mau Mommy traktir makan siang."

"Tapi mom..." Cana terkejut mendengar ucapan Mommy dan ingin menginterupsi ucapan mami sebelum tangannya di tahan Jayden.

"Udah jangan kaget, dulu waktu Naomi hamil Alexa juga sama. Bahkan lebih heboh, tapi ya gitu deh Mommy."

Makan malam di Rumah keluarga Xaquille penuh dengan keceriaan, Alexa menjadi penghibur utama. Setelah makan malam, Naomi dan Cana duduk mengobrol di dalam kamar yang dulu di tempati Jonny sebelum menikah. Naomi menunjukkan hasil USG saat ia mengandung Alexa Lima tahun lalu.

"Katanya kehamilan awal paling berat, tapi buat aku dari awal sampai hampir melahirkan terasa berat Ca. Tiap hari muntah, nggak semua makanan bisa aku makan. Tapi untungnya Alexa dalam kondisi sehat."

Naomi menunjukkan foto-foto bayi Alexa yang menggemaskan. Gadis kecil itu memiliki perpaduan antara ibu dan Ayahnya, apalagi Mommy Yuna dan Naomi juga masih berdarah Campuran jadilah Alexa memiliki mata hitam yang sangat indah.

"Kamu ngerasain apa aja Ca?"

"Kalau mual jarang sih kak, hanya di waktu-waktu tertentu. Anehnya cuma tiap kali Jayden telpon terus dia bilang 'kangen, Rindu' langsung bereaksi, rasanya dia ngasih respon ucapan ayahnya."

"Wah, kayaknya ikatan batin ayah sama anknya kuat Juga ya Ca."

Cana mengangguk, mengelus perut adalah salah satu kegemarannya kini.

"Ca malam ini kalian nginap disini kan?" Tanya oma yang masuk kedalam kamar Naomi dengan kursi rodanya.

"Iya oma." Jawab Cana tersenyum.

"Ya sudah biar oma suruh Amih nyiapin sarapan khusus buat kamu besok."

Cana mengangguk, oma kembali masuk ke dalam lift dan turun menuju dapur.

"Ca, istirahat yuk. Kamu kan baru pulang kemarin dan besok harus kerja. Jadi sebaiknya istirahat." Jayden tiba-tiba berdiri diambang pintu melihat istrinya yang sedang duduk diujung tempat tidur bersama Naomi.

"Kalau kamu mau libur lagi nggak apa-apa Ca, kamu libur aja. Biar abang yang ngomong ke profesor Andrian." Jonny ikut masuk ke dalam kamar yang berisi Cana dan Naomi sedang mengobrol.

"Iya Ca, kalau abang udah ngomong semua pasti setuju kan." Ucap Naomi.

"Nggak usah bang, kak, Cana juga udah kangen sama teman-teman di Rumah Sakit."

"Oiya soal Rosie, abang sudah pindahkan ke Rumah sakit lain laporan medisnya. Terakhir dia sempat ngamuk di Rumah Sakit dan melempar dokter Naya dengan tasnya."

Jayden mengangguk, sementara Cana kebingungan dengan apa yang terjadi. Selama ini Lisa dan Karin tak pernah bercerita soal Rosie yang mengamuk sampai Rumah Sakit menolak menangani nya.

"Ya udah istirahat sana, besok kalian harus kerja kan."

"Mam, Can I sleep with Oma?" Suara Alexa yang berlari memasuki kamar mengubah fokus semua orang.

"Sure baby..."  Jonny mencium kening putrinya yang kemudian berlari lagi keluar kamar.

Jayden dan Cana kembali ke kamar mereka, setelah Cana membersihkan diri ganti Jayden yang mandi. Setelah mengeringkan rambut dengan handuk, Jayden duduk mendekat ke arah cana yang sedang bersandar di tempat tidur membaca beberapa artikel.

My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang