Duapuluh Tujuh

42 8 0
                                    

Area 🔞 mohon bijak dalam membaca.

==================================

"Surprise...."

Rasa cemas yang melanda Jayden sirna seketika melihat Cana berdiri dihadapannya. Gadis itu nampak Cantik tanpa makeup menempel di wajah dan dress hitam yang ia kenakan membuatnya nampak anggun.

Jayden meletakkan tasnya begitu saja ke lantai, ia berhambur memeluk tubuh istrinya yang sedari tadi membuatnya cemas. Cana tersenyum melihat Jayden yang nampak lega setelah menatapnya.

"Ya ampun Ca, dari tadi aku cemas. Ponsel kamu nggak aktif. Nggak biasanya, kamu gitu. Kamu bikin aku panik Ca!" Pelukan Jayden makin erat.

Cana terkekeh melihat aksi suaminya yang tampak cemas sekaligus terkejut.

"Ya maaf, kalau ponsel Cana nyala kan kakak jadi tau Cana dimana."

"Kok kamu bisa kesini? Kamu kabur dari Rumah sakit ya?"

"No, no." Cana mengangkat telunjuknya menghadap Jayden. " Aku memanfaatkan kekuasaan keluarga Xaquille, aku langsung minta ijin ke pak CEO buat ke Bali menemani suami sampai selesai seminar." Cana tersenyum menatap manik mata suaminya.

"Iya manfaatin semua yang bisa kamu manfaatin. Biar nggak percuma kamu punya suami Jayden Alex Xaquille." Pucuk kepala mereka saling menempel satu sama lain.

Jayden menarik pinggang Cana lebih dalam ke arah pelukannya, ia menarik tengkuk Cana dan mendaratkan ciuman di bibir sang istri. Tak ada penolakan dari Cana yang juga menikamati kebersamaan mereka. Rasa rindu yang selama beberapa hari menggelayuti perlahan terobati.

"Boleh malam ini Ca?" Tanya Jayden dengan suara baritonnya.

Cana mengangguk perlahan, ia bisa melihat Jayden memarik bibir tersenyum menatapnya. Perlahan Jayden mencium bibir istrinya lagi, kali ini jauh lebih intens dari sebelumnya. Tangan cana mencoba membuka dasi dan kemeja yang dikenakan Jayden, dengan hati-hati Jayden merebahkan tubuh sang istri diatas kasur sembari tetap diciuminya bibir dan pelan-pelan berpindah ke ceruk leher panjang Cana.

Malam ini hasrat keduanya sebagai suami istri telah sepenuhnya terpenuhi, malam begitu panjang bagi kedua suami istri yang di dera kerinduan. Cana akan menemani Jayden selama di Bali, selama itu pula keduanya akan menghabiskan waktu sebgai suami istri.

"Kak, Capek banget ya mengisi seminar?" Cana dengan suara seraknya bertanya pada Jayden di tengah malam.

"Nggak juga, cuma nggak enak aja jauh dari istri."

"Halah, masa sih?"

"Kamu aja yang nggak sadar, dari tadi selesai acara aku coba telpon tapi kamu nggak ngangkat. Aku udah panik banget, kalau Lisa atau Karin nggak tau kamu dimana aku udah siap-siap mau pulang."

Cana memukul pelan dada Jayden, ada sedikit rasa bersalah karna membuat suaminya itu khawatir. Tapi kalau ponselnya aktif, Jayden akan tau dimana posisi Cana saat ini.

"Maaf yaa kak, bikin kamu cemas." Cana mencubit gemas dua pipi Jayden.

"Nggak apa-apa kalau ditukar sama kedatangan tiba-tiba istri cantik aku. Apalagi ada ekstra plusplus nya." Jayden terkekeh karna membuat Wajah Cana memerah.

Paginya Cana bangun lebih dulu dan menghubungi Layanan kamar agar sarapan bisa di antar ke kamar mereka. Selesai mandi dan sarapan Jayden berangkat ke tempat seminar, sementara Cana hanya berkeliling sekitar pantai dan hotel. Kebetulan hotel yang mereka tempati berada di pinggir pantai.

Saat merasa bosan Cana akan menaiki taxi menuju pusat oleh-oleh, ia terpikirkan untuk membeli beberapa oleh-oleh untuk dokter dan perawat di lantai empat. Setelah membeli semua yang dibutuhkan Cana kembali ke Hotel dan menikmati suasana yang nyaman.

My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang