Delapanbelas

34 5 0
                                    



"Pagi dokter Cana!"

Suara baritone yang cukup familiar terdengar manakala Cana sedang berdiri menunggu Lift.

"Pagi dok."

Tak berapa lama keduanya masuk ke dalam Lift yang lumayan penuh sesak dengan dokter dan petugas medis lainnya. Sesekali Cana melirik ke arah Jayden begitupun sebaliknya.

"Sepagi ini kenapa harus ketemu sih!" Batin Cana, meski nampak tenang di dalam hatinya sesungguhnya bergemuruh.

Jayden hanya tersenyum saat melirik Cana yang memainkan bibirnya, ia selalu berfikir jika Cana sangat manis meskipun telah mencapai usi tiga puluhan.

Keduanya turun di lantai empat karna memang ruangan kedua dokter ini berada di tempat yang sama. Tak ada percakapan diantara keduanya, hanya berjalan masing-masih sambil sesekali membalas sapaan petugas lain.

"Pagi dokter Cana, dokter Jayden." Sapa Ners Heyin dan beberapa petugas lain. Setelah melakukan absen masuk dan mendengar penjelasan Heyin, Cana bergegas menuju ruangannya untuk bersiap.

"Dokter Jay." Panggil Nikita yang melihat Jay berjalan menuju ruangannya.

"Iya, ada apa?"

Jelas Cana mendengar dan tau pasti suara siapa ya memanggil Jayden. Tapi Cana berusaha tidak penasaran dan berusaha untuk terlihat tenang.

"Pagi dok." Nikita menyapa Cana yang baru saja melalui mereka.

"Tenang Cana, tenang."  Gumamnya lirih dan tetap terlihat elegan.

"Pagi." Jawab Cana singkat.

"Kamu udah sarapan Nik?" Secara tiba tiba Jayden menayakan hal yang randmom pada Nikita yang membuat mata nikita membulat karna terkejut.

"Eh, sudah dok."

Cana mempercepat langkahnya menjauhi Jayden dan Nikita yang masih berdiri di lorong.  Keyakinan Cana mengenai hubungan Jayden dan Nikita bertambah saat mendengar hal tersebut.

"Oke, nanti kamu bisa tanya saya lagi kalau bingung."

"Baik dok."

Seyelah berkonsultasi sesaat, Jayden berjalan kembali ke ruangannya seraya tersenyum puas karna berhasil mengerjai Cana.

Nikita dibuat bingung dengan sikap dokter Jayden, yang semula biasa saja, lalu berubah manis, lalu biasa lagi setelahnya dan bahkan buru-buru menyelesaikan percakapan.

"Seperti sedang menarik perhatian seseorang." Batin Nikita yang berjalan dengan mengerutkan kening.

Setelah bersiap di ruangannya, Jayden kembali ke Nurse Station untuk mencari gadis yang baru saja dia buat bingung.

"Ners Heyin, apa lihat dokter Cana?"

"Sepertinya ke lantai Tujuh dok."

"Lantai tujuh?"

"Iya dok, untuk kegiatan dokter Cana disana saya kurang menegerti dok."

Jayden memahami maksut Ners Heyin, lantai tujuh adalah ruangan khusus President Suite. Tapi siapa pasien yang datang dan kenapa tidak ada informasi apapun yang diterimanya.

"Ya sudah, saya tunggu saja, apa dokter Cana tidak ada jadwal visit?"

"Visit akan diwakilkan dokter Yanu dan pasien yang masuk hari ini akan di alihkan semua ke dokter Yanu.

"Oke. Makasih Ners."

"Sama-sama dok."

Jayden manjauh dari Nurse Station, Ners Heyin penasaras mengapa dokter Jayden mencari dokter Cana? Apa ada sesuatu yang penting?

My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang