Entahlah, aku masih belum tau, bisakah aku diam-diam bertahan menyukaimu? Tak apa, ku rasa aku bahagia selama melihatmu baik-baik saja.
=================•=================
Fokus Jayden terdistraksi pada rengekan seorang gadis yang sedang bertumpu di lututnya, menghadap seorang guru berusia sekitar 40 tahun yang sedang duduk di kursinya.
Suara rengekan gadis itu berhasil menarik perhatian seisi ruangan tanpa terkecuali Jayden. Raut muka memelas gadis itu tak cukup menarik perhatian pak Sarho selaku wali kelasnya.
"Kamu baru jadi murid SMA 2 bulan, masa bafu dengar soal Beasiswa akselerasi kamu mau ngajukan. Lagipula bapak harus tau dulu perkembangan Nilai kamu." Jawab pak Sarho tegas.
"Saya janji nilai saya di semester berikutnya akan jauh lebih baik pak, asal bapak menyetujui pengajuan saya."
"Bukan saya yang menyetujui, tapi semua berdasarkan hasil tes Cana." Tegas pak Sarho yang kemudian memijat pelipisnya, pusing melihat tingkah Cana.
Meski tak disadari Cana, Jayden masih tetap memperhatikan tingkah gadis berwajah cantik itu. Hingga satu suara berhasil merubah atensi Jayden pada hal lain yang harus ia lakukan.
"Ini kamu Fotocopy beberapa lalu bagikan ke teman-teman di kelasmu." Bu Betha memberi kertas berisi materi pelajaran yang akan digunakan siswa kelas Jayden.
"Baik Bu, akan saya bagikan ke teman-teman. Saya kembali ke kelas sekarang."
•
"Lisa ... Hweee." Cana memeluk Lisa yang sedang sibuk dengan Ponsel ditangannya.
"Apa sih Ca? Berisik deh"
"Permintaan aksel gue belom disetujuin sama Pak Sarho." Cana menelungkupkan wajahnya ke meja penuh sesal.
"Apa? Akselerasi?"
Cana mengangguk perlahan memberi jawaban 'iya' pada pertanyaan Lisa.
"Widih Cana... lo baru juga 2 bulan jadi murid SMA udah pengen cepet-cepet lulus aja."
"Ya gimana lagi, satu-satunya cara gue buat mengejar cinta."
Lisa menggeleng heran dengan sahabatnya ini. "Luar biasa nona, lanjutkan!!" Serunya memberikan satu jempol pada Cana sebelum kembali fokus pada ponselnya.
"CHANTIKA!!!" Teriak Lisa saat tiba-tiba Cana usil mengambil ponsel dari tangannya.
"Hwleeeekk..." Cana menjulurkan lidah, menjauhkan Ponsel Lisa saat si empunya berusa merebut kembali ponsel dari tangannya.
Guyonan Cana dan Lisa terhenti seketika saat, hampir semua temannya tiba-tiba menatap keluar kelas. Kedua Gadis cantik itu ikut penasaran dengan apa yang dilihat teman-teman mereka. Keduanya berlari kecil ikut berjajar di koridor melihat ke tepi lapangan.
Kelas Cana sendiri berada di lantai 2 sehingga memudahkannya dan teman-teman lain melihat drama yang akan berlangsung.
"Hhwwuuuu..."
Sorak siswa siswa yang melihat seorang gadis yang mencoba memberikan sebuah coklat kepada Jayden. Entah apa yang mereka bicarakan, Jayden nampak membalas ucapan gadis itu dengan senyuman.
Setelah dua orang yang menjadi pusat perhatian itu berjalan ke arah mereka masing-masing, semua siswa siswi nampak membubarkan diri. Kecuali Cana yang masih terdiam mematung melihat Jayden yang berlalu pergi.
Namun tak berapa lama mata Cana membulat menyaksikan pemandangan yang tidak biasa.
"Eh, siapa?" Tanyanya dalam hati. "Kok deket banget sama kak Jayden gue." Cana merana meratapi kedekatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Reason
FanfictionFirst Story Kisah Cinta Cana dan Jayden sejak pertemuan pertama mereka. Cana si gadis periang namun gemar menyimpan perasaan. Jayden pria tampan dn Cerdas namun juga sangat ramah. (End) Belum Revisi =========================================