Sepuluh

36 8 0
                                    



Rangkaian kegiatan ujian kelas 12 telah usai, adik-adik kelas pun telah melakukan ujian kenaikan kelas. Detik-detik pengunguman kelulusan beserta deretan Nilai akan jelas terpampang di papan pengunguman. Tepat pukul 7:30 pagi kondisi sekolah yang lengang mulai di isi dengan riuh hiruk pikuk murid yang berdatangan. Dari luar gerbang terlihat sosok gadis cantik berambut panjang berjalan dengan lunglai tak bersemangat, seperti ponsel yang kehabisan daya. Kedua tangannya memegang masing-masing tali tas yang bertengger di pundaknya, beberapa kali bahkan gadis iti terlihat menarik nafas dalam lalu membuangnya kasar.

Bruugh...

Sebuah pelukan mendarat mengalung dari pundak kanan ke pundak kiri Cana yang berjalan dengan lunglai, ia pun segera menyadari siapa gerangan yang dengan seenaknya memeluk tubuhnya.

"Iihh Lisa, bikin kaget aja pagi-pagi!" Gerutu Cana mengernyitkan alisnya.

"Yaa gue liat lo lemes banget kayak nggak dikasih sarapan." Jawab Lisa seenaknya.

"Seneng banget deh, minggu depan udah mulai libur."

Lagi-lagi Cana hanya menghembuskan nafasnya kasar tanpa sepatah katapun.

"Iya deh, iya, yang lagi sedih mau ditinggal pujaan hati." Goda Lisa pada Cana sambil mencubit kedua pipi tembam sahabatnya itu, lalu berlari meninggalkan Cana.

"Iihh... Lisa!!" Cana pun kesal dengan sikap sahabatnya itu. Ia mulai mengejar Lisa yang sengaja mengejeknya dengan cubitan pipi. Belum sampai mereka masuk kedalam kelas tiba-tiba...

Brrukkk...

"So so sorry..."

Cana menabrak seseorang tepat diujung lorong menuju kelasnya, dengan segera Cana meminta maaf atas ketidak sengajaannya. Sambil menggosok-gosok dahi dengan tangannya Cana mendongak menatap wajah si pemilik tubuh yang dibtabraknya.

"Eeh, Cana!" Laki-laki itu nampak terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Kak Yuza!" Keduanya bertatap, Yuza menatap kedua manik mata Cana yang juga terkejut. "Maaf kak, Cana nggak sengaja."

"Nggak apa-apa, cuma agak kaget aja."

"Kalau gitu Cana kekelas dulu yaa?" Perlahan Cana melangkah menjauhi Yuza yang masih berdiri di tempatnya. "Byee kak Yuza..." Kedua telapak tangan Cana mengepak ke arah Yuza.

"Eh Ca, nanti siang traktir aku di kantin ya?"

Tiba-tiba Cana menghentikan langkahnya dan menatap kembali Yuza yang belum jauh darinya.

"Loh?"

"Ya kan kamu barusan nabrak aku, ada kompensasinya dong!"

Jelas itu hanya alasan Yuza agar bisa lebih dekat dengan Cana, padahal jelas-jelas tabrakan keduanya tak menimbulkan cidera apapun. Yuza hanya mencoba memanfaatkan keadaan yang kebetulan berpihak padanya pagi ini.

"Oke deh kak." Cana setuju, mengacungkan kedua jempol tangannya lalu kembali berlari ke arah kelas.

Dengan senyum sumringah Yuza berjalan menuju kelasnya, matanya tak bisa berbohong jika laki-laki itu bahagia pagi ini.

"Hellooo everyone!" Sapanya saat memasuki kelasnya yang nampak riuh dengan suara candaan.

Bisa dipastikan jika minggu ini tidak ada pelajaran dan siang nanti pengunguman kelulusan akan di pajang.

"Lagi kesambet ya lo yuz?" Donni yang tiba-tiba muncul dari belakang sedikit mengejutkan Yuza yang masih berdiri di dekat pintu.

"Nggak bisa liat orang seneng ya lo?" Celetuk Yuza kesal.

My Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang