Priority

1.2K 121 6
                                    

Semenjak musibah satu setengah tahun lalu yang menimpa Kila, akhirnya diputuskanlah bahwa Kila tidak boleh lagi untuk mengendarai motornya kecuali masih di dalam lingkungan komplek perumahannya.

Bukan apa-apa sih, baik Juan maupun Jean akhirnya sadar dengan keegoisan diri mereka yang sudah lalai sama satu-satunya kembaran perempuan mereka mengakibatkan kerugian besar untuk mereka.

Juan dan juga Jean semakin protektif sama Kila dan menjadikan Kila bersama juga dengan Mama sebagai prioritas utama mereka.

Ya selagi mereka belum punya istri walaupun juga mereka saat ini punya pacar tidak akan merubah list prioritas di dalam kamus hidup mereka.

Seperti pada saat ini.

Juan sebenarnya lagi ngedate dengan calon pacarnya yang kesekian, sudah ada di dalam bioskop dan tinggal beberapa menit lagi masuk ke studio, dan dengan tiba-tiba Kila menghubungi kalau dia mau pergi dengan Rivi dan Aurel. Di rumah cuma ada motornya Kila sedangkan mobil di bawa sama Juan dan kebetulan Mama juga lagi pergi.

Tanpa pikir panjang lagi Juan bilang kalau dia yang bakal mengantarkan Kila untuk pergi.

“Tia, maaf ya. Kayaknya aku nggak bisa nonton kali ini” ucap Juan ke Tia

“Kenapa Ju?”

“Aku harus pulang sekarang. Kila mau pergi soalnya” jawab Juan, “kamu mau tetap nonton sendirian atau ikut aku pulang?”

“Nggak bisa Kila nya pergi sendiri aja?” tanya Tia, “kan kita lagi ngedate Ju”

“Maaf ya Tia tapi aku nggak bisa” jawab Juan mencoba memberikan pengertian ke Tia, “Kila nggak pernah aku dan Jean kasih izin untuk pergi-pergi sendiri”

“Masa Kila nggak bisa minta tolong ke temannya? Masa harus kamu banget?”

“Maaf ya Tia. Aku janji lain kali nggak akan ngebatalin gini aja” jawab Juan sambil memegang lembut lengannya Tia

“Tapi Juan, bentar lagi kita masuk ke dalam dan aku mau nonton film ini” ucap Tia, “kamu sudah janji dengan aku dari tiga minggu yang lalu Juan”

“Iya aku tau, tapi kali ini aja ya? Maaf banget” ucap Juan, “aku pergi dulu ya kalau kamu nggak mau ikut pulang, pulangnya nanti hati-hati. Kila udah nungguin soalnya” sambung Juan sambil berdiri dari duduknya

“Ju? Nggak bisa gitu dong! Sebentar lagi filmnya dimulai!”

“Maaf Tia, lain kali aja ya?”

“Ini bukan yang pertama kalinya kamu ngebatalin mendadak sepihak gini Juan!” marah Tia

“Iya aku tau. Tapi ini urgent banget Tia” ucap Juan sambil memberikan pengertian ke Tia

“Urgent? Lo bilang urgent?” ulang Tia, Tia mendengus sambil memutar bola matanya, “lo engga sekali dua kali ngebatalin sepihak dan mendadak gini gara-gara cewek itu ya Juan!”

“Cewek itu adik kembar aku Tia” jawab Juan datar

“Ya terus masalahnya apa kalau cewek itu adik kembar kamu? Apa cewek itu bakal terus-terusan jadi lintah di hidup lo? Cih!”

“Tia gue kasih tau sama lo ya” ucap Juan dingin, “rutinitasnya Kila, kemauannya Kila dan juga hidupnya Kila bahkan jauh lebih berharga di mata gue ketimbang lo”

“JUAN!” bentak Tia yang marah karena ucapannya Juan

“Sorry, gue nggak bisa sama orang egois dan nggak tau diri kayak lo” ucap Juan dan mulai berjalan meninggalkan Tia

“BERANI LO NINGGALIN GUE DI SINI, GUE PASTIIN HIDUPNYA KILA GA AKAN DAMAI!” teriak Tia yang berhasil menarik banyak atensi dari pengunjung lain ke arah dia

Rafandra Twins | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang