The End of Rafandra's

1.4K 97 11
                                    

Kini Juan si pecinta wanita telah menemukan rumahnya. Sebuah tempat ternyaman yang selama ini dia cari.

Tempat dimana Juan dapat berkeluh kesah dan mengadu tanpa harus memikirkan apapun yang dipikirkan oleh pasangannya. Tempat dimana Aluna dapat memberikannya tanpa ragu dan tanpa pamrih. Tempat dimana rasanya Aluna terasa seperti Mama dan Kila, namun lebih hangat dan penuh cinta ketika Juan bersama dengan Aluna.

Disisi lain, nyatanya Jean membutuhkan waktu tiga bulan untuk bisa mendapatkan izin dan restu dari Haikal.

Terdengar sebentar namun pada kenyataan cukup lama dan juga memakan waktu hingga hasil dari buah kesabarannya kini dia dapat menjemput Aurel tanpa harus ada drama dan keributan kecil dari Haikal.

Begitu pula dengan Kila. Tidak ada di dunia ini yang dapat menggambarkan perasaan Kila saat ini selain dia bahagia dan merasa sangat dicintai.

Iya. Kila bahagia. Karena Aresh menepati janjinya. Aresh langsung menangkap Kila ketika Kila mengatakan bahwa dia jatuh kepada sosok yang selalu mendengarkan ceritanya tanpa memberikan sebuah penghakiman maupun membandingkan kisahnya dengan kisah yang dimiliki Aresh. Iya Kila bahagia. Dan itu karena Aresh.

Selama tiga bulan tersebut, bukan hanya ada sekedar kisah dan cerita mengenai Juan dan Aluna, Jean dan Aurel serta Kila dan Aresh, tetapi juga Jared dan Tyo. Tentu dengan cerita perjuangannya masing-masing.

Awalnya Jared ingin meminta diberikan kesempatan kedua untuk dapat kembali bersama, tetapi disaat yang bersamaan, Tyo juga sedang memperjuangkan Sienna untuk dapat hidup bersama sebagai keluarga.

Tentu merupakan sebuah keputusan yang sulit untuk Sienna hingga membuat dia menyerahkan keputusan dan keinginannya kepada ketiga anaknya.

Bukan hal yang mudah untuk si kembar Rafandra mengambil keputusan untuk kebahagiaan sang Mama, setelah pertimbangan ketiganya, kembar Rafandra dapat melihat sang Mama tersenyum bahagia sembari menyalami tamu yang memberikan doa dan berbagi kebahagiaan dengan sang Mama.

"Mama cantik ya" guman Kila sembari melihat ke arah Mamanya yang kini sedang bersanding di panggung pelaminan

"Dan kamu juga cantik, Kila" sahut Aresh sembari tersenyum ke arah Kila

"Kamu cantik, bahkan sangat cantik" ucap Aresh lagi, "bukan cuma wajah dan tubuhmu, tapi hatimu juga sangat cantik"

"Gombal terus, mesum terus" sewot Kila mendengar ucapan dari Aresh

"Aku bicara fakta kok. Kamu itu cantik paket komplit Kila" ucap Aresh, "kalau bukan karena kecantikan hati kamu, Mama kamu ga akan kelihatan cantik kayak sekarang ini"

"Tapi keputusan aku sudah tepatkan Resh?"

"Udah" jawab Aresh sembari mengangguk, "keputusan kamu memilih antara Papa dan Om Tyo untuk menjadi pendamping Mama kamu sudah sangat tepat. Mama kamu pasti sangat bersyukur karena punya anak yang hatinya sangat cantik ini"

"Aku bangga sama kamu" ucap Aresh lagi mengakhiri ucapannya

"Aku ga tau harus berapa kali aku bilang terimakasih ke kamu, karena kamu selalu berada disisi aku di saat-saat krusial yang selalu aku alamin"

"Itulah gunanya ada aku disisi kamu kan? Aku bukan hanya sekedar pacar, I can be anything when you want and you need it whenever it is"

Kila tersenyum manis saat mendengar penuturan dari Aresh. Lihat? Betapa beruntungnya Kila bisa memiliki Aresh meskipun harus dimulai dengan cara yang sangat memalukan untuk Kila.

Sorakan dari para tamu undangan berhasil membawa kembali keduanya ke pesta pernikahan sang Mama yang masih berlangsung.

"Aku ga pernah tau, beberapa bulan kebelakang ini hidup aku penuh kejutan" ucap Jean yang kini juga masih asik memandangi para tamu undangan yang kini tengah asik berjoget bersama di depan panggung sang mempelai

"Dari yang harus ribut dengan Kak Juan buat bisa berangkat ke Malaysia untuk ikut lomba, ketemu Papa untuk pertama kalinya sebagai Pak Jared selaku pemilik perusahaan Rafanary Ocean, melihat secara langsung di depan mata kalau aku diselingkuhin, yang akhirnya membuat aku jadi lebih kenal kamu" ucap Jean sembari mengangkat tangan Aurel yang sedari tadi digenggamnya untuk dicium yang berhasil membuat Aurel tersipu malu

"Ketemu Papa lagi, sebagai sosok seorang Papa dan berakhir dengan sebuah keributan di antara kami, yang berhasil buat Kila dan Mama nangis ketakutan, dan berakhir dengan aku tau kenyataan kelam masa lalu keluarga kami, itu semua, terasa, hmm"

"Kamu hebat" sahut Aurel tiba-tiba sembari mengelus lembut pipi Jean, "ga semua orang bisa ngalamin kejadian kayak yang kamu alami secara bertubi-tubi"

"Kamu hebat Jean, karena kamu bisa terima kehadiran Papa dan kedua anak Papa sebagai adik kamu" ucap Aurel lagi, "kamu hebat, dan aku bangga"

"Dan kamu juga hebat karena berhasil dapatkan izin dan restu dari Ekal. Padahal aku tau ga akan ada yang mau bertahan di kondisi untuk memperjuangkan sesuatu yang semesti ga perlu diperjuangkan" ucap Aurel lagi

Jean menggelengkan kepalanya setelah mendengar ucapan dari Aurel, membantah bahwa ucapan terakhir Aurel adalah salah.

"Kamu itu berharga. Sesuatu hal yang berharga memang sudah sepantasnya dan selayaknya untuk diperjuangkan" ucap Jean, "dan terimakasih karena udah sabar buat nunggu aku, aku sayang kamu. Sangat"

Disisi lain di dalam ruangan tempat pesta pernikahan Sienna berlangsung, Juan memperhatikan sekeliling. Ramai adalah kata yang sangat pas untuk mendeskripsikan kondisi saat ini.

Wajah bahagia sangat terpancar dari raut wajah dan tawa sang Mama. Berhasil membuat Juan ikut tersenyum menyaksikannya.

"She's happy now" ucap Luna yang seakan mengetahui apa yang dirasakan oleh Juan, "and he's happy too because of her"

"Yeah, he's happy too" sahut Juan yang kini berganti melihat Papanya, "but Mama wouldn't be happy with him"

"Itu kan alasannya kenapa lo dan kedua kembaran lo akhirnya pilih Om Tyo buat bahagiain Mama lo dan lo bertiga?"

"Iya" jawab Juan, "karena kalau Mama balik ke Papa dan bawa kedua anaknya untuk masuk sebagai keluarga kami lagi, itu cuma bakal ngebuat Mama tambah sakit"

"Gue bener kan, yang?" tanya Juan yang diangguki sama Luna

"Keputusan lo dan kedua kembaran lo udah bener kok" ucap Aluna lembut, "ga usah dipikirin lagi ya?"

"Papa pasti bakal tetap bahagia meskipun tanpa Mama" jawab Juan yang juga lembut sembari membaringkan kepalanya di bahu Aluna, "gue juga ga bisa ngebayangin sesulit apa Zura dan Adel nanti kalau mereka berdua dipaksakan harus terima dan hidup dengan mantan keluarga Papanya"

"Kalimat mantan keluarga kayaknya bukan kalimat yang tepat Ju" tegur Aluna, "kalau Mama lo disebut sebagai mantan istri, tepat, tapi kalau untuk mantan keluarga, nggak" jelas Aluna, "karena lo dan kedua kembaran lo, mau sampai kapanpun bahkan sejauh apapun lo dan kembaran lo kepisah dengan Papa lo, sampai kapanpun Om Jared tetap Papa lo"

"Ga ada yang namanya mantan anak atau mantan Papa. Hubungan lo sama Papa lo sampai kapanpun ga akan bisa putus, karena di dalam diri lo itu mengalir darah dan DNA yang Papa lo wariskan buat lo"

"Gue tiba-tiba merasa jadi cowok paling ganteng banget karena akhirnya bisa pacarin lo yang serba dewasa dalam menghadapi masalah ini" ucap Juan

"Dan lo juga hebat, karena berhasil ngebuat gue yang mudah gonta-ganti pasangan ini akhirnya menjadi seorang Juan yang sekarang hanya setia dengan satu pasangan, dan itu lo" ucapnya lagi

"Iya, gue emang hebat Ju, gue tau" sahut Aluna

🧚‍♂️🧚‍♀️



End.

Dan tenkyuuu buat yang masih setia baca work ini sama End hehe 🤍🤍

I lop yu ol 😘🥰

Rafandra Twins | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang