Skirt and Helmet

823 102 4
                                    

Sebagai siswa tingkat akhir, Kila tentu saja sudah mulai disibukkan dengan banyaknya kelas tambahan. Belum lagi jika ditambah dengan jadwal lesnya yang sangat padat.

Kila memang memilih sendiri untuk mendapatkan pelajaran tambahan diluar waktu sekolahnya.

Sienna sekalu ibunya pun tentu saja mendukung keinginan anaknya yang fokus untuk menyiapkan dirinya menghadapi ujian.

Namun sedikit berbeda dari kedua kakak kembarnya yang merasa jika mendapatkan pelajaran tambahan hanya akan menambah beban mereka.

Sienna pun mengerti dan tidak memaksakan kedua anak laki-lakinya untuk mengambil kelas pelajaran tambahan, namun terdapat syarat yang diajukan Sienna.

Mereka berdua harus siaga untuk meluangkan waktunya kapanpun dan dimanapun Kila membutuhkan keduanya untuk mengantar maupu menjemput Kila.

Namun namanya juga anak bujang, selalu ada saja alasan keduanya untuk sesekali mangkir dari syarat yang diajukan oleh Sienna.

Contohnya adalah seperti saat ini.

Kila telah menunggu selama satu jam lebih di depan tempat lesnya, namun satu pun saudara kembarnya tak ada yang kunjung hadir menjemputnya.

Sebelumnya teman-teman di les Kila telah menawarkan tumpangan kepada Kila. Namun Kila menolak karena rumahnya yang berlawanan arah dari rumah teman-temannya.

Sambil memandangi kendaraan yang berlalu lalang, Kila dikejutkan oleh sapaan ramah seseorang dari sisi kanannya berdiri.

"Kila?"

Kila yang tersadar mengalihkan pandangannya dari jalan raya dan menoleh ke sumber suara. Membalas sapaan sang puan sambil tersenyum rama.

"Eh Chava" ucap Kila, "les di sini juga?"

"Iya" jawabnya, "Kila mau les juga?"

"Aku?" tanya Kila, "jam kelas aku udah selesai dari satu jam yang lalu hehe" jawab Kila

Chava, keponakan dari tetangga barunya itu nampak terkejut mendengar penuturan Kila.

"Aku kira Kila baru datang" ucap Chava, "ngapain masih di sini selama satu jam?"

"Itu, eh, aku nungguin salah satu dari Abang aku jemput, tapi sampai sekarang belum ada yang datang"

"Sudah dihubungi belum Abangnya?" tanya Chava

"Udah. Tapi belum ada jawaban dari mereka" jawab Kila, "kayaknya mereka lupa kalau hari ini jadwal aku les"

"Aku mau temani Kila tapi dua puluh menit lagi aku masuk kelas" ucap Chava

"Engga apa-apa, aku sendirian nunggu juga masih aman kok"

"Jangan dong kasian Kilanya sendirian di sini" jawab Chava

"Atau mau aku minta tolong sepupu aku jemput?" tawar Chava, "tapi palingan Kak Aresh yang bisa jemput soalnya Puja udah izin pergi sama Tante Sherin dari sore tadi"

"Eh ga usah" tolak Kila, "aku beneran nggak apa-apa nunggu sendirian di sini, paling sebentar lagi Juan atau Jean sampai"

"Engga apa-apa Kila" ucap Chava, "sebentar ya" ucapnya lagi dan kemudian mengangkat handphonenya dan mendial nomor seseorang yang menurut Kila itu adalah Aresh

"Halo Kak" ucap Chava, "Kakak bisa balik lagi ke tempat les aku ga?"

"........"

"Ini si Kila udah satu jam nunggu di depan tempat les" ucap Chava, "kayaknya Juan sama Jean lupa kalau Kila ada les hari ini" jelas Chava sampai menoleh ke arah Kila yang sedari tadi memperhatikan

Rafandra Twins | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang