Haikal tampaknya harus menahan kekesalannya di pagi menjelang siang hari ini.
Bukan tanpa sebab tiba-tiba dia merasakan perasaan tersebut.
Soalnya dia harus melihat seonggok Jean yang sedang berdiri di depan rumahnya.
Iya. Bener kok. Seonggok. Bukan seorang lagi kalau menurut Haikal.
Berbanding terbalik dengan yang dirasakan oleh Haikal, Jean kini tengah tersenyum lebar ke arah Haikal sampai menyebabkan matanya menjadi bulan sabit.
"Sorry, kita ga pernah pinjam uang ke rentenir" ucap Haikal ketus
"Au--"
"Kita ga terima sumbangan" potong Haikal cepat
"Au--"
"Kayaknya Mas salah alamat" potong Haikal lagi
"Au--"
"Kita ga ada jualan ikan cupang" potong Haikal mulai ngelantur
"Okey" ucap Jean akhirnya dan kemudian mengeluarkan handphonenya dari saku
Dan tepat setelahnya, ada seseorang di seberang sana yang mengangkat panggilan telepon dari Jean
"Ya?" ucapnya
"Gue ada di depan nih" ucap Jean, "dari tadi di tolak terus sama babu rumah lo"
"Siapa yang lo kata babu?!" murka Haikal namun sayangnya tidak digubris sama Jean
"Oh tunggu sebentar"
"Oke" sahut Jean dan kemudian mematikan panggilan suaranya
"Lo denger sendiri kan?" tanya Jean ke Haikal
"Gue tetap ga kasih izin lo ngajak Aurel keluar" jawab Haikal ketus
"Kalau lo ga bolehin ya gue bisa di sini aja" ucap Jean
"Gue ga terima tamu"
"Gue ga bertamu ke lo kok" jawab Jean
"Ya setidaknya lo peka lah anjir kalau gue gak kasih izin" sewot Haikal
"Tapi Tante Ika ga masalah tuh" ucap Jean
"Jangan keseringan halu Je" ucap Haikal
"Ga kok" jawab Jean, "gue udah izin ke Tante Ika sebelum ke sini"
"Bisa-bisanya lo pakai pergerakan bawah tanah!?" ucap Haikal tak percaya
"Ada apa sih ribut-ribut?" tanya Aurel
"Enggak ada apa-apa" jawab Jean sembari tersenyum ke arah Aurel, "udah siap?"
"Udah nih" jawab Aurel, "pergi sekarang?"
"Yok" jawab Jean, "gue izin ajak Aurel pergi dulu ya Kal"
"Siapa bilang gue ngebolehin lo pergi sama Aurel?" tanya Haikal galak
"Lo kenapa sih Kal?" tanya Aurel heran
"Ga lo bolehin pun gue bakal tetap aja Aurel pergi keluar kok" jawab Jean, "kan gue udah izin sama Tante Ika"
"Wah lo pakai cara pergerakan bawah tanah!" ucap Haikal tak senang namun tak dihiraukan oleh Jean
"Apa sih Kal?" ucap Aurel, "lo juga bakalan pergi kan sebentar lagi, daripada gue sendirian di rumah mending ikut Jean pergi"
"Nah Aurelnya aja mau ikut gue" ucap Jean
"Ck" decak Haikal, "ya udah hati-hati lo bawa adek gue"
"Iya aman" sahut Jean, "gue pergi dulu ya" ucapnya lagi sambil menggandeng lengannya Aurel untuk berjalan beriringan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafandra Twins | END
RomanceDiawali dengan penolakan akan kembalinya sang Papa ke kehidupan si kembar, hingga mengetahui penyebab dan alasan dari sang Papa meninggalkan ketiganya bahkan dari saat mereka masih di dalam kandungan sang Mama. Ini merupakan kisah cerita dari tiga o...