Haikal rasanya seperti déjà vu. Dia yakin betul hal ini pernah terjadi. Persis banget.
Bukan apa-apa, soalnya masih siang hari, matahari baru beranjak menuju ke atas kepala para manusia, tapi Haikal harus melihat seonggok manusia yang bernama Jeansya Ghibran Rafandra di depan pintu rumahnya sembari menampilkan eyes smile miliknya yang mempesona secara paripurna tersebut.
Oh tidak lupa juga dengan tangannya yang menenteng satu box pizza ukuran besar, yang bahkan baunya aja udah tercium dari sebelum Haikal membuka pintu rumahnya.
"Rasanya kita ga ada pesan gofood deh Mas" ucap Haikal
"Oh ini ada ki--"
"Salah rumah kali Masnya" potong Haikal cepat
"Ini kir--"
"Beneran salah rumah kayaknya, kita nggak pesan, maaf ya Mas" potong Haikal lagi dan secara cepat berusaha untuk menutup pintu rumahnya
"Haikal bangsat!" maki Jean dan tak kalah cepat menahan pintu rumah Haikal
"Apaan sih anjing?!" maki Haikal
Kini keduanya --Haikal dan Jean-- sedang terjadi aksi saling dorong-mendorong pintu rumahnya Haikal. Oh serta diikuti dengan kalimat caci-mencaci di antara keduanya.
"Lepas bangsat! Gue capek!" maki Haikal yang masih berusaha mendorong pintu rumahnya agar tertutup menggunakan punggungnya
"Ya gue juga capek anjing!" maki Jean sembari melakukan hal yang sama seperti Haikal, "lagian lo kenapa sih anjing?!"
"Ya lo kenapa dah mengganggu hari libur gue?!"
"Gue ga ada niatan ketemu lo ya setan!"
"Ya kalau gitu balik lo sana, setan!"
"Kalian ngapain?"
BRAK!
Hampir dua menit Jean dan Haikal melakukan aksi konyol mereka --saling dorong-mendorong pintu-- dan berhenti ketika ada suara interupsi yang berasal dari Aurel.
Jean yang mendengar suara Aurel dengan spontan menarik dirinya menjauh dari pintu dan mengakibatkan Haikal tanpa sengaja mendorong pintu rumahnya secara cepat.
"Bangsat lo Jean!" maki Haikal membuka lagi pintu rumahnya dan melihat Jean yang telah berdiri tegak dengan menampilkan eyes smilenya secara paripurna
"Kenapa sih kalian berdua tuh?" tanya Aurel lagi yang kini telah berdiri di belakang Haikal
"Hai Rel" sapa Jean tanpa menghiraukan Haikal yang berdiri di hadapannya
"Ga usah hai-hai lo ke adek gue!"
"Hai Je" balas Aurel
Haikal yang mendengar balasan Aurel dengan spontan membalikkan badannya menghadap Aurel, menghadang pandangan antara Jean dan Aurel, "lo juga ga usah hai-hai sama kulkas berjalan ini" ucap Haikal
"Gue bukan kulkas berjalan ya anjing" sewot Jean
"Lo diem. Lo tuh ga di ajak ngomong tau Je!" balas Haikal yang hanya menolehkan kepalanya menghadap Jean
"Kal ngapain sih? Kenapa ga bilang kalau Jean udah dateng?" tanya Aurel
"Ya ngapain juga gue bilang-bilang kalau ada nih manusia?" jawab Haikal, "dan lo mau kemana dah udah rapi gitu?"
"Ya menurut lo aja gue mau kemana?"
"Lo mau jalan dengan tuh manusia?" tanya Haikal yang mendapatkan anggukan kepala dari Aurel, "ga ada, ga ada! Masuk lo sono ke dalem"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafandra Twins | END
RomanceDiawali dengan penolakan akan kembalinya sang Papa ke kehidupan si kembar, hingga mengetahui penyebab dan alasan dari sang Papa meninggalkan ketiganya bahkan dari saat mereka masih di dalam kandungan sang Mama. Ini merupakan kisah cerita dari tiga o...