03 - Mencoba

232 22 4
                                    

Tubuh Naluri menegang kala kedua manik matanya beradu dengan sepasang bola mata coklat terang milik lelaki yang kini menatapnya lekat.

Tidak tahu apa yang harus dilakukannya, membuat gadis itu malah berdiam di ambang pintu.

"Kalau mau masuk, masuk aja." Khalil mengalihkan pandangannya pada plafon kamar.

Naluri menunduk, merutuki dirinya sendiri tidak lebih dulu mengetuk pintu. Akan tetapi, tubuh khalil kini sudah dibalut dengan kaus berlengan pendek serta celana selutut.

Khalil menarik pelan pergelangan tangan istrinya untuk cepat masuk. Setelahnya, dia menutup pintu kamar.

Dada Naluri terus berdendang mengalun syahdu bersamaan saat Khalil mempersilakannya duduk.
Gadis itu gelisah mengingat jika malam ini adalah hal terindah bagi kebanyakan sepasang pengantin. Namun, baginya tidak karena pernikahan ini salah satu masalah besar dalam hidupnya.

"Kenapa kamu mau menjadi pengganti Maura?" tanya Khalil membuat Naluri mendongak.

Bibir merah merona Naluri masih terkatup, menahan segala rangkaian kata yang sudah dia siapkan jika Khalil mempertanyakannya.

Ya, pernikahan ini tidak didasari keinginan oleh kedua mempelai, tidak ada istilah perjodohan, tapi Naluri menjadi pengantin pengganti untuk Maura.

Maura pergi entah kemana membuat semua keluarga cemas, karena takut jika nama keluarganya tercoreng, maka Naluri yang dijadikan korban.

"Apa kamu tahu risiko yang sudah kamu ambil, Luri?" tanyanya lagi.

"Aku hanya tidak ingin keluarga Umi dipermalukan," jawab Naluri pelan.

Umi selaku ibu angkatnya yang merupakan orangtua kandung dari Maura memintanya untuk menikah dengan calon suami dari kakak angkatnya yang meninggalkan rumah di hari pernikahannya. Dia tidak ingin dipermalukan oleh para tamu undangan yang sudah datang.

Dengan dorongan Mbak Rika juga akhirnya Naluri menurut. Memutuskan untuk menjadi pengantin pengganti bagi Khalil. Sebelumnya juga lelaki itu menolak gadis mungil untuk diperistri olehnya, tapi kerabat sang ayah berdatangan untuk menyaksikan pernikahan putra tunggal dari keluarga pemilik perusahaan ternama Emeraldy.

Tidak mungkin jika pernikahan itu dikatakan batal, sedangkan para tamu dari kalangan atas berbondong-bondong menyempatkan waktu untuk datang disela kesibukannya.

"Pernikahan ini seharusnya tidak terjadi." Lelaki itu mengusap kasar wajahnya frustasi.

"Maafkan aku." Naluri menyesali atas keputusannya karena dia begitu mudahnya menerima permintaan dari keluarga angkatnya.

Naluri sadar diri dia hanya seorang gadis yang hanya menjadi benalu di keluarga Maura. Dari kecil tinggal di salah satu panti karena orangtuanya meninggal dunia yang disebabkan oleh kecelakaan, beruntungnya dia diangkat oleh keluarga yang sangat menyayanginya sejak dirinya masuk SD dan sampai sekarang umi Farida memasukkannya ke salah satu pondok pesantren.

Bagaimana mungkin Naluri menolak permintaan umi setelah memberikan banyak kebaikan, sedangkan dirinya belum bisa membalas jasanya.

Lelaki itu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Naluri hanya bisa menatap punggung Khalil yang membelakangi. Rasanya begitu sakit jika menikah dengan seseorang yang tidak dia cintai.

"Kamu mau makan dulu, Kak?" tanya Naluri ragu.

"Kamu saja," jawab Khalil tanpa menoleh.

Bagaimana pun juga Khalil sudah menjadi miliknya, sepenuhnya. Dia seharusnya memenuhi segala kebutuhan teruntuk suaminya. Dan apa pun yang terjadi Naluri harus siap menerima segala permasalahan.

PENGGANTI PERAN PENGANTIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang