Arsya benar-benar murka hari ini, salah satu Bodyguardnya memberitahu pada Arsya, jika ada yang menyelundupkan kotak berisikan guci yang didalamnya terdapat banyak ular kecil yang sangat mematikan didunia, bahkan dapat membunuh manusia dalam kurun waktu satu jam. Hanya membayangkannya saja membuat siapapun bergidik ngeri dengan hewan berbisa satu ini.
Arsya sering berhadapan dengan bahaya tetapi dirinya tidak dapat membiarkan Istri dan Putrinya juga ikut berhadapan dengan bahaya yang mengincarnya setiap detik.
" Dari mana." Ucap singkat Arsya.
" Saya baru saja menyingkirkan mayat para pelayan yang terkena patukan ular berbisa itu Tuan." Ujar Daren selaku tangan kanan Arsya dalam dunia gelap.
Sebagai seorang pebisnis, segala cara dilakukan untuk berkuasa. Karena orang yang memiliki kekuasaan tentu saja dapat dengan mudah mengontrol segalanya. Daren bukan hanya tangan kanannya saja, tetapi juga di simbolkan sebagai tubuh dari Arsya, karena setiap hal yang menyangkut dunia hitam yang melibatkan Arsya, maka mereka akan bermain-main dengan Singa kegelapan yaitu Daren terlebih dahulu.
" Siapa pelakunya." Ucap Arsya dengan to the poin.
Daren adalah salah satu abdi paling setia yang dimiliki Arsya, bahkan Daren pernah bersumpah jika seluruh kehidupan yang dimilikinya akan dirinya abdikan pada Arsya. Untuk itu Daren sangat tahu bahwa sekarang ini Tuannya sedang dalam amarah besar. Daren hanya pernah tahu satu hal yang membuat Tuannya dapat semarah ini, yaitu menyangkut tentang Divia putrinya. Tetapi sepertinya Istri baru Tuannya yaitu Alenza, juga mendapatkan sisi penting dalam hidup Tuannya yang dapat membangkitkan kemarahan nya.
" Seorang Pengusaha tambang Emas yang ingin bermain-main dengan Tuan. Simpang siur dia merupakan pebisnis yang baru saja membangun kerajaan Emasnya dengan Julukan The Gold."
" Mr. Sepire." Gumam Arsya pelan.
Mendengar gumaman Arsya yang tepat membuat Daren menunduk. Seperti biasanya bahwa tuannya selalu tepat dalam mengenali seseorang. Bahkan jutaan orang yang pernah bertemu dengannya, semua akan Arsya ketahui melalui kecerdasannya, meskipun hanya sekali bertemu.
" Saya siap menjalankan perintah dari tuan." Ujar Daren.
" Tidak. Kali ini Saya sendiri yang akan bertindak." Ucap Arsya dengan intonasi dingin.
Daren terdiam patuh pada Arsya yang saat ini menunjukan aura mengerikannya.
" Tuan. Saya ingin memberikan satu informasi lagi mengenai Viona putri dari Abigas Darwend." Ujar Daren.
" Katakan."
" Setelah hal memalukan kemarin. Dengan bantuan Nyonya besar, nama baiknya kini sudah membaik. Apakah saya harus melakukan sesuatu?" Tanya Daren.
" Tidak perlu." Jawab Arsya singkat dengan senyum smirk nya.
Nyonya besar yang dimaksud Daren adalah Mamanya yaitu Rani. Arsya sudah menebak jika Mamanya akan membantu Viona dalam masalah yang Arsya buat. Meskipun Arsya sudah mengalihkan perhatian kedua orang tua viona agar tidak membantu wanita itu, tetapi Mama nya sendirilah yang mengulurkan tangannya secara sukarela.
Arsya tahu masalah saat di pesta Ulang tahun Viona yang menyebabkan Alenza berada di luar pesta, meskipun Alenza tidak pernah membahasnya lagi. Bahkan Arsya mengetahui setiap detail percakapan mereka dan sedikit memberikan pelajaran kepada Viona agar tidak lagi mengusik Istrinya.
💙💙💙💙💙
Dengan senyum bahagia, Alenza memainkan jari jemari mungil yang saat ini mencengkram erat jari telunjuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/291313143-288-k757116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend Is My Mama
ChickLit"Len, jadi mama gue ya." Ucap Divia dengan wajah memerah dan air mata yang sedari tadi meluruh. Sontak gadis dengan nama Alenza Putri Hartono meneguk ludahnya susah payah saat mendengar permintaan konyol sahabatnya yang sudah beberapa kali meminta A...