Meet Demi and Taylor

3.6K 185 2
                                    

Morning...

Jam menunjukkan pukul 6 pagi, suara rintik-rintik hujan yang masih berjatuhan pun terdengar dengan jelas di luar. Nyanyian burung-burung pun mulai terdengar dengan indahnya, menambah keindahan di pagi ini.

Aku pun terbangun dari tidurku, ternyata Justin masih memelukku, masih seperti semalam, tidak berubah sedikit pun. Aku mendongahkan kepalaku menatap wajah nya yang masih tertidur, di tambah dengan rambutnya yang berantakan menjadi nilai tambah baginya.

Aku pun tersenyum senang mengingat kejadian semalam, rasanya aku ingin memperlambat waktu agar aku dan Justin masih seperti ini terus.

"Berhenti memandangi ku seperti itu" ucapnya tiba-tiba. Astaga! Ternyata dari tadi dia memgetahui perbuatanku! Aku pun menutup mataku kembali seperti orang tidur. Tetapi percuma, Justin malah membuka matanya dan tersenyum sinis kepadaku. Aku sudah ketahuan sekarang.

"Lepaskan pelukan ini!" Ucapku pura-pura. Aku mohon, jangan lakukan yang aku suruh barusan Justin...

"Lepaskan pelukan ini!" Ucap Justin meniru gaya bicaraku, tentunya dengan sedikit dilebih-lebihkan.

"Jelas-jelas tadi kau tersenyum melihat aku masih memelukmu, tapi sekarang? Malah sok minta di lepas." Ucapnya menjatuhkan mentalku. Argh! Aku malu sekali sekarang!

"Ah, sudahlah, aku mau buatkan sarapan dulu, lepaskan tangan mu sekarang, Justin!"

"Memangnya bisa?" Tanya Justin merendahkan ku.

"Ahh minggirlah!"  Ucapku sembari memaksa melepaskan tangan Justin -dengan terpaksa-

Akhirnya Justin pun melepasnya. Yah!

***

Aku mengambil beberapa bahan makanan lalu aku siapkan semua peralatannya. Kali ini aku harus bisa memasak dan membuktikan ke Justin kalau aku bukan hanya bisa bermain acting dan bernyanyi saja! Tapi aku juga bisa melakukan ini semua.

Beberapa menit kemudian pun masakan ku sudah selesai. Sekarang, aku hanya tinggal memanggil suami ku yang paling menyebalkan untuk menyantap masakanku. Aku tak sabar menunggu komentarnya terhadap masakan ku ini. Fyi, aku sama sekali belum menyicipnya karena aku ingin dia yang pertama kali menyicip masakan ala aku ini. Oke ini berlebihan.

"Ternyata kau bisa masak juga" ucap Justin tiba-tiba datang dengan pakaian rapi sekali.

"Tumben sekali kau berpenampilan rapi sepagi ini?" Tanya ku sambil menuangkan soup ke mangkok untuk nya.

"Aku mau pergi, dengan Barbara" ucap Justin santai. Aku hanya bisa menganga mendengar perkataannya barusan.

"Sepagi ini?" Tanya ku penasaran.

"Ya" balasnya cepat.

Justin pun menyicipi masakan ku dan akhirnya...

"Uhuk!! Uhuk!!" Justin batuk setelah memakan masakan ku. Jangan-jangan masakan ku tidak enak?!

"Kau kenapa?" Tanya ku panik sambil memberikan segelas air padanya.

"Masakan apa ini?!" Ucap nya dengan wajah memerah. Aku pun menyicipi masakan ku sendiri dan ternyata rasanya sangat tidak enak.

"Maafkan aku, aku tadi tidak sempat menyicipi nya. Ini, minumlah" ucapku meminta maaf.

"Jangan pernah buat sarapan lagi untukku, cukup sekali ini saja!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan ruang makan. Aku merasa bersalah sekali padanya.

Kringg..kringgg...

Ponsel ku berbunyi tanda panggilan masuk, dan ternyata yang menelfon ku adalah... DEMI!

My Husband Is My Enemy !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang