Justin dan Selena pun sedang menunggu taksi yang lewat tetapi masih belum ada satupun yang lewat. Tentunya mereka menutupi wajah mereka agar tidak ketahuan paparazzi dan juga para fans mereka.
Tak lama kemudian, sebuah taksi pun lewat. Tanpa membuang-buang waktu mereka pun menaikinya. Justin tidak memberitahu alamat rumah mereka yang asli. Tetapi Justin menyuruh supir taksi itu untuk ke sebuah hotel. Mereka masih menutupi wajah mereka dengan jacket yang Selena bawa tadi.
Selena Gomez POV
Aah, menyebalkan sekali harus seperti ini, harus menyamar agar tidak ketahuan, ditambah lagi berita yang beredar itu berhasil membuat ku hampir jantungan, siapapun yang menyebarkan berita itu, awas saja kau!!
Tapi, dalam keadaan seperti ini, ternyata ada untungnya juga, aku bisa satu jaket berdua dengan Justin sekarang. Yaa walaupun sempit-sempitan di karenakan jaket ku ini kecil, tapi kami bisa sangat berdekatan sekarang.
Astaga! Pikiran ku sepertinya sudah mulai kacau! Ingat Selena, dia ini musuhmu! Musuhmuuuu!
Aku mendongahkan kepalaku menatap Justin, Justin juga ternyata menatapku dan ini cukup membuatku nervous. Maksudku, sebal karena harus bertatapan dengan mata indahnya itu.
"Kau bisa geser sedikit tidak? Aku sempit sekali" ucapnya. Sial! Aku pikir dia akan memuji mataku atau apapun di wajahku. Ternyataaa dia memang menyebalkan!
"Tidak bisa, aku juga kesempitan" balasku lagi, memang sudah tidak ada ruang lagi di jaket ku ini.
"Justin, kau sadar tidak kalau ternyata supir ini melihati kita terus, sepertinya ia curiga dengan kita" ucapku yang memang sudah curiga dengan sopir ini. Justin hanya menatap ke arah supir itu lalu menaikkan bahunya tanda tidak tahu.
"Hey! Lihatlah kedepan, jangan melihat kearah kami terus, aku tahu kau sedang melihati kami dari kaca itu. Huftt menyebalkan sekali" ucap ku memberanikan diri untuk berbicara. Justin? Dia hanya diam tanpa menambahkan sedikitpun perkataanku tadi.
"Apa kalian berdua ini seorang artis atau penyanyi terkenal yang lagi heboh di tv itu?" Pertanyaan pak sopir ini membuat aku dan Justin kembali bertatapan.
"Bukan, kami bukan artis ataupu penyanyi terkenal yang kamu maksud" ucap Justin yang akhirnya angkat bicara. Good job, Justin.
Akhirnya kami pun sampai ke hotel yang di sebutkan Justin, ternyata ini adalah hotel waktu aku dan Justin baru pindah ke Prancis.
Untungnya aku dan Justin membawa dompet untuk bisa membayar taksi dan tentunya hotel ini.
"Aku rindu hotel ini" ucap Justin. Ya! Aku juga.
"Mbak, apa ada 2 kamar yang tersisa?" Tanya Justin dengan suara yang ia ubah karakternya.
"Tunggu saya cek dulu ya" ucap wanita pengurus kamar hotel ini.
"Karena sudah penuh, jadi hanya ada satu kamar. Bagaimana? Aku rasa kalian pasti suami istri kan?" Ucapnya lagi.
Apa?! Satu kamar ?! Tapi mau bagaimana lagi, daripada harus pulang kerumah yang sekarang sudah menjadi incaran paparazzi?
"Bagaimana? Kau mau tidur dengan ku? Tenang saja, kita tidak akan sekasur, kau tidur di sofa, dan aku dikasur" ucap Justin dengan entengnya. Aku terkejut mendengar perkataan Justin barusan. Aku,di,sofa? Sedangkan,dia,di,kasur? Ya! Itulah suami ku sekaligus musuhku yang menyebalkan.
"Kau yang di sofa, aku di kasur baru aku mau" bisikku lagi. Tanpa menjawab pertanyaanku, Justin langsung menyetujui pemesanan kamar itu. Mungkin ini pertanda bahwa dia setuju dengan ku.
***
Karena kelelahan, aku dan Justin pun langsung merebahkan diri di kasur, tetapi sialnya aku dan dia melakukannya dengan serempak.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Enemy !
FanfictionSelena Gomez dan Justin Bieber yang dikenal sebagai murid ter-rusuh dan murid paling banyak membuat masalah waktu di sekolah ternyata di jodohkan dengan kedua orang tua mereka, bagaimana nasib mereka dan rumah tangga nya nanti? Berantakan kah karena...