I'm Yours

4.2K 279 19
                                    

Justin Bieber POV

Night...

Setelah melewatkan hari yang penuh drama yang sangat melelahkan, aku dan Selena pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Tampak wajah Selena yang sudah kelelahan, aku tidak mau jika dia sampai sakit.

Sebenarnya setelah kejadian tadi siang, aku menjadi sedikit canggung untuk berbicara dengan Selena, aku pun tidak tahu mengapa.

"Justin" panggil Selena dan membuat aku sedikit terkejut.
"Ya?" Sahut ku.
"Jadi sebenarnya kau sudah tau semua yang di lakukan Barbara pada ku?" Tanya nya sembari menatapku dalam.
"Ya" jawabku lagi.
"Bagaimana bisa?"
"Nanti saja aku beritahu kalau kita sudah sampai" ucap ku, lalu ia terdiam dan kembali menatap ke arah jendela.

Beberapa menit kemudian, kami sudah sampai di rumah, aku pun memasukkan mobil kembali ke garasi.
Selangkah dari mobil, aku langsung dihadang oleh Selena.
Akupun melangkahkan kaki ku ke kiri, ia juga ke kiri, begitu juga sebaliknya, sehingga membuat ku bingung.
Aku menghela nafas panjang lalu mulai berbicara padanya.
"Kenapa?" Ucap ku
"Janji mu?" Ucapnya sambil berkecak pinggang.
"Janji apa? Aku tidak merasa punya janji dengan mu, tuh"
"Aish, kau ini dasar pikun! Kau kan sudah janji kalau mau menjelaskan semuanya padaku" ucapnya kesal. Ugh, wajahnya yang seperti itu membuat ku gemas. Niat jahil ku pun muncul.
"Aduh Sel, kau tidak lihat kita sekarang ada dimana? Kita bicarakan itu nanti saja di dalam." Ucap ku langsung pergi saja meninggalkannya yang sekarang pasti sudah sangat kesal.

Aku pun masuk kedalam rumah, baru beberapa langkah, Selena kembali menghadang ku.
"Ini sudah di dalam kan? Jadi, ceritakan cepat!" Ucap nya
"Bagaimana kalau besok saja? Kau tidak lihat? Aku capek sekali, dan kau mau aku menceritakan itu semua?" Ucap ku sambil merenggangkan dasi ku, berpura-pura seperti orang yang benar benar kelelahan.
Wajahnya yang tadi ceria berubah seketika menjadi sangat mengerikan, sepertinya aku sudah sukses membuatnya kesal sekarang.
Seperti tak berdosa, aku pun berbalik meninggalkan nya yang sedang kesal pada ku.
"BIEBER!" Pekik nya. Aku pun berhenti seketika.
"Kau mau mengerjai ku, huh? Ketika di mobil kau bilang nanti ketika sudah sampai kau akan menceritakan nya, ketika sampai kau bilang tunggu masuk baru kau mau cerita dan sekarang? Kau bilang besok?! Damn you!" Celoteh Selena yang panjang lebar. Aku pun berusaha menyembunyikan tawa ku. Ah, Aku punya ide!

"Baiklah kalau kau memang benar-benar ingin aku ceritakan, tapi ada satu syarat" ucap ku.
"Alah! Tipuan apa lagi yang mau kau buat, hm?"
"Kali ini aku benar-benar serius. Sumpah"
Tampak wajah seperti tak yakin yang tergambar di wajah Selena.
"Yasudah kalau begitu aku mau istirahat" ucap ku melangkahkan kaki ku.
"Ya! Terserah padamu apa itu syaratnya yang penting kau ceritakan itu pada ku malam ini juga, aku tak peduli seberapa capek nya kau" ucap Selena kesal.
"Wush, segitu ingin tahu kah?"
"Jangan bertele-tele, cepat bilang apa syaratnya!"

"Malam ini kau harus tidur di kamarku, di ranjang ku, dan bersama ku" ucap ku sambil menaik turunkan alis ku.
"WHAT THE...."
"Tidak mau? Ya sudah, tunggu saja sampai besok, kalau misalnya aku lagi mood, akan aku ceritakan tapi kalau tidak ya sudah aku tidak akan ceritakan" ucap ku lalu berjalan ke kamarku.

Selena tampak masih berfikir atas syarat ku tadi. Tujuan ku membuat persyaratan itu bukan karena aku ingin melakukan 'itu' sekarang, tapi aku hanya ingin dia mulai terbiasa untuk sekamar dengan ku, karena sudah tidak ada yang di sembunyikan lagi di antara kami. Aku sudah menyatakan perasaan ku yang sesungguhnya padanya, walaupun dia belum menyatakan apa-apa, aku sudah bisa melihat bahwa dia juga merasakan yang sama dengan ku.

"Kenapa masih diam saja? Kau tidak mau? Kau sendiri kan yang bilang kalau kau mau menerima apapun syarat yang aku buat?"

"O..okay, hanya malam ini" ucapnya dengan terbata-bata.
"Bersiaplah" ucap ku genit. Wajahnya pun terlihat memerah sekali sekarang. Terlihat semakin cute.

My Husband Is My Enemy !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang