Taylor and Harry's Engagement

3.1K 191 9
                                    

Sementara itu, Selena yang sedang harap harap cemas mengingat apa yang baru saja ia dengar dari Barbara dikejutkan dengan kedatangan Justin yang bisa di bilang secara tiba-tiba.

"Kapan kau datang?" Tanya Selena kaget
"Kapan aku datang?" Ucap Justin mengulang perkataan Selena.

"Maksud ku, kapan kau tiba?" Tanya Selena lagi.
"Kapan aku tiba?" Ucap Justin. Sepertinya Justin sedang membuat Selena kesal lagi karena sudah beberapa hari ini ia tidak melakukan aktifitas kesukaannya itu.

"Ah sudah lah, bicara dengan mu sama saja dengan bicara sama burung beo" ucap Selena mulai kesal.

"Aku senang bisa membuat kau kesal seperti ini lagi" ucap Justin tersenyum genit.

"Aneh, dimana-mana kalau senang itu bisa bikin orang bahagia, bukan bikin orang kesal!" Ucap Selena semakin kesal

"Oh iya kau belum menjawab pertanyaanku tadi"

"Pertanyaan apa?"

"Kenapa kau tadi siang menangis di toilet? Dasar cengeng"

"Hey! Hati-hati kalau bicara! Aku tidak cengeng, aku hanya.." ucap Selena tidak melanjutkan pembicaraannya.

"Hanya? Hanya apa?" Tanya Justin dengan tatapan mengintimidasi.

"Hanya... hanya... ya! Hanya menyesal dengan apa yang kau lakukan itu. Ya itu maksud ku" ucap Selena dengan gelagapan.

"Oh begitu"

"Syukurlah dia tidak meneruskan pertanyaan menjebak itu, bisa mati aku kalau sampai kehabisan alasan untuk menjawab nya" batin Selena.

"Tapi..." Ucap Justin lagi. Selena yang awalnya lega pun kini dibuat takut lagi oleh Justin yang seolah olah tidak cukup untuk memberi satu pertanyaan saja.

"Tapi kau itu harusnya memilih tempat untuk menangis yang agak bagusan sedikit lah, jangan di toilet seperti itu" lanjut Justin. Selena pun akhirnya bisa bernafas lega karena Justin tidak memberi ia pertanyaan lagi.

"Cih, jadi aku harus menangis dimana, huh?!" Ucap Selena kesal.

"Disini, di pundak ku." Ucap Justin sambil menepuk pundak nya sendiri.

Selena merasakan pipi nya memerah akibat perkataan Justin barusan. Ia berusaha menutupi nya agar Justin tidak melihat keadaan nya sekarang.

"Rayuan mu tidak mempan, bieber! Sudahlah, ini sudah malam aku ingin tidur saja daripada mendengar semua ocehan mu itu" ucap Selena lalu pergi meninggalkan Justin.

Selena berlari menuju kamarnya lalu menepuk nepuk pipinya yang sudah seperti kepiting rebus itu.

"Tapi bagaimanapun juga aku harus bisa menjauhi nya" ucap Selena mulai merubah ekspresinya yang semula senang menjadi sedikit sedih sekarang.

"Tapi bagaimana caranya aku bisa menjauhi dia sedangkan disaat aku mau menjauh dia malah datang untuk mendekat" ucap Selena lagi sambil menyingkapkan rambutnya yang tergerai rapi itu.

"Apa aku harus meminta saran dari Taylor saja? Waktu dulu kan dia sering memberi aku saran dan apa yang dia sarankan itu sangat tepat untukku"

Selena pun langsung mengambil ponsel nya lalu menekan nama Taylor untuk di hubungi nya.

"Hallo Selena?"

"Hey Tay, maaf mengganggu mu, aku hanya ingin meminta saran sekaligus curhat padamu, kau tidak merasa terganggu kan?"

"Oh tentu saja tidak, kebetulan aku sedang jam kosong sekarang"

"Baguslah, jadi begini..."

My Husband Is My Enemy !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang