"Selena?!" Ucap Justin dan Barbara yang sudah mengetahui keberadaan ku.
Habislah aku.
"Kau sedang apa disini?" Ucap Justin dan mulai mendekatiku. Aku harus bilang apa?!
"Eh kalian ternyata juga disini. Kebetulan kalau begitu." Ucapku asal bicara. Semoga mereka tidak curiga.
"Kau mengikuti ku ya?" Tanya Justin sembari menaikkan sebelah alis matanya. Sedangkan Barbara sudah menatapku sinis. Argh, aku harus bagaimana?
"Ti..tidak, hahah mana mungkin aku mengikutimu. Aku kesini untuk bertemu dengan temanku. Aku tidak tau jika kau dan Barbara juga kesini." Ucap ku asal-asalan lagi. "Kau serius?" Tanya Justin seakan tidak percaya padaku.
"Ya, tentu saja. Duh, dimana dia" ucapku sambil berpura-pure mencari seseorang, padahal tidak seorangpun yang aku cari.
"Um, Selena, bisakah kau ikut aku sebentar? Aku ingin berbicara sesuatu dengan mu. Justin, aku tinggal kau sebentar ya, ayo Sel" ucap Barbara sambil menarik tanganku, pasti ada sesuatu yang ingin ia lakukan terhadapku. Aku merasakan Justin sedang menatapku yang sedang di bawa pergi dengan Barbara sekarang.
"Kau pasti mengikuti nya kan?" Ucapnya tiba-tiba. Sudah ku duga.
"Tidak, sudah aku katakan aku tidak mengikutinya" ucapku membantah sekaligus berbohong.
"Haha, kau fikir dengan semudah itu aku percaya padamu? Tidak, Selena!" Tegas nya lagi.
"Tidak, aku tidak mengikutinya" ucapku membela diri, walaupun aku tau dia pasti tetap tidak percaya padaku.
"Jujur saja Selena, aku sudah tau semuanya! Ternyata ini sifat asli mu? Pengingkar janji yang sangat licik! Sekarang, cepat katakan kau mengikutinya kan!" Ucap Barbara dengan suara tingginya. Aih, sepertinya aku tidak bisa mengelak lagi sekarang.
"Baiklah, aku mengaku, aku mengikutinya" ucapku pasrah.
"Kau pasti sudah mendengar perkataan Justin tadi kan? Sekarang bagaimana perasaanmu? Senang? Bahagia? Berbunga-bunga?! Dasar licik! Kau berani sekali mengingkari perjanjian itu! Apa kau tidak berfikir apa resiko jika kau berani mengingkari itu huh? Sudah berani kau melawanku?!" Ucap Barbara dengan emosinya. Sekarang aku benar-benar yakin, Barbara sangat serius dengan omongannya. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Mustahil jika aku melawan.
"Lihat saja nanti, apa yang aku lakukan terhadap kalian, jangan salahkan aku jika kalian terkena masalah nantinya!" Ucap Barbara lalu pergi dari hadapanku, terlihat jelas wajahnya masih memerah karena terlalu emosi tadinya. Apa yang aku lakukan? Seharusnya tadi aku tidak mengikuti Justin. Ahh kau benar-benar bodoh sekali, Selena! Sebaiknya aku susul dia sekarang sebelum terlambat!
Selena Gomez POV END
"Barbara? Kau kenapa?" Ucap Justin ketika melihat Barbara berjalan melewatinya sambil menangis.
"Maafkan aku Justin, aku tak bermaksud mengganggu hubungan kau dengan Selena" ucap nya sambil menangis. Lebih tepatnya berpura-pura menangis.
"Apa maksud mu? Katakan padaku apa yabg terjadi" ucap Justin seperti orang panik.
"Ia menamparku, padahal aku hanya bertanya padanya apa ia memang benar mengikuti mu atau tidak, tapi sepertinya ia sangat marah sampai-sampai menamparku. Maafkan aku Justin, aku tidak bermaksud untuk membuat ia marah. Hiks..hiks" ucap Barbara sambil memegang pipinya dan menangis. Ia berbohong agar Justin bisa memarahi Selena nantinya. Justin pun mencoba mengecek dengan memegang pipi Barbara yang merah itu.
"Barbara tunggu!" Ucap Selena dari kejauhan, Justin pun mendengar teriakan Selena dan menatap Selena sinis. Sedangkan Barbara melanjutkan sandiwaranya. Selena pun menghampiri mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is My Enemy !
Fiksi PenggemarSelena Gomez dan Justin Bieber yang dikenal sebagai murid ter-rusuh dan murid paling banyak membuat masalah waktu di sekolah ternyata di jodohkan dengan kedua orang tua mereka, bagaimana nasib mereka dan rumah tangga nya nanti? Berantakan kah karena...