Rahasia Masalalu

1.2K 67 0
                                    


"Ingat, suatu saat kamu akan merasakan bagaimana sakitnya kehilangan," bisik Amanda dengan tatapan bengisnya.

Malam itu Amanda terpaksa meninggalkan rumah mewahnya bersama Rama yang ia bangun dengan keringat dan airmata. Perusahaan ia rintis bersama Rama, kini sudah dikuasai seorang wanita yang ingin mendapatkan hidup yang layak demi buah hatinya.

Amanda berusaha tegar. Ia harus kuat demi kedua jagoannya. Di tengah derasnya hujan, Amanda berjalan bersama kedua jagoannya menyusuri jalanan ibukota.

Hingga di sebuah sudut jalan, ia melihat ada sebuah rumah kosong. Sementara waktu, ia pun meneduh di sana bersama kedua anaknya.

Beberapa jam kemudian

Karena cuaca yang buruk, salah satu anaknya, Adit, demam tinggi. Amanda pun bergegas pergi mencari obat. Barangkali masih ada warung yang buka.

"Kamu tungguin Bang Adit dulu ya. Mami mau cari obat dulu. Siapa tahu ada warung yang buka. Tunggu di sini, jangan ke mana-mana ya," pesan Amanda pada Andre.

"Iya, Mi."

Amanda pun bergegas pergi. Ia menyusuri tiap sudut jalan mencari warung yang buka malam itu. Tetapi, hasilnya pun nihil. Amanda pun memutuskan kembali ke pondok di mana anak-anaknya itu sedang berteduh.

Saat mendekati jalan menuju pondok, terlihat beberapa pemuda bertubuh tinggi besar berjalan mendekatinya. Seperti sedang mabuk.

"Mau apa kalian?" teriak Amanda yang masih terlihat cantik walau sudah memiliki 2 anak yang tampan.

Ketiganya tertawa terbahak-bahak. Amanda yang merasakan gelagat yang aneh, langsung berlari sangat kencang. Hingga akhirnya, sebuah mobil meluncur sangat kencang dan menghempas tubuhnya hingga beberapa meter.

Mobil itupun langsung lari begitu saja meninggalkan tubuh Amanda yang terkapar. Sedangkan 3 pemuda tadi langsung kabur karena tidak ingin berurusan dengan polisi.

2 jam berlalu

Karena Maminya yang tak kunjung kembali, Andre pun memutuskan mencari keberadaan sang Mami.

"Mas, tunggu di sini ya. Aku mau cari Mami sebentar," pamit Andre pada sang Kakak yang sedang menggigil.

"Jangan lama-lama,Dek!"

Andre pun akhirnya mulai berkeliling mencari keberadaan Maminya yang sejak tadi pergi. Hingga akhirnya, dari kejauhan, Andre melihat tubuh Maminya itu terkapar di jalanan.

"Mami ...."

Andre yang saat itu baru berusia 8 tahun hanya bisa menangis histeris melihat tubuh sang Mami yang sudah terkapar, tidak sadarkan diri.

"Mami, bangun, Mi ...."

"Mami ...." jerit Andre.

Di tengah malam itu Andre terus berteriak meminta pertolongan. Ia berharap ada mobil arau orang yang lewat dan menolongnya. Namun, tidak ada satupun orang atau kendaraan yang lewat malam itu.

Andre terus menggoyangkan tubuh Maminya itu. Ia pun mencoba mengangkat tubuh Amanda. Tetapi, tenaga bocah kecil itu tak mampu. Ia pun terpaksa menggeret tubuh Maminya itu ke pinggir.

Setengah jam berlalu

Sekitar pukul 02.00 dini hari, lewatlah sebuah mobil pickup membawa barang yang akhirnya berhasil dihentikan oleh Andre.

"Pak, boleh tolong saya buat bawa Mami saya ke pondok dekat sana?" ujar Andre pada lelaki gempal berusia sekitar 45 tahun.

Sang supir yang diketahui bernama Mang Ujo itu akhirnya turun. Saat melihat wajah Amanda, ia pun terkejut.

AKUN KLONINGAN SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang