Cinta Yang Kembali Bersemi

871 46 2
                                    

"Andai saja waktu bisa diputar ulang,

ingin aku mengungkapkan semuanya.

Aku menyesal. Menyesal pernah meninggalkanmu saat itu ...."

Jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya ya kakak, biar author semangat terus updatenya.

Happy Reading!


..................

Raline terjaga dari tidurnya. Ia pun melihat jam sudah menunjukkan pukul 23.30. Raline pun langsung menuju kamar Nyonya Amira untuk mengecek Austin.

"Bu, maafin ya tadi Raline ketiduran," ucap Raline saat masuk ke kamar mantan mertuanya itu. Raline pun membawa Austin yang sudah tertidur lelap.

Raline pun kembali ke kamarnya. Ia membaringkan Austin ke atas ranjang tempat tidurnya. Raline pun kembali beranjak tidur karena keesokan harinya ia harus meeting pagi mempersiapkan pertemuannya bersama Hamid dan Sisil lagi.

Pukul 07.00

Raline sudah bersiap ke kantor. Setelah menyiapkan sarapan Austin, Raline langsung berpamitan pada Nyonya Amira.

"Bu, maaf ya, Raline harus berangkat awal pagi ini. Soalnya ada meeting jam 9 pagi dan Raline harus menyiapkan semuanya," terang Raline yang tidak enak menitipkan Austin lebih lama dari biasanya.

"Nggak apa-apa, Raline. Kamu kerja aja yang tenang. Biar urusan Austin, Ibu yang akan handel," sahut Nyonya Amira.

"Makasih ya, Bu. Raline pamit dulu, assalamualaikum," ujar Raline mencium tangan Nyonya Amira dengan takjim.

...............

Raline akhirnya sampai di kantor. Ia pun langsung bergegas menuju ruang meeting untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Beberapa menit kemudian

Saat Raline sedang menyiapkan semuanya, seseorang datang menghampirinya dan membuatnya terkejut.

"Hamid ...."

"Line, sorry, aku kepagian ya?" tanya Hamid tersenyum tipis.

"Nggak, Kok. Sorry ya, aku kayaknya yang telat deh," ujar Raline tertawa.

Hamid dan Raline pun akhirnya saling melempar senyuman hingga tak menyadari kedatangan Sisil.

"Ehm."

Raline dan Hamid pun terkejut dan membuyarkan lamunan keduanya saat Sisil meledeknya.

"Raline, udah siap semuanya?" tanya Sisil.

"E-ee, Sudah kok," jawab Raline terbata.

Ketiga sahabat itu akhirnya memulai meeting-nya pagi itu. Raline dan Hamid pun sesekali saling melempar senyuman selama meeting hingga membuat Sisil mempunyai alasan untuk menggoda kedua sahabatnya.

"Ok, meeting sampai sini dulu ya. Nanti kita atur jadwal lagi buat meeting selanjutnya. Atau kalian aja yang meeting, gimana?" celetuk Sisil tertawa.

Hamid dan Raline hanya geleng kepala menyaksikan sahabatnya itu seolah sedang menjadi 'mak comblang' yang handal.

"Udah, kerja, kerja. Aku duluan ya,bye," timpal Raline tersenyum.

AKUN KLONINGAN SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang