Semua Terungkap

551 14 0
                                    

Hari itu Lexy pun menyiapkan semuanya. Setelah semua kejahatan yang pernah dilakukannya di masa lalu pada Raline dan Hamid, Lexy ingin menebusnya dengan membahagiakan kedua kakaknya malam ini.

[Mas, nanti kamu sama Raline datang sama Austin ke Cafe D'cante jam 20.00 ya. Aku tunggu.]

Setelah mengirimkan pesan ke nomor Hamid, Lexy pun melanjutkan semua persiapan agar tampil sempurna. Surprise malam ini, dia persembahkan tepat di hari anniversary Raline dan Hamid.

Beberapa jam berlalu

Mobil yang dikendarai Hamid pun sampai di pelataran cafe mewah itu. Raline pun sudah turun dan duduk di atas kursi rodanya, ditemani oleh Austin.

"Mas, kamu saja yang masuk ya. Aku menunggu di mobil saja," ungkap Raline yang merasa tidak percaya diri sejak duduk di atas kursi rodanya.

"Sayang, kamu nggak boleh gitu. Kasihan dong sama Lexy, dia undang kita berdua, bukan hanya aku kan?!" bujuk Hamid. Raline akhirnya setuju dan Hamid pun mendorong kursi roda istrinya itu memasuki cafe.

Baru saja masuk beberapa langkah, Hamid sudah terkejut dengan berbagai surprise yang diberikan adiknya itu. Walau Raline tidak bisa melihat, tapi ia bisa merasakan takjub Hamid.

"Happy anniversary, Mas, Raline. Semoga kalian bahagia selalu ...." ucap Lexy yang langsung memeluk Hamid dan juga Raline.

Malam itu ketiganya pun menikmati hidangan istimewa yang sengaja dipesan oleh Lexy. Bukan itu saja, Lexy pun masih menyiapkan beberapa hadiah untuk kedua saudaranya.

Seorang pelayan pun datang membawa beberapa kotak yang sudah disiapkan Lexy. Kotak berwarna hijau dan merah diberikan pada Hamid serta kotak berwarna gold dan ungu diberikan pada Raline.

Hamid pun membuka kedua kotaknya. Rasa haru seketika menyeruak.Hamid pun memeluk adiknya dan mengucapkan berkali-kali terimakasih.

Bukan kado mewah, bukan barang branded. Tapi, sebuah foto-foto kebersamaannya bersama Lexy sejak kecil yang dipajangnya dalam sebuah pigura yang khusus Lexy buat dengan tangannya sendiri.

"Sayang, kita buka ya kadonya."

Hamid pun membantu Raline membuka kotak pertama. Surprise! Sebuah cincin berlian dihadiahkan Lexy untuk kakak iparnya itu. Hamid pun memasangkan cincin itu di jari manis kanan sang istri. Raline pun menitikkan airmata. Di saat penuh haru itu, Hamid pun membuka kotak kecil. Kotak kedua yang diberikan Lexy untuk Raline dan sungguh di luar dugaannya,  sebuah amplop coklat yang ternyata ....

"Lexy, ini serius?" tanya Hamid yang takjub saat membuka amplop coklat itu.

"Iya, Mas," jawab Lexy dengan sumringah.

Hamid pun memeluk kembali adiknya. Ia begitu bahagia dan tidak menyangka jika Lexy menyiapkan semuanya malam ini.

"Mas, apa isi kotak keduanya?" tanya Raline penasaran.

"Kamu mau tahu?" jawab Hamid sedikit tertawa. Ia sungguh bahagia, impiannya segera terwujud.

Hamid pun mendekati Raline dan membisikkan sesuatu yang membuat Raline tersenyum bahagia. Airmatanya pun deras mengalir, ia tidak menyangka malam ini menjadi malam bahagianya.

"Mas, kamu enggak bohong kan?" tanya Raline tak percaya.

"Aku enggak bohong. Kamu akan segera bisa melihat dunia kembali," ungkap Hamid yang seketika memeluk erat istrinya itu.

Karena ikut terbawa suasana, Lexy dan Austin pun ikut menangis tidak dapat lagi menahan bulir bening itu.

Tiba-tiba ....

AKUN KLONINGAN SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang