Inikah Akhir Sebuah Kisah?

444 14 0
                                    

Sisil dalam kegamangan. Ia memang mulai merasakan kenyamanan saat bersama Zayn. Ia juga tidak bisa berjauhan dengan pria teman bisnisnya di Amerika itu. Tetapi, untuk merasakan sebuah cinta seperti saat ia bersama Hamid, itu belum dirasakannya.

"Ingat, Sil. Menikah tanpa cinta, akan membuat hidup kamu menderita. Pikirkan baik-baik. Jangan sampai kamu salah melangkah," ucap sang Mami mengingatkannya.

Sisil akhirnya melakukan istikarah. Berhari-hari ia dekatkan dirinya pada Rabb-Nya dan menjaga jarak dengan Zayn. Hingga akhirnya, sebuah keputusan diambilnya. Sisil pun mantap mengambil keputusan ini.

Sore itu, Sisil pun menghubungi Zayn dan memintanya bertemu malam ini di sebuah cafe. Zayn pun akhirnya menyetujuinya. Inilah hal yang sudah ditunggunya beberapa hari. Rasa cemas, takut mulai membayanginya.

Sekitar pukul 19.45, Zayn pun sampai lebih dulu di cafe tempat ia dan Sisil janji bertemu. 30 menit berlalu, Sisil belum juga nampak terlihat. Hingga 2 jam berlalu, belum juga ada kabar darinya.

Zayn yang mulai cemas, mencoba menghubungi Sisil. Tetapi, tidak ada respon sama sekali. Bahkan videocall-nya pun tidak digubris. Zayn pun kecewa dan memutuskan pulang kembali ke apartemennya.

Di dalam perjalanan, Zayn pun melihat sebuah mobil dipinggir jalan. Terlihat banyak warga berdatangan menutupi  jalan hingga membuat jalanan malam itu terlihat macet.

"Ada apa sih?" gumam Zayn.

Zayn yang penasaran akhirnya menghentikan mobilnya dan turun melihat apa yang sedang terjadi.

"Sisil, Sisil."

Zayn pun langsung berlari menghampiri kerumunan orang yang menutupi tubuh Sisil yang tergeletak di pinggir jalan.

"Sil, kamu kenapa?".

Zayn pun langsung meminta para bule itu untuk membantunya mengangkat Sisil ke dalam mobilnya. Zayn pun langsung bergegas membawa Sisil ke rumah sakit.

Satu jam kemudian

Mobil Zayn akhirnya sampai di sebuah rumah sakit dan Sisil pun langsung ditangani di ruang darurat  Zayn pun langsung mengirimi Sasa sebuah pesan dan memintanya bergegas ke rumah sakit.

[Sasa, Kak Sisil kecelakaan. Sekarang di rumah sakit St Paul Parker. Cepat ke sini ya.]

Sasa yang sudah tertidur pun terkejut saat mendengar ponselnya berdering. Ia pun semakin terkejut saat membaca pesan dari Zayn.

"Kak Sisil ...."

Sasa pun langsung bergegas pergi. Sebelumnya ia melihat Maminya sudah tertidur nyenyak. Ia pun langsung membawa sepeda motornya menuju rumah sakit.

30 menit kemudian

Sasa akhirnya sampai di rumah sakit. Ia pun langsung mencari ruang UGD di mana Sisil sedang ditangani. Dari kejauhan ia akhirnya melihat Zayn sedang mondar-mandir di depan sebuah ruangan.

"Zayn ...." teriak Sasa dari jauh. Zayn pun langsung mencari arah suara suara yang didengarnya.

"Zayn, gimana keadaan Kak Sisil?" tanya Sasa saat bertemu dengan Zayn.

"Aku juga nggak tahu, dokter masih memeriksa keadaan kakakmu," jawab Zayn yang nampak cemas.

Zayn dan Sasa hanya terduduk lemas di kursi tunggu. Zayn pun berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hingga tidak terasa, 4 jam berlalu. Akhirnya, sang dokter pun keluar. Zayn pun menghampirinya.

Zayn dan sang dokter pun berbicara. Karena Sasa tidak terlalu pandai berbahasa Inggris aktif, ia hanya diam dan menanti penjelasan Zayn saja. Setelah Zayn berbicara dengan dokter, ia pun kembali menghampiri Sasa.

AKUN KLONINGAN SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang