01||CLUB

55K 1.5K 7
                                    

Natta menggerutu kesal. Badan mungil dengan balutan Hoodie dan celana piaman itu kini melangkah ragu memasuki tempat haram didepannya.Bau alkohon tercium jelas dengan lampu disco dan orang-orang dengan baju kurang bahan yang dengan lihainya menari-nari di atas lantai.

Benar, cewek itu sedang di club malam. Ini pertama kali selama hidupnya datang ke tempat haram ini, jika ada Abangnya disini pasti dia sudah di seret pulang dan dimarahi habis-habisan. Untung saja Abangnya sedang ada acara di universitasnya, jadi dia bisa bebas untuk malam ini.

Sebenarnya dia tidak berani datang ke sini, tapi demi sahabat tercinta dia rela ke tempat yang menjadi blacklist nya.

"Di mana sih si Zea?!" ucapnya  menggerutu kesal. Cewek itu menatap takut pada segerombolan cowok yang menatap nya lapar.

"Gak mau lagi gue ke sini," ujarnya bermonolog.

Natta menengok kanan kiri mencari temannya. Ia mulai gelisah ketika tak mendapati temannya di mana-mana. "Mana sih Zea? Ngerepotin aja tuh bocah" ucap Natta mulai ketakutan.

Dari arah belakang seorang lelaki berjalan sempoyongan menghampirinya.

"Aila?" Natta sepontan menoleh ketika tangan lelaki itu memegang pundaknya.

Natta menatap bingung lelaki di depannya ini. Dari  cara berbicara dan bau mulutnya Natta tau bahwa lelaki di depannya ini mabuk.

"Brengsek lo Aila, lo malah milih tua bangka itu di bandingkan gue. Emang anjing lo!" rancau lelaki itu seraya menggoyang-goyangkan pundak Natta.

Natta yang tak tau apa-apa hanya bisa diam. Lelaki di depannya ini terkadang tertawa, mengunpat, dan menggerutu.

"Hahaha lo harus jadi milik gue malam ini Aila, milik gue hahahaha," ujarnya tiba-tiba.

Tangan lelaki di depan nya ini tiba-tiba menyekal tangannya lalu menyeretnya entah kemana.

Natta yang merasa akan terjadi sesuatu hal yang buruk terjadi menjerit-jerit minta tolong, tapi tak ada satupun yang menolongnya, seakan dia tidak terlihat.

"Tolong!! Tolong!!" jeritnya dengan isakan.

"Lepasin! Dasar brengsek!!"  bentaknya sembari mencoba melepaskan genggaman lelaki di depannya ini.

"Diem bangsat!!" bentak lelaki di depannya ini.

Brakk

Lelaki itu menendang pintu kamar di club itu.

"Lo harus jadi milik gue malem ini Aila hahaha," ucapnya dengan tawa mengerikan.

Badan mungil Natta di dorong ke arah kasur. Natta memberontak, kakinya menendang lelaki itu, tapi yang ia dapatkan malah sebuah tamparan di kedua pipinya.

Plak

"Diem anjing!" umpat lelaki di depannya.

Lelaki itu menindih  badan mungil Natta dengan mudah. Natta memberontak, tangannya memukul-mukul dada lelaki di depannya ini, dengan sigap lelaki itu mengenggam tangannya.

"Jangan berontak, kalau gak mau gue kasarin," ujarnya.

Natta menggelengkan kepalanya ketika wajah lelaki itu mendekati wajah nya. Perlahan bibir itu saling menempel dengan tangan lelaki itu mulai melepaskan Hoodie-nya.

Natta di bawah kukungan lelaki itu hanya bisa pasrah dan menangis. Ingin melawanpun, tenaganya kalah. Dia lelaki, sedangkan ia perempuan tentu saja kalah, apalagi tenaganya sudah terkuras karena memberontak.

"Bunda, Bang Regan maafin Natta," ucap Natta dalam hati sebelum sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi.

Tbc.

Sumpah gaje sekali gays. Puseng buat kata-katanya, berantakan banget, sedih deh :(

Jangan lupa vote and comen

Mattheo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang