Mattheo mengetuk pintu kamar Natta pelan. Tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar. Dengan pelan Mattheo membuka pintu kamar Natta yang ternyata tidak terkunci. Cowok itu melihat Natta yang tengah duduk diam di atas ranjang seraya melihat album foto yang terlihat agak usang.
Mattheo menghampiri Natta dan ikut duduk di samping cewek itu. Natta tersenyum sendu ketika melihat foto keluarganya yang terlihat harmonis. Rasa sesak menyeruk di dadanya, mengingat kembali iya di masa-masa ia masih kecil dan bahagia.
"Lo lucu waktu kecil," ucap mattheo tiba-tiba.
Natta yang mendengar itu tersenyum bangga. "Iyalah, gue dari kecil emamg imut, lucu, cantik,"
Mattheo terkekeh. "Iya tapi sekarang kayak singa, suka ngamuk ngamuk gak jelas,"
Natta memberengut kesal mendengarnya. Ia menghantam lengan mattheo dengan kepalan tangan kecilnya. "Nyebelin lo,"
Mattheo tertawa kecil lalu ikut melihat lihat album fotonya. Banyak sekali foto-foto random Natta waktu kecil yang terlihat lucu sekali. Bibirnya tak kuat menahan tawa ketika melihat salah satu foto Natta kecil yang badanya tertutup oleh lumpur. "Hahahaha lucu banget ini,"
Natta yang melihat itu buru-buru menutup album fotonya.
"Lo kecebur got atau gimana??" Tanya Mattheo masih dengan tawanya.
Natta mendengus kesal. "Gak, gue nyebur ke surga," jawab Natta lalu melenggang pergi membawa buku albumnya menyimpan ke tempat yang aman.
Mattheo yang melihat itu segera mengejar cewek itu. Natta yang melihat itu buru-buru pergi menjauhi Mattheo. Karena tidak fokus Natta hampir saja tergelincir di tangga untung saja dengan sigap Mattheo menarik Natta ke dalam pelukannya.
Natta langsung memeluk erat mattheo. Dadanya berdegup kencang merasa takut, untung saja ada Mattheo kalau tidak mungkin ia bisa kehilangan bayinya.
"Hati-hati Nat! Kalau bayinya kenapa-kenapa gimana?!!! "
Natta menunduk sedih. "Iya Matt maaf," ucapnya.
"Lain kali hati-hati okey?? Kalau ada apa-apa taruhannya bukan cuma bayinya tapi lo juga Natta. Paham?!" Tegas Mattheo.
"Iya mat maaf jangan galak galak hiks," ujar Natta terisak pelan.
Mattheo tersadar lalu segera menggendong Natta, walau agak berat karena kandungan Natta sudah tambah besar tapi ia masih kuat. Mattheo membawa Natta ke kamar gadis itu. Ia meletakkan Natta di atas kasur, bumil itu juga masih terisak kecil.
Mattheo memeluknya erat. "Maaf ya tadi gue agak kelepasan dikit, jangan nangis lagi, nanti pulang dari sini kita beli apapun yang lo mau,"
Natta menatap Mattheo. "Beneran??"
Mattheo mengangguk pelan. Natta tersenyum lembut. Matanya kini kembali bersinar seperti biasa.
Mattheo yang melihat itu lalu mengecup kening Natta pelan. "Sekarang tidur dulu, istirahat,"
Natta mengangguk semangat lalu segera berbaring. Begitupun dengan Mattheo yang ikut berbaring dan memeluk Natta erat memberi kehangatan.
_Mattheo_
Mattheo dan Natta kini tengah dalam perjalanan pulang. Senyum Natta tak pernah luntur ketika melihat ke belakang tempat kursi penumpang yang terisi oleh berbagai macam barang dan juga makanan. Tentu saja tawaran mattheo tidak akan ia sia siakan.
"Makasih Mattheo," ucap Natta tersenyum manis.
"Iya," jawab Mattheo.
Sesampainya mereka di depan pintu apartemen, mereka berdua mengeryit ketika melihat seorang perempuan yang tengah berdiri di samping pintu apartemen mereka. Dia Aila. Aila yang melihat pemilik apartemen sudah datang pun langsung menghampiri.
"Maaf gue ganggu kalian malam-malam gini, boleh gak gue nginep disini semalem aja?" Tanya Aila to the point.
Natta yang mendengar itu tidak suka sejujurnya tapi ia tutup tutupin. Mattheo sendiri langsung melirik Natta sekilas. "Sorry tapi kayaknya gak bisa deh, gak ada kamar kosong lagi," jawab Mattheo.
Aila yang mendengar itu langsung merubah wajahnya semakin memelas. "please sekali ini aja, gue mau pulang tapi mantan mantan gue pada ngejar ngejar gue terus, gue gak nyaman,"
Natta yang mendengar itu tidak percaya tapi daripada gadis itu semakin cerewet ia pun memperbolehkan. "Yaudah masuk aja kak, tapi nanti kaka tidur di sofa ya di ruang keluarga,"
Aila yang mendengar itu mengangguk. "iya gak papa kok Natta gue di bolehin nginep aja udah seneng,"
Mattheo yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Lalu mulai menekan sandi dengan cepat dan membuka pintunya. Mereka akhirnya masuk bersama-sama. Mattheo segera pergi ke kamarnya untuk meletakkan barang-barang Natta, sedangkan Natta dan Aila duduk di sofa ruang tamu.
"Natta kandungan kamu sehat kan?" Tanya Aila sembari menatap perut Natta.
Natta mengangguk. "Alhamdulillah sehat kok kak,"
"Syukurlah," ujar Aila.
Natta mengangguk saja. Lalu memilih pergi ke dapur untuk mengambilkan minum.
Tbc.
Hallohaaaaa
Aduh aduhh mattheo dah balik lagi nih. Walau author akui, makin gak nyambung alurnya tapi author lagi usahain biar bisa taman okey.Jangan lupa vote and comen
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mattheo [ END ]
Roman pour Adolescents"SIAPA YANG HAMILIN ADIK GUE?!" "JAWAB!!" "Gue," ........... Mattheo Artha Winata, sang wakil ketua Geng Gravista, bersifat dingin, cuek, dan pelit ekspresi. Cowok yang tidak pernah terlihat berdekatan dengan seorang cewek manapun, kini tiba-tiba sa...