12||MASAK

29.5K 1.1K 41
                                    

Natta, cewek itu sekarang tengah pusing memikirkan apa yang ingin ia masak sekarang untuk makan malam.  Akhirnya cewek itu memilih untuk membuat telur dadar saja. Tangannya mengambil beberapa telur dari dalam kulkas. Mengambil satu buah mangkuk berukuran sedang. Ia pernah melihat abangnya membuat ini.

Tangannya mengambil satu buah telur lalu ia pecahkan, tak lupa membuang cangkangnya, begitupun seterusnya sampai 5 butir. Natta juga memotong beberapa daun bawang dan cabai merah untuk tambahan. Natta mulai mencampurkan dua bahan itu, tak lupa garam juga ia tambahkan.

Natta mengambil teflon lalu menuangkan minyak, menaruhnya di kompor yang sudah menyala dengan api sedang. Setelah sekiranya panas, cewek dengan celmek putih itu menuangkan telur ke dalam telfon.

Baru harum langsung tercium di indra penciumannya. Tangannya mengambil sepatula lalu membalik telurnya.

Beberapa saat kemudian, satu buah telur dadar buatan Natta jadi. Ini perdana untuknya. Natta mengambil piring lalu meletakan telur dada yang sudah jadi. Dengan senang ia meletakkan hasil karyanya itu. Berjalan senang menuju kamar Mattheo. Lalu mengetuk pintu berchat putih itu brutal.

"Matttttt!! Mamat!!! Mattheo!!!" serunya.

Mattheo yang sedang duduk bermain game meletakan handphonenya kesal lalu membuka pintu kamarnya. Mattheo menaikan sebelah alisnya bertanya.

"Gue dah buat makan malam. Ayokk makan!" ajak Natta terlihat sangat antusias. Tangannya tanpa sadar menyeret Mattheo untuk mengikutinya ke meja makan.

"Ayo di coba Mat," ucapnya sumringah.

Mattheo tanpa banyak bicara mengambil nasi lalu mengambil telur dadar buatan Natta. Lalu menyuapnya ke dalam mulut tanpa banyak bicara.

"Gimana?" tanya Natta.

Mattheo hanya mengangguk saja. Mulutnya masih sibuk ngunyahnya makanan yang ada didalam mulutnya.

"Mat! Gimana masakan gue?!" tanyanya ngegas.

"Lumayan," Natta tersenyum senang mendengar itu. Tangannya menggapai piring dan menuangkan nasi kedalam piring, tangannya ingin mengabil telur dadar buatnya. Tapi, Mattheo segera mengabil semua telur itu lalu melahapnya.

"Mattheo!! Gue juga mau makan, ngapa lo habisin?!" ucap Natta, cewek itu bersengut kesal.

Tanpa bicara Mattheo berdiri, berjalan menuju dapur dan membuatkan Natta telur dadar lagi. Tanpa waktu lama, telur dada sudah terhidang didepan Natta.

"Makan," ujar Mattheo.

Natta mendengus kesal. "Gue kan mo makan masakan gue sendiri, kenapa lo habisin?" ucap Natta sembari mengambil telur buatan Mattheo, cewek itu mengunyah makanannya pelan seperti tak minat.

Mattheo hanya diam, cowok itu malah sibuk membuatkan susu ibu hamil. "Minum," titahnya setelah melihat Natta menghabiskan makanannya.

Natta hanya mengangguk lalu meminum susunya. Cewek itu lalu berdiri ingin mencuci piring, tapi Mattheo menahannya. Cowok itu yang mencucinya, dia tau Natta capek, untuk itu cowok itu memilih untuk yang mencucinya.

"Sekarang tidur," titah Mattheo ketika melihat Natta masih berdiri anteng di tempat semula.

"Gak mau, gue mo nonton film," ujarnya lalu menuju ruang keluarga, dimana tv 42 inch terpapang jelas.

Melihat chanel televisi memilih film horor. Cewek dengan piyama biru itu terdiam anteng seperti anak kecil fokus pada televisi.

Mattheo yang melihat itu menghela nafas. Dirinya ikut mendudukan dirinya di samping Natta. Beberapa kali Natta menjerit karena kaget.

Sampai jam 10 film selesai. Natta menguap, ia menoleh kesamping melihat Mattheo yang tengah mengganti channel tv. Natta memilih untuk pergi tidur meninggalkan Mattheo sendiri.

Natta menutup kamarnya lalu segera merebahkan dirinya di kasur. Memejamkan matanya lalu segera berlabuh di alam mimpi.

Jam menunjukkan pukul 01.30 pagi, Natta terbangun dengan bulir keringat dipelipisnya. Bibirnya bergetar takut. Ia mimpi buruk. Cewek itu segera turun dari kasurnya, membuka pintu dengan tergesa lalu segera menuju kamar Mattheo.

Cewek itu menggedor-gedor pintu Mattheo tidak sabaran. "Matt!!! Mattheo!!" teriaknya.

Mattheo yang merasa terusik membuka matanya. Dengan malas cowok yang hanya memakai celana boxernya saja itu membuka pintu kamarnya, dirinya terlonjak kaget ketika Natta memeluknya dengan erat.

"Kenapa?" tanya Mattheo.

"Tadi ada hantu, serem, gue takut," ucapnya.

Mattheo memutar bola matanya malas. "Cuma mimpi," ujarnya.

"Takut, gue tidur sama elo ya," pinta Natta.

Mattheo hanya menganggukkan kepalanya saja karena sudah mengantuk. Tangannya menutup pintu kamar lalu menggiring Natta untuk berbaring di kasur.

Mattheo kembali tidur, sedangkan Natta masih membuka matanya film tadi masih teriang-iang membuat ia tidak bisa tidur.

Tangannya menyentuh pelan lengan Mattheo. "Matt," panggilnya lirih nyaris tak terdengar.

Mattheo yang memang belum sepenuhnya terlelap berdehem pelan.

Natta menghena nafas lalu menggeser tubuhnya lebih merapat ke arah Mattheo. Bau maskulin tiba-tiba tercium. Bau khas Mattheo. Wangi. Tangan Natta terulur untuk bermain dengan telinga Mattheo, ini cara ketika ia tidak bisa tidur, biasanya Abangnya yang akan menjadi korbannya. Tapi berhubung sekarang cuma ada Mattheo di sampingnya, cewek itu jadi memaikan telinga Mattheo. Tanpa sadar cewek itu terlelap, begitupun Mattheo.

Tbc.

Gaje bet dah. Au ah gelap
Jan lupa vote and comen
Author mumet lagi cari alur

Mattheo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang