"MATTHEO LO JANGAN MAIN TITIK!! " teriak Natta memegang kaki Mattheo yang hendak pergi berkumpul dengan teman-temannya sebentar.
"Bentar doang, "
"Gak boleh pokoknya! Gue takut sendiri Mattheo, " ucap Natta bibir cewek itu melengkung ke bawah.
"Bentar nanti gue beliin apapun yang lo mau, " tawar Mattheo.
"Gak! Gak mau!! Lo harus di sini titik sama gue, gak boleh pergi-pergi nanti kalau gue di gondol tuyul gimana? " rengek Natta. Cewek itu masih memeluk kaki Mattheo bak anak kecil yang tidak mau di tinggal oleh ayahnya.
Mattheo menghela nafas lalu menganggukkan kepalanya. "Oke gue di rumah, sekarang bangun! " titah Mattheo.
"Gendongggggg, " ucap Natta merentangkan tanganya ke arah Mattheo. Dengan sabar cowok itu menggendong Natta ala koala lalu mendudukkan cewek berbalut piyama bergambar beruang itu di sofa.
"Mau pangku, " ucap lagi Natta, dan lagi-lagi Mattheo hanya menuruti perintah ibu hamil itu.
Cowok dengan masih mengenakan jaket kulit berwarna hitam itu mendudukkan Natta ke pangkuannya.
Tangan Natta mengelus ngelus perut Mattheo dan sesekali menusuknya dengan jari telunjuk nya sembari kepalanya mendusel-dusel di dada bidang cowok itu.
"Mattheo, " panggil Natta.
"Hem? "
"Lo kok cakep?" tanya Natta.
"Takdir, "
"Besok anak gue cakep gak? " masih dengan posisinya, cewek itu bertanya.
"Cakep, "
"Kayak gue apa kayak Andreas? "
"Gak tau, "
"Kalau gue pengen yang kayak elo bisa gak? " tanya Natta tambah ngawur.
"Bisa, " jawab Mattheo.
"Gimana? Kan ini bukan anak lo, " ujar Natta.
"Buat lagi, " jawab Mattheo enteng.
"MATTHEO LO MESUM IHH!" ucap Natta memukul dada Mattheo.
"Kenapa? Udah halal kan? Katanya tadi mau kasih jatah, udah malem ini, " ucap Mattheo santai.
"Gue tadi cuma bercanda Mattheo, suwer gak bener, " ucap Natta panik.
"Hm,"
"Matt ish,"
"Tidur, " ucap Mattheo.
"Gak mau, " ucap Natta sembari memeluk erat Mattheo. "Pengen es dung dung Matt,"
"Besok, "
"Sekarang! Gue maunya sekarang! " ujar cewek itu.
"Besok, "
"Sekarang Mattheo! Gue maunya sekarang!! Pokoknya sekarang! " keukeuh cewek itu.
"Besok Nat, gak baik, nanti lo bisa demam, " ucap Mattheo mencoba memeberi pengertian.
"Enggak maunya sekarang! Gue lagi ngidam tau, nih dedenya yang minta. Iya kan dedek? " tanyanya seolah benar-benar bisa berbicara dengan dirinya. "Tuh kan iya tuh baby nya ngomong iya, "
Mattheo menghela nafas. Kenapa sifat Natta makin hari makin aneh. Cewek itu jadi manja dan seperti anak kecil belakangan ini.
Mattheo menggendong Natta lalu berjalan menuju kamar cewek itu dan menurunkannya ke kasur. "Tidur, " titah Mattheo.
"Mau es dung dung Mamat, " ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Besok, "
"Sekarang! Gue maunya sekarang! "
"Diam! " bentak Mattheo.
Seketika Natta terdiam. "Yaudah gak jadi aja, " ucapnya lalu berbaring dan memunggungi cowok itu.
Mattheo lagi-lagi menghela nafas lelah. Dirinya ikut berbaring di samping Natta lalu memeluk cewek itu dari belakang. "Besok aja, nanti kalau lo sakit bayinya juga ikut sakit. Mau? Sekarang tidur ya, " ucapnya lembut. Dia harus bersabar-sabar untuk menghadapi ibu hamil yang satu ini.
"Iya, " angguk Natta. Cewek itu lalu berbalik menghadap Mattheo dan memeluk cowok itu erat, bau khas cowok itu seketika menyeruk ke indra penciumannya.
"Elus kepalanya, " pintanya sembari memainkan telinga Mattheo.
Mattheo menurut, tangan besar cowok itu mengelus lembut rambut Natta.
"Gue kayaknya udah suka sama lo deh Matt, " lirih Natta tiba-tiba. Entah itu sadar atau tidak. Dan reaksi Mattheo hanyalah diam.
Tbc.
Gue up lagi nih. Sori sori aja kalau gak nyambung dan gaje dan apalah itu. Jangan lupa untuk vote and comen. See u next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
Mattheo [ END ]
Novela Juvenil"SIAPA YANG HAMILIN ADIK GUE?!" "JAWAB!!" "Gue," ........... Mattheo Artha Winata, sang wakil ketua Geng Gravista, bersifat dingin, cuek, dan pelit ekspresi. Cowok yang tidak pernah terlihat berdekatan dengan seorang cewek manapun, kini tiba-tiba sa...