Jam menunjukkan pukul 10 malam, tapi Natta sama sekali tidak keluar dari kamarnya. 30 menit yang lalu cewek itu baru saja selesai menata barang-barangnya, dan sekarang dia tengah melamun sendiri menatap langit-langit kamar.
Tok tok tok
"Keluar," itu suara Mattheo.
Natta yang baru saja ingin terlelap berjengit kaget. Cewek dengan balutan sweeter coklat itu segera bangun dari acara tidurnya, segera membuka pintu takut-takut nanti Mattheo marah.
Cklek
Terlihatlah Mattheo yang hanya menggunakan kaos hitam dan juga celana pendek selutut. Cowok itu terlihat tampan dengan rambut yang masih basah.
"Makan," ucap Mattheo lalu pergi meninggalkan Natta menuju dapur mini yang terlihat rapi dah bersih.
Dapur di satukan dengan ruang makan, jadi kita dapat melihat dengan jelas seseorang yang sedang berada di dapur saat ini. Natta mendudukan dirinya di kursi meja makan, dirinya hanya diam, mengamati Mattheo yang cekatan memasak.
Beberapa saat kemudian, Mattheo datang dengan nampan berisikan dua piring nasi goreng, dan satu gelas susu. Mattheo mengambil satu piring untuknya, memakannya dengan santai tanpa bicara apapun. Sedangkan Natta hanya diam, melirik sekilas nasi goreng yang terlihat menggoda untuk di makan.
Mattheo yang melihat kelakuan Natta berdecak kesal. "Makan!" titahnya.
"Gue dah kenyang," jawab Natta.
"Makan sendiri atau gue suapin?"
Natta yang mendengar itu segera mengambil satu piring yang tersisa, memakan nasi goreng buatan Mattheo yang terasa begitu enak di lidahnya.
Mereka makan dalam keheningan. Beberapa saat kemudian mereka sama-sama selesai makan, Mattheo diam menatap Natta. Natta yang di tatap Mattheo membalas tatap cowok itu.
"Gue mo ngomong," ucap Mattheo tiba-tiba.
Natta menaikan sebelah alisnya. "Apa?"
"Gue disini sebagai kepala keluarga, jadi lo harus nurut sama gue. Kalau mau pergi, bilang sama gue, semua kebutuhan lo gue yang nanggung, jadi lo gak usah minta sama abang lo lagi. Semua pekerjaan rumah Lo yang lakuin, sandangkan gue bakal cari nafkah. Jangan anggap pernikahan ini candaan, gue bener-benee serius nikahin lo. Karena prinsip gue, nikah cukup sekali," ucap Mattheo panjang lebar.
Natta terdiam melongo. Mattheo benar-benar terlihat serius. "Tapi kenapa Lo mau nikahin gue? Bukan lo yang lakuin, tapi abang lo,"
"Minum susunya," ucap Mattheo mengalihkannya pembicaraan. Cowok itu juga langsung berdiri meninggalkan Natta sendiri dengan pandangan bertanya-tanya.
_Mattheo_
Pagi-pagi sekali Natta sudah berada di dapur. Hari ini ia akan mencoba memasak. Cewek.itu terlihat kebingungan, hanya melihat-lihat, tak tau harus apa. Dia memang tidak bisa masak, dulu pernah Natta hampir membakar rumah gara-gara cewek itu ingin membuat telur mata sapi sendiri sehingga Abangnya tak lagi mengijinkan iya untuk bertempur di dapur lagi.
"Ngapain?" tanya Mattheo tiba-tiba. Cowok itu sudah siap dengan seragam SMAnya. Untuk Mattheo, cowok itu tidak di keluarkan dari sekolah, Karena orang tua cowok itu termasuk donatur terbesar di SMA Perdana. Sedangkan Natta otomatis cewek itu di keluarkan dari sekolah.
Natta terlonjak kaget. Cewek dengan balutan kaos putih kebesarannya itu menatap Mattheo yang sudah siap dengan seragamnya. "Gak ngapa-ngapain," jawabnya.
Mattheo hanya mengangguk. "Duduk," titahnya.
Natta menuruti perintah Mattheo, karena dia juga bingung harus melakukan apa.
Mattheo mulai memasak, cowok itu terlihat lihai menggunakan beberapa alat-alat dapur. Setelah beberapa menit, cowok itu datang ke meja makan membawa dua piring nasi beserta sayur kangkung.
Mattheo meletakkan satu piring di depan Natta, tak lupa juga susu ibu hamil. "Makan," titahnya.
Natta hanya mengangguk. Cewek itu langsung melahap makanan didepannya yang begitu terasa enak dilidahnya. "Enakkk," ucap Natta seperti anak kecil. Natta seketika menutup mulutnya malu.
Sedangkan Mattheo hanya diam menatap cewek itu. "Kalau makan diem!"
Natta mengangguk. Kini nasinya sudah habis, matanya melirik milik Mattheo yang masih sedikit. Dia ingin lagi. Entah kenapa melihat Mattheo melahap makanannya, dia merasa lapar lagi.
Natta berdehem. "Matt," panggil Natta lirih.
Mattheo yang sedari tadi memperhatikan cewek itu berdehem pelan.
"Itu," tunjuk Natta pada sesuap nasi yang ingin di makan Mattheo. "Mau lagi," tunjuknya lagi.
Mattheo mengangguk. "Gue ambilin," ujar Mattheo.
Natta langsung menggeleng. "Punya lo aja. Sini!" titahnya.
Mattheo mengernyit aneh.
"Matttttt," ucapnya memelas.
Mattheo menyodorkan sesendok nasi terakhir yang tadi dia ingin makan. Dengan senang hati Natta melahapnya.
"Makasih,"
"Hm. Minum susunya," titah Mattheo.
Natta mengangguk lalu menegak habis susu ibu hamil rasa stroberi yang dibuatkan Mattheo.
"Gw berangkat, kalau ada apa-apa telfon gw," ucap Mattheo sebelum pergi meninggalkan Natta sendiri di ruang makan.
Tbc.
Akhirnya update lagi
Pusing nyari alur sumpah. Ini aja belom nulis part selanjutnya.Papay sampek ketemu di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mattheo [ END ]
Roman pour Adolescents"SIAPA YANG HAMILIN ADIK GUE?!" "JAWAB!!" "Gue," ........... Mattheo Artha Winata, sang wakil ketua Geng Gravista, bersifat dingin, cuek, dan pelit ekspresi. Cowok yang tidak pernah terlihat berdekatan dengan seorang cewek manapun, kini tiba-tiba sa...