Beberapa minggu telah berlalu. Bayi Natta pun sudah dalam kondisi baik. Sekarang Natta sedang menggendong bayinya sembari memberi asi. Mattheo juga tak pernah meninggalkan istrinya itu. Dia selalu standby di samping Natta.
Natta menatap Mattheo yang juga tengah menatapnya. Di ruangan ini hanya ada mereka berdua. "Makasih Matt," ucap Natta tersenyum tulus pada Mattheo.
Mattheo juga tersenyum melihat senyum Natta. "Gue juga makasih udah bisa bertahan melewati semuanya," lalu Mattheo mencium kening Natta lembut.
Acara romantis mereka harus terhenti ketika pintu tiba-tiba terbuka dan memperlihatkan teman-temannya yang datang dengan menbawa sebagian anggota Gravitas. Mereka semua tak lupa membawa kado dan juga beberapa bungkusan makanan hingga memenuhi ruang rawat Natta. Dengan sigap pun Mattheo menutupi istirnya yang tengah memberi asi. Natta pun dengan cepat menyudahi acara memberi ASI-nya.
"Aduh aduhh yang lagi romantis romantisan, gemess banget deh padahal kemaren kemaren habis mewek," ucap Joko kembali mengungkitnya begitu pun Nathan yang menimpali. "Iya sampe wajahnya jelek banget kayak gembel,"
Mattheo yang mendengar itu telinganya jadi memerah. Mattheo memperlihatkan kepalan tangannya yang langsung membuat joko dan Nathan bergidik. Mereka lalu bersembunyi di belakang punggung Galantra.
Galantra cowok itu terkekeh pelan lalu memberikan bingkisan yang di bawanya di ikuti yang lain memberikan selamat dan juga memuji begitu gantengnya anak dari sepasang suami istri.
Setelah beberapa menit semua anggota Gravitas sudah pulang dan menyisakan inti Gravitas saja. Karena mereka tak mau membuat repot Mattheo dan juga Natta apalagi mereka dalam jumlah yang banyak.
"Gimana sama penyelidikannya? Siapa yang buat artikel itu?" Tanya Mattheo kepada teman-temannya.
Natta juga menatap teman-teman Mattheo. Dia sudah tau soal artikel itu satu hari setelah ia siuman.
Angkasa membuka suara. "Gue udah cari tau dan yahh yang nyebarin artikel itu mantan abang lo sendiri yaitu Aila, tapi sekarang artikel itu udah tidak ada, udah gue hapus," Jelas Angkasa.
Mattheo mengangguk paham begitupun dengan Natta.
"Nanti kita awasi dia tenang aja," ucap Gerhana.
"Thanks karena udah bantu gue," ucap Mattheo.
"Yaelah kayak sama siapa aja lo Mat," kata Joko.
"Wkwkwkwk iya, btw mau di kasih nama siapa bayinya?" Tanya Nathan.
Mattheo terlupa akan hal itu. Dia sudah menyiapkan namanya jauh jauh hari tapi baru teringat kalau ia belum memberitahu kepada Natta dan juga keluarganya.
"Iya, udah berminggu-minggu masa dia gak punya nama si mat," ucap Natta sembari melihat anaknya yang sedikit ada kemiripan dengan Mattheo ternyata.
"Namanya Aziel Ezaz Winata, kalian bisa panggil Ziel aja," ucap Mattheo.
Mereka lalu tersenyum dan mulai satu persatu menyapa bayi itu yang sekarang sudah memiliki nama.
"Hallo bayi Ziel semoga lo jadi anak baik, Sholeh kayak gue gini, jadi petarung hebat kayak bapak lo, eh tapi bapak lo kan ada 2 cil, jadi yang mana dong?" Ucap Joko.
Nathan yang berada di sampingnya menjitak kepala Joko. "Mattheo lah bapaknya, walau bibitnya dari abangnya si,"
"Hallo baby Ziel jadi anak baik ya, kayak bapak lo yang Mattheo noh , besok kalau dan gede gue jadiin ketua Gravitas," ucap Galantra.
"Baby Ziel yang sehat-sehat nanti gue jodohin sama anak gue besok, beda jauh gak papa dah," ucap Gerhana.
"Baby Ziel simpel aja, semoga banyak hal baik yang bakal datang menghampiri lo," ucap Angkasa.
"Baby Ziel lo kalau dah gede gue ajarin cari cewek yang banyak tenang aja, uncel mu ini udah profesional," ucap Nathan.
Yang terakhir Garra berucap. "Jadilah anak yang baik dan berbakti pada orang tua,"
Natta yang mendengar penuturan dari teman-teman Mattheo tersenyum hangat. "Makasih semua atas bantuan dan doa kalian," ucap Natta.
"Selamat datang anaknya Buna, kamu adalah karunia terbaik yang tuhan berikan kepada Buna. Buna sangat sayang sekali padamu, melebihi apapun itu, walau awalnya kamu ada karena kesalahan, tapi menurut Buna bukan sebuah kesalahan tapi sebuah hadiah yang tuhan kasih ke buna walau dengan cara yang kurang baik. Buna sayang kamu," ucap Natta lalu mencium kening anaknya.
End.
Terimakasih yang udah nungguin cerita Mamat dan Nanat dari awal sampai akhir. Aku ucapkan sangat sangat terimakasih sekali. Akhirnya setelah 2 tahun lebih cerita ini tamat. Maaf kalau mungkin beberapa part gak sesuai ekspektasi kalian dan juga lama sekali up nya hahaha.
Untuk menutup kisah ini aku ucapkan terimakasih lagi.Dan untuk yang merayakan hari raya idul Fitri.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN DARI AUTHOR NYA.
AUTHOR NYATAKAN MAMAT DAN NANAT END

KAMU SEDANG MEMBACA
Mattheo [ END ]
Teen Fiction"SIAPA YANG HAMILIN ADIK GUE?!" "JAWAB!!" "Gue," ........... Mattheo Artha Winata, sang wakil ketua Geng Gravista, bersifat dingin, cuek, dan pelit ekspresi. Cowok yang tidak pernah terlihat berdekatan dengan seorang cewek manapun, kini tiba-tiba sa...