20||

20K 819 44
                                    

Mattheo menarik tangan Natta pelan, cowok itu paham Natta merasa kurang nyaman di dekat Aila. "Mi Mattheo ke dalam dulu, Natta belum minum susu," ucap Mattheo.

Eliana yang sedang berbincang dengan Aila pun mengangguk. "Yaudah sana, nanti balik lagi ya, " ujaar Eliana.

Mattheo mengangguk lalu menarik Natta pelan untuk mengikutinya.

Galang yang melihat itu langsung bersiul menggoda. "Halah paling juga mau berduaan, alesan aja tuh Tante Mattheo bilang gitu," tutur Galang.

Mattheo hanya menghiraukan cowok itu, tak menanggapi omongan Galang. Cowok itu memang menyebalkan.

Mattheo mendudukan Natta di kursi yang ada di dapur, cowok itu menatap Natta seolah menyuruh cewek itu untuk berbicara. Natta hanya diam, tangan cewek itu sedikit berkeringat.

Mattheo menghela nafas, tangan cowok itu menuangkan air putih ke dalam gelas, lalu menyuruh cewek di depannya ini itu untuk meminumnya.

Setelah sekian menit, akhirnya Mattheo bersuara. "Kenapa?" tanyannya.

Natta terdiam sebentar. "Dia siapanya Andreas?" tanya Natta pelan.

"Pacarnya," jawab Mattheo.

"Kenapa dia disini?"

"Di suruh Mami mungkin,"

"Andreas nyebut namanya pas kejadian itu," ucap Natta lirih, tapi Mattheo masih bisa mendengarnya karena keadaan yang sunyi.

Tangis Natta seketika pecah mengingat hal itu. Dengan sigap Mattheo mendekap cewek itu, mengelus punggungnya lembut memberi ketenangan.

"Maaf," ucap Mattheo.

Natta yang tidak mengerti kenapa Mattheo meminta maaf mendongakkan kepalanya. "Buat?"

"Gue gak bisa nyegah Abang gue buat ngelakuin hal bejat kayak gitu," jelas Mattheo.

"Ini bukan salah lo,"

"Tapi gue juga ngerasa bersalah, Abang gue buat hidup lo hancur, gue cuma bisa gantiin dia buat jagain lo," Mattheo menatap Natta lembut.

"Makasih, kalau lo gak tanggung jawab gue udah gak tau nasib gue gimana, seenggaknya bayi ini besok punya Ayah walau bukan Ayah kandungnya," ucap Natta sembari mengelus perutnya yang mulai membesar.

Mattheo memeluk Natta. "Gue bakal sebisa mungkin buat jaga lo, tenang aja,"

Natta mengangguk ikut mengeratkan pelukannya di pinggang Mattheo.

"Cieee cieee yang lagi manja manjaan," ucap Galang menatap mereka menggoda.

Mattheo langsung mengubah mimik wajahnya menjadi datar. Sedangkan Natta, pipi cewek itu terlihat memerah.

"Keciduk kan kalian, di panggil Tante tuh, suruh ke belakang," ujar Galang.

Mattheo mengangguk mengerti lalu menarik cewek didepannya ini untuk mengikutinya.

"Gini ya nasib jomblo, liat ke-uwuan orang lain," gumam Galang.

Mattheo dan Natta menghampiri Eliana yang masih asik berbincang dengan Aila. Cewek dengan balutan sweater coklat susu itu terlihat anggun dan cantik. Natta menjadi minder di buatnya.

"Sini Natta makan satenya, kamu juga Mattheo jangan bucin mulu sama istri," ucap Mira—adik Eliana menggoda.

Mattheo hanya mengangguk, sedangkan Natta menunduk malu. Tangannya meremas tangan Mattheo yang digenggamnya.

Akhirnya Natta duduk di samping Aila dan di sampingnya lagi Mattheo. Eliana ada di depan mereka, dan beberapa adik Eliana juga di samping wanita itu.

"Udah berapa bulan nih??" Tanya Risa—Kakak ipar Eliana.

"3 bulan tante," jawab Natta sembari makan sate.

"Mattheo galak gak? Dia masih suka cuek gitu?" Eliana ikut bertanya kepada Natta. Dirinya penasaran dengan sikap anak bungsunya itu setelah menikah.

"Galak banget Mi, suka marahin Natta," cemberut Natta.

Mattheo yang mendengar itu mendengus kesal. Jarinya menoyor kepala Natta hingga cewek itu sedikit terhuyung ke samping.

"Itu karena lo bandel," ujar Mattheo.

Eliana yang mendengar itu terkekeh pelan. "Loh kalian masih pakek lo-gue? Masa' dah suami istri pakek lo-gue, aku-kamu dong," ujsr Eliana.

Natta melirik Mattheo memberi kode. "Eh itu Mi kami belum terbiasa, lagian kita masih muda, jadi aneh karena gak terbiasa,"

"Lohh ya gak papa dong, biar gak keterusan besok kalau bayinya lahir masa' mau pakek lo-gue. Bahkan bocil-bocil sekarang sudah pakek Ayah-Bunda, masa kamu kalah?"

"Iya nanti Mattheo sama Natta usahain," ucap Mattheo. "Mattheo sama Natta mau ke kamar, udah malam juga, kasihan Natta," ujar Mattheo.

Eliana mengangguk mengerti. "Kalau ada apa-apa teriak aja ya, jangan sungkan-sungkan kalau butuh apa-apa,"

"Iya Mi, duluan ya," ujar Natta lalu mengikuti Mattheo yang sudah masuk ke dalam rumah.

Natta melirik Aila sebentar. Cewek itu tersenyum ke arahnya, Natta membalas senyuman itu lalu berbalik untuk segera menyusul Mattheo.

Tbc.

Haii gayssss
Yuhuuu up, gw pusing nyari alur. Ini aja gw ngebut buatnya, makin hari makin banyak tugas, apalagi udh mau UTS.

Papay di part selanjutnya jan lupa vote and comen

Mattheo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang