13||BUAH KERSEN

22.6K 918 39
                                    

"Ngapain di situ Lo Matt?" tanya Joko yang kini tengah merokok di belakang sekolah. Begitupun Mattheo yang tengah naik di atas pohon memetik beberapa buah pesanan Natta.

"Natta," ucap Mattheo seadanya.

"Anjirr bini lo ngidam,"

Mattheo hanya menganggukan kepalanya saja fokus memilih buah kersen yang sudah matang. Sedangkan Joko sendiri cowok itu juga fokus merokok hingga suara bariton yang begitu mereka kenali menghentikan aktivitas mereka.

"LAGI APA KALIAN HAH?! MASIH JAM PELAJARAN KELUYURAN," ucap Pak Bandit—guru BK SMA Perdana.

Mattheo tetap diam fokus memetik buah kersen lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik.

"Kenapa sih Pak, dateng-dateng langsung nge gas, " ucap Joko menginjak batang rokoknya yang masih separuh.

"Joko! Gimana saya gak nge gas, kamu aja kelakuan kayak gitu. Bagus kamu ngerokok gitu?!"

"Bagus lah Pak, enak rokoknya manis kek Bapak," ucap Joko tanpa dosanya.

Pak Bandit menggeram marah. "Joko!!! Sekarang juga kamu lari keliling lapangan 20 kali!!" perintah Pak Bandit.

"Gak kurangin aja Pak?"

"20 atau mau 50 kali kamu hah?!"

"Gak deh Pak makasih. Saya permisi ingin menjalankan tugas," ucapnya lalu pergi berlari untuk menjalankan hukumannya.

Pak Bandit menghela nafas. Pandangannya sekarang tertuju pada Mattheo yang masih anteng di atas pohon. "Ngapain kamu di situ Mattheo?"

Mattheo memperlihatkan kantong plastiknya.

"Turun kamu!" Titah Pak Bandit.

Mattheo mengangguk lalu turun dari atas pohon, tak lupa memasukan satu plastik buah kersen ke saku celananya.

"Sini buahnya, setelah itu lari keliling lapangan 25 kali, karena kamu mencuri buah milik sekolah" Tanya Pak Bandit .

Mattheo diam. "Saya akan menjalankan hukumannya, tidak dengan memberikan buah ini," ujar Mattheo.

"Tidak bisa begitu, itu buah milik sekolah dan kamu mengambilnya tanpa izin,"

"Terserah," ucap Mattheo lalu pergi meninggalkan Pak Bandit yang menggeram marah.

"Dasar anak jaman sekarang, tidak ada takut-takut nya sama guru," dengus Pak Bandit.

_Mattheo_

"Mat ke Warza, ada bini lo,"

Mattheo mengeryit heran ketika mendengar penuturan Garra. Cowok itu bertanya-tanya kenapa Natta bisa di Warza.

Mattheo berdehem sebelum mematikan sambungan telefonnya. Langkahnya langsung keluar dari kantin menuju Warza. Cowok berperawakan tinggi itu sedikit berlari menuju halaman belakang sekolah, memanjat tembok tinggi untuk keluar dari sekolah.

Mattheo dengan mulusnya mendarat di tahan, lalu berjalan sedikit hingga sampai fi Warza alias Warung Zaenab. Terlihat beberapa siswa SMA Perdana yang  membolos tengah duduk sambil menikmati kopi dan rokok.

Mattheo memasuki Warza yang di dominasi cowok semua, hanya ada Bu Zaenab dan Natta saja yang perempuan.  Natta terlihat tengah bercanda dengan Garra dan Joko.

Mattheo menghampiri mereka, cowok itu duduk di samping Natta. "Ngapain?" tanya Mattheo.

Natta yang tengah bercanda dengan Garra dan Joko seketika mengelus dada. Tangan cewek itu menengadah. "Buah Kersen, gue gak tahan buat makannya, gigi gue udah gatel pen ngunyah," ujar Natta.

Mattheo menghela nafas, mengambil satu plastik buah Kersen yang tadi dia ambil. Cowok itu meletakan plastik itu di atas meja.

Natta tersenyum manis. "Makasih Mamat," ucapnya girang. Tangan cewek itu mengambil beberapa buah kersen lalu ingin memakannya. Tapi, tangan Mattheo menahannya.

"Cuci dulu," ucapnya lalu mengambil buah kersen yang berada di tangan Natta, lalu mencucinya dengan air mineral yang ada di meja, entah itu punya siapa.

Melihat Mattheo yang sudah mencuci buahnya, Natta dengan semangat memakannya, bibirnya terus mengunyah hingga setengah plastik yang berisi buah kersen itu tandas di makannya.

Garra dan Joko yang melihat itu meringis. Sebelum Mattheo datang, padahal cewek itu sudah menghabiskan 2 piring nasi goreng. "Lo manusia apa barongan sih? Heran gue," Joko berucap sembari menikmati gorengan hangat yang berada di atas meja.

"Manusialah! Masa barongan, emang elo yang setan," ucap Natta nge gas. Cewek itu mengambil beberapa gorengan lalu memakannya, tentu yang membayar adalah Mattheo. Cewek itu jadi sangat suka sekali makan setelah hamil.

Joko mendengus. "Bini lo nyebelin, kek suaminya,"

Garra terkekeh. "Matt nanti malem ada balapan. Lo ikut gak?"

Pertanyaan Garra membuat kunyahan Nata berhenti.Natta melirik Mattheo sekilas.

Mattheo mengangguk. "Gue ikut,"

Natta mendengus. Dia kira Mattheo akan menolak ternyata tidak. "Lo mau ninggalin gue sendiri di apartemen?"

"Takut?" tanya Mattheo.

Natta menggeleng ragu. "Enggak kok, cuma rada ngeri aja,"

"Sama aja dodol, dih cemen lo," ucap Joko.

"Yaudah sana kalau mau ikut balapan, gue berani sendiri,"

Tbc.

Jangan lupa vote and comen.
Kemaren² maaf gk bisa up, gue akhir² ini lagi sibuk.

Mattheo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang